Efek Kuersetin terhadap Efek Reward yang Diinduksi Nikotin pada Mencit

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Foto oleh SteadyHealth

Merokok merupakan faktor risiko yang signifikan untuk penyakit pernapasan kronis dan merupakan faktor risiko utama kedua untuk kematian setelah tekanan darah sistolik tinggi. Hingga saat ini, telah tersedia berbagai perawatan untuk subjek yang mengalami ketergantungan nikotin atau produk tembakau, seperti terapi penggantian nikotin, vareniklin, dan bupropion. Namun berdasarkan uji klinis, penghentian merokok dengan terapi tersebut masih jauh dari harapan.

Ketergantungan merokok tembakau merupakan proses kompleks, terutama terkait dengan efek adiktif nikotin. Beberapa laporan terbaru perihal studi terhadap zat-zat adiktif menemukan bahwa stres oksidatif memodulasi efek reinforcing dari penyalahgunaan obat. Peningkatan produksi ROS, yang dikenal sebagai mediator toksik, dapat merusak struktur dan fungsi sistem dopaminergik dan berkontribusi pada perkembangan ketergantungan obat. Pemberian nikotin diketahui secara signifikan meningkatkan kadar ROS pada sel mesensefalik tikus. Dalam ketergantungan kokain, paparan kokain membangkitkan produksi ROS di nucleus accumbens, korteks prefrontal, dan striatum.

Kuersetin merupakan bioflavonoid yang dikenal karena efek antioksidannya yang kuat. Pemberian kuersetin secara efektif menghambat pembentukan ROS dan memberikan perlindungan saraf di otak. Kondisi ini menekan peradangan saraf, merangsang regenerasi saraf, dan meningkatkan memori, pembelajaran, dan fungsi kognitif. Menariknya, efek kuersetin pada ketergantungan tembakau atau nikotin masih belum sepenuhnya diketahui. Pada penelitian ini, dilakukan evaluasi pada hewan coba mencit terkait efek pemberian kuersetin bersama dengan nikotin atau ekstrak asap rokok (cigarette smoke extract; CSE) sebagai agen adiktif, kemudian kami mengamati efek reward yang ditimbulkan.

Metode

Conditioned place preference (CPP) dengan desain bias digunakan untuk mengevaluasi efek reward nikotin pada mencit Balb/c jantan. Pada penelitian ini terdapat beberapa uji yang dilakukan secara berturut-turut meliputi uji pre-conditioning, uji conditioning, uji post-conditioning, uji extinction, dan uji reinstatement of place preference. Uji pre-conditioning (yakni suatu uji untuk menilai preferensi mencit terhadap kompartemen CPP untuk menentukan kompartemen ditempatkannya obat {drug-paired chamber} dan pembawa) dilakukan pada hari ke-1. Uji conditioning merepresentasikan tahap intoksikasi yang merupakan siklus awal adiksi. Uji conditioning dilakukan dua kali sehari pada hari ke-2 sampai 4 di ruang CPP terpilih dengan partisi tertutup di mana mencit diberi kuersetin 50 mg/kg secara intraperitoneal disertai pemberian nikotin 0,5 mg/kg secara subkutan atau diberi CSE yang mengandung nikotin 0,5 mg/kg secara subkutan. Uji post-conditioning (yakni suatu uji untuk menilai preferensi mencit untuk memilih salah satu kompartemen CPP karena adiksi) dilakukan pada hari ke-5. Uji extinction (yakni suatu uji untuk menilai durasi drug-seeking behavior terhadap agen adiktif) dilakukan pada hari ke-6, 8, 10, dan 12. Uji reinstatement of place preference (yakni suatu uji untuk menilai tahap preoccupation atau anticipation dari addiction-related ke drug-seeking behavior yang kembali setelah pemaparan nikotin) dilakukan pada hari ke-13. Durasi yang dihabiskan oleh mencit di setiap kompartemen dicatat dan dianalisis. Analisis statistik dilakukan menggunakan perangkat lunak SPSS 25.0 untuk uji normalitas dan perangkat lunak Graph-Pad Prism 6.0 untuk uji one-way analysis of variance (ANOVA) dilanjutkan dengan uji post-hoc Tukey.

Hasil dan Pembahasan

Berdasarkan evaluasi terkait preferensi mencit dalam memilih kompartemen sebagai tanda ketergantungan karena efek reward adiktif pada fase pre-conditioningpost conditioning setelah pemberian nikotin atau CSE, baik dengan dan tanpa pemberian kuersetin menunjukkan bahwa kelompok yang diberi nikotin dan CSE menginduksi efek reward secara signifikan dibandingkan kelompok kontrol. Adapun pemberian kuersetin, baik yang diberikan bersama dengan nikotin maupun CSE, mampu menghambat efek reward yang direpresentasikan dengan penurunan waktu preferensi ke drug-paired chamber.

Selanjutnya dilakukan evaluasi terkait fase etinction, hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat peningkatan skor CPP yang signifikan antara fase extinction dan fase post-conditioning pada kelompok nikotin dan penurunan skor CPP yang tidak signifikan pada kelompok CSE. Temuan ini menunjukkan bahwa kedua kelompok tersebut mempertahankan efek reward hingga akhir tes extinction, dengan tingkat ketergantungan nikotin yang lebih tinggi dibandingkan CSE. Sedangkan hasil pada fase reinstatemenet menunjukkan bahwa tidak terdapat peningkatan skor CPP yang signifikan antara fase reinstatemenet dan fase extinction baik pada kelompok nikotin maupun kelompok CSE.

Antioksidan dapat menjadi kandidat yang relevan untuk mengurangi stres oksidatif yang diinduksi oleh agen adiktif. Kuersetin secara langsung mengikat ROS karena memiliki banyak struktur yan secara efektif mampu menangkap radikal bebas dan secara tidak langsung berperan memodulasi peningkatan ekspresi antioksidan endogen dalam tubuh. Pemberian kuersetin diduga menurunkan produksi ROS di nucleus accumbens neuron dan berkontribusi dalam menurunkan risiko ketergantungan nikotin. Peningkatan ROS karena paparan nikotin dianggap terlibat dalam pemberian sinyal reward di jalur dopaminergik mesolimbik yang terkait dengan efek reinforcing yang dihasilkannya.  Berdasarkan hasil studi kami, penelitian lebih lanjut diperlukan untuk menguji aspek molekular kuersetin untuk memperjelas informasi terkait efeknya, terutama terhadap pembentukan ROS akibat paparan nikotin.

Kesimpulan

Sebagai kesimpulan, studi ini menunjukkan bahwa kuersetin memiliki efek potensial dalam mengurangi perkembangan ketergantungan nikotin.

Penulis: apt. Mahardian Rahmadi, S.Si., M.Sc., Ph.D.

Link Artikel Jurnal: https://www.degruyter.com/document/doi/10.1515/jbcpp-2020-0418/html

Berita Terkait

newsunair

newsunair

https://t.me/pump_upp