UNAIR NEWS – Seorang muslim diwajibkan untuk senantiasa meningkatkan kapasitas keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT. Peningkatan keimanan dan ketaqwaan seorang muslim dapat dilakukan dengan berbagai perbuatan maupun kegiatan, salah satunya adalah mengikuti majelis ilmu.
Pada Grand Opening PBA yang diselenggarakan UKMKI UNAIR Minggu (5/9/2021), M. Atiatul Muqtadir atau kita kenal dengan Fathur hadir sebagai pemateri dan menjelaskan akan dasar penggunaan kata majelis ilmu. Majelis ilmu didasari oleh dua kata dasar. Kata dasar pertama yaitu jalasa, dan yang kedua adalah qoada, dari kedua kata dasar tersebut memiliki perbedaan dalam hal kedudukan.
“Jalasa memiliki perumpamaan seorang muslim yang sedang duduk kemudian berdiri, sedangkan qoada dari berdiri menuju duduk,” jelasnya.
Namun, sambung Fathur, Ilmu tidak disandingkan dengan qoada, namun majelis. Artinya, meskipun secara fisik kegiatan yang dilakukan dari tempat yang paling rendah kemudian duduk di tempat paling tinggi, namun kegiatan tersebut dilakukan dengan ilmu.
“Sehingga, kita meningkat derajatnya dari rendah menuju derajat keimanan yang lebih tinggi,” jelasnya.
Disebut majelis ilmu, ungkap fathur, karena dengan ilmu tersebut terdapat peningkatan derajat keimanan seorang muslim. Maka, meskipun secara fisik kegiatannya secara qoada, namun sifatnya adalah jalasa atau majelis.
“Salah satunya dengan mengikuti program Pembinaan Baca al Quran yang disediakan oleh UKM Kerohanian Islam Universitas Airlangga,” ungkapnya.
Grand opening PBA, menjadi salah satu majelis ilmu yang dapat meningkatkan kapasitas keimanan dan ketaqwaan seorang muslim. Sehingga, fathur berharap dengan adanya kegiatan tersebut, seluruh peserta dapat mengikuti kegiatan dengan semaksimal mungkin agar derajat seluruh peserta dapat diangkat oleh allah SWT dengan sebaik-baiknya.
“Semoga dengan adanya forum ini diangkat derajat kita disisi Allah SWT.,” tutupnya.
Penulis: Ananda Wildhan Wahyu Pratama
Editor : Nuri Hermawan
