Dukung SDGs 17, UNAIR – ITS Lakukan Studi Banding

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin

UNAIR NEWS – Universitas Airlangga (UNAIR) terus melakukan kemitraan dalam mendukung capaian tujuan yang sesuai dengan SDGs poin ke-17 yakni partnerships for the goals melalui kegiatan studi banding. Kegiatan studi banding ini dilaksanakan secara virtual dimulai dengan berdiskusi terkait isu SDGs di Jawa Timur, dan dilanjutkan dengan diskusi best practice penerapan SDGs di Universitas Airlangga dan Institut Teknologi Sepuluh Nopember. Diskusi terkait SDGs itu dipastikan akan terus dilakukan dengan universitas di Indonesia yang juga berfokus pada SDGs.

Adapun SDGs 17 Partnership for the goals berfokus terhadap kerja sama Universitas dalam memenuhi SDGs. Adapun contoh kegiatan untuk SDGs 17 seperti kerja sama antara dua instansi untuk mewujudkan SDG dengan membuat program, maupun melakukan riset terkait seluruh indikator SDG. 

Studi banding dilaksanakan pada hari Senin (6/9/2021). Kegiatan itu disambut baik oleh Pusat Kajian SDGs Center ITS yang juga menyepakati adanya hubungan kerja sama lanjutan antara UNAIR dan ITS di kemudian hari. Pelaksanaan studi banding ini dihadiri oleh Dr. Agnes Tuti Rumiati, M.Sc yang juga selaku ketua Pusat Kajian (Puskaji) SDGs ITS, beserta wakil ketua Dr. Ir. Janti Gunawan, M.Eng.Sc, MComIB, dan beberapa staf nya.

Ketua SDGs Center UNAIR, Bayu Arie Fianto, SE, MBA, PhD menyatakan, sebagai institusi pendidikan yang sama-sama berada di kota Surabaya, SDGs Center UNAIR optimis akan adanya kolaborasi yang datang antara UNAIR dan ITS. Mengingat telah banyak yang berhasil sebelumnya, seperti Rumah Sakit Terapung Ksatria Airlangga (RSTKA) dan robot kesehatan RAISA.

Kolaborasi yang dilakukan UNAIR dan ITS pada rumah sakit apung meliputi kontribusi ITS dalam hal infrastruktur kapalnya, sedangkan UNAIR berkontribusi dalam substansi kegiatan yang berkaitan dengan kesehatan. Sedangkan untuk robot kesehatan RAISA ITS dan UNAIR berkontribusi penuh mulai dari pembuatan sampai pemrograman. “Selanjutnya UNAIR dan ITS dapat mengkombinasikan kegiatan-kegiatan lainnya menyesuaikan dengan fokus bidang masing-masing,” tutup pak Bayu. (*)

Penulis : Fahira Anggraini,  Savira Rizma Yunita & Galuh Kurnia Ramadhani

Editor: Khefti Al Mawalia

Berita Terkait

newsunair

newsunair

https://t.me/pump_upp