Karakteristik Probiotik dari Fermentasi Sari Buah Sirsak dan Susu Sapi

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Foto dari Beauty Journal

Probiotik adalah mikroorganisme hidup non-patogen yang memberikan manfaat kesehatan bagi inangnya bila dikonsumsi dalam jumlah yang cukup dengan mengembalikan keseimbangan mikroba dalam tubuh. Imunomodulasi merupakan salah satu efek probiotik yang mendukung penggunaan probiotik dalam pengobatan infeksi saluran pernapasan, termasuk tuberkulosis. Strain Lactobacillus dapat memodulasi sistem imun pasien tuberkulosis melalui perubahan jumlah sel imun (CD4+, CD8+, Treg dan sitokin), menstimulasi sel Th1 dan produksi sitokin yang penting dalam pengendalian infeksi tuberkulosis.

Untuk itu probiotik harus mampu beradaptasi dengan lingkungan inang untuk memberikan manfaat, termasuk kemampuan untuk bertahan hidup dan berfungsi di lingkungan saluran cerna dalam jumlah yang cukup. Efek biologis probiotik bersifat strain spesifik,sehingga strain bakteri yang berbeda dapat menghasilkan efek yang berbeda pada inang, meskipun berasal dari genus dan spesies yang sama.  Telah dilakukan penelitian  karakterissasi probiotik Lactobacillus acidophilus BioLac104 yang diisolasi dari fermentasi sari buah sirsak dan Lactobacillus reuteri BioLac802 yang diisolasi dari susu sapi terhadap pH, garam empedu, patogen saluran cerna, dan antibiotik tuberkulosis.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa L.acidophilus BioLac104 (107 cfu/ml) dan L.reuteri BioLac802 (107 cfu/ml) memiliki toleransi yang tinggi terhadap berbagai nilai pH (2, 2.5, 3.2 dan 7.2). Nilai pH dari makanan fermentasi sumber strain bakteri (3,7-5) untuk buah sirsak dan 5-6 untuk susu sapi diperkirakan mempengaruhi toleransi asam dari bakteri tersebut. Spesies Lactobacillus dapat mentoleransi pH rendah melalui F0F1-ATPase. Nilai pH yang rendah menginduksi F0F1-ATPase, menghasilkan gaya penggerak proton yang meningkatkan pH intraseluler sehingga meningkatkan homeostasis pH antara sitoplasma dan lingkungan.

Asam empedu bentuk tak terkonjugasi yang bersifat asam lemah akan berdifusi secara pasif ke dalam sel bakteri dan terakumulasi dalam sitoplasma, menyebabkan pengasaman sitoplasma. Lactobacillus spp. menghindari kerusakan akibat pengasaman sitoplasma dengan cara meningkatkan aktivitas F0F1-ATPase sehingga dapat bertahan hidup melewati usus halus.

Viabilitas kedua bakteri dalam Ox gall 0,3% dan pH usus (7,2) lebih rendah dibandingkan produk probiotik lainnya, namun jumlahnya masih dalam kisaran bakteri hidup yang ditemukan di usus (6,83×105±1,72×105 untuk L. acidophilus BioLac104 dan 5,87×105±0,47×105 CFU/ml untuk L.reuteri BioLac802).

Efektivitas L.acidophilus BioLac104 dan L.reuteri BioLac802 sebagai antimikroba dalam menghambat pertumbuhan bakteri gram negatif (Eschericia coli) lebih baik daripada hambatan pada bakteri gram positif (Staphylococcus aureus, Enterococcus faecalis). Lactobacillus spp. memiliki aktivitas antimikroba melalui kemampuannya bersaing dengan patogen untuk perlekatan epitel dan mukosa serta menghambat invasi epitel oleh patogen. Kemampuan antimikroba lainnya diperoleh dengan memproduksi zat antimikroba atau metabolit (hidrogen peroksida, asam laktat, bakteriosin), bersaing untuk nutrisi, dan/atau merangsang kekebalan mukosa. Penurunan pH media yang disebabkan oleh peningkatan produksi asam laktat selama fermentasi dapat mencegah pertumbuhan patogen dengan menyebabkan penurunan pH intraseluler, yang mengganggu fungsi vital sel.

Untuk penggunaan pada tuberculosis, perlu untuk menguji resistensi probiotik terhadap antibiotika yang lazim digunakan pada tuberculosis. Diharapkan probiotik tidak membawa gen resistensi antibiotik yang dapat ditularkan ke penerima probiotik di usus melalui transfer gen horizontal, karena hal ini dapat mendorong pembentukan patogen resisten antibiotik yang baru. Hasil penelitian menunjukkan L.acidophilus BioLac104 dan L.reuteri BioLac802 sensitif terhadap linezolid, moksifloksasin dan levofloksasin, serta ofloksasin (hanya untuk L.reuteri), namun resisten terhadap streptomisin, kanamisin, amikasin dan meropenem. Penelitian lebih lanjut tentang potensi transfer gen resistensi pada spesies lain diperlukan untuk memastikan bahwa kedua Lactobacillus spp. strain aman untuk infeksi tuberkulosis.

Lactobacillus acidophilus BioLac104 dari fermentasi sari buah sirsak (BioLac104) dan Lactobacillus reuteri BioLac802 dari susu sapi memenuhi karakteristik sebagai kandidat probiotik dan berpotensi untuk digunakan sebagai terapi tambahan pada TB resisten obat berdasarkan uji toleransi asam dan empedu, aktivitas antimikroba serta kepekaan terhadap antibiotik tuberkulosis.

Penulis: Dr.apt. Budi Suprapti, M.Si.

Judul dan Link Artikel : The Characteristics of Lactic Acid Bacteria Isolated From Fermented Food as Potential Probiotics (https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/34214350/)

Berita Terkait

newsunair

newsunair

https://t.me/pump_upp