FPsi UNAIR Berikan Pendampingan Penuh kepada Para Mahasiswa Peserta Program IISMA

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin

UNAIR NEWS – Tahun ini jumlah mahasiswa Universitas Airlangga (UNAIR) yang dinyatakan lolos program Indonesian International Student Mobility Awards (IISMA) berjumlah 51 mahasiswa. Dari Fakultas Psikologi sendiri, ada lima mahasiswa yang dinyatakan lolos program, salah satunya adalah Ayunda Izzatul Iman yang diterima di Universiti Sains Malaysia.

Mahasiswa angkatan 2018 ini menyatakan alasannya memilih universitas tersebut sebagai pilihannya dalam program IISMA. Menurutnya, kursus yang ditawarkan masih berhubungan dengan bidang yang sedang fokus ia pelajari yaitu psikologi pendidikan dan perkembangan.

“Selain itu, aku pilih Malaysia karena nggak jauh beda sama di Indonesia. Jadi Insya Allah nggak banyak kendala yang aku alami nantinya di sana,” lanjut Izza, panggilan akrabnya.

Berbeda dengan Izza, Kiara Imani Shadika Husain dan Latissa Aura Wibowo memilih universitas yang dapat dibilang memiliki background budaya yang berbeda dari Indonesia. Mereka berdua memilih University of Szeged di Hungaria.

“Biaya hidup di Szeged nggak beda jauh sama Indonesia. Aku jadi lebih bisa adaptasi di sana. Visa untuk ke Hungaria itu masuknya ke visa Schengen, jadi bisa jalan-jalan ke negara yang ada di area Schengen kayak Jerman, Belanda, Belgia, dan lain-lain, cuma dengan kereta atau bus,” ungkap Latissa saat ditanyai mengenai alasannya memilih University of Szeged untuk program IISMA.

Cristalia Nuur Annisa dan Anindita Widhayaka Ma’rifah merupakan dua mahasiswa Psikologi lainnya yang mengikuti program IISMA kali ini. Meskipun kedua mahasiswa ini tidak diterima di perguruan tinggi yang mereka pilih, mereka tetap mengikuti program IISMA mengingat pengalaman yang akan mereka terima.

“Aku tetap ambil ini (program di Prince of Songkla University) karena ingin merasakan kesempatan belajar di luar negeri bersama teman-teman dari seluruh Indonesia dengan berbagai latar belakang keilmuan,” ungkap Cristalia.

Senada dengan Cristalia, Anindita yang diterima di KU Leuven juga menyatakan keinginanya untuk tetap mengikuti program ini karena ingin merasakan pengalamannya bertemu dengan para mahasiswa dari berbagai negara dan ingin belajar mengenai negara Belgia itu sendiri.

Terkait dengan program IISMA ini, pihak Fakultas Psikologi UNAIR menyatakan telah memberikan pendampingan kepada para mahasiswa yang mengikuti program sejak dari pemberian informasi sampai saat mahasiswa tersebut mulai berkuliah di perguruan tinggi terkait.

“Begitu pengumuman lolos, kami dan para mahasiswa yang lolos bikin grup sendiri untuk berkoordinasi dengan AGE dan terkait dengan pemilihan mata kuliah,” terang Dr. Nur Ainy Fardhana Nawangsari, M.Si., Psikolog. pada wawancara via daring, Jumat (27/8/2021).

Wakil Dekan I FPsi UNAIR itu juga menerangkan bahwa pihak FPsi UNAIR sendiri tidak hanya mendampingi mahasiswa terkait dengan hal-hal teknis, namun juga pendampingan para mahasiswa dan wali murid terkait motivasi mengikuti program exchange.

“Kalau kita perlu pendampingan kepada orang tua, kami juga berikan. Kadang kala orang tua itu keberatan, perlu kejelasanlah pastinya ngelepas anaknya satu semester ke negara orang,” papar Dr. Nur Ainy. Ia juga menjelaskan bahwa pihak fakultas akan mencarikan jejaring yang bisa dihubungi para mahasiswa penerima program ketika berada di tempat tujuan.

“Ketika mereka akan berangkat dan tiba dan secara periodik terus kami pantau. Itu sudah jadi regulasi di fakultas. Kami memantau progres studinya, kendala yang dihadapi, kemudian apa saja yang mereka lakukan di sana,” lanjut Dr. Nur Ainy.

Kedepannya, pihak FPsi UNAIR akan terus melakukan sosialisasi terkait dengan IISMA dan program Merdeka Belajar yang relevan. “Mahasiswa-mahasiswa yang bagus-bagus juga sudah kita petakan dan kita terus mengasah kemampuan bahasa Inggrisnya. Kita juga akan memberikan semacam rekognisi ke media sosial yang bisa menjadi role model bagi para mahasiswa lainnya,” pungkas Dr. Nur Ainy. (*)

Penulis: Agnes Ikandani

Editor: Binti Q. Masruroh

Berita Terkait

newsunair

newsunair

https://t.me/pump_upp