Apakah Ikut Arisan Dapat Meningkatkan Aset Rumah Tangga?

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Ilustrasi oleh Hukumonline

Rotating Savings and Credit Association (RoSCA) atau dalam bahasa Indonesia dikenal dengan istilah “arisan” adalah salah satu organisasi self-selected circle yang bertemu secara teratur dan menyumbang jumlah yang ditentukan untuk kelompok di setiap pertemuan. Jumlah uangnya biasanya kecil dan terjangkau bagi para anggota. Dana yang terkumpul dalam setiap pertemuan kemudian diberikan kepada salah satu anggota secara bergilir. Setelah anggota menerima jumlah dana yang ditentukan, mereka dapat menggunakannya untuk konsumsi barang konsumsi tahan lama, akumulasi tabungan pribadi, pendanaan usaha kecil, perjalanan atau bahkan imigrasi (Anderson & Baland, 2002; Handa & Kirton, 1999).

Penelitian yang dilakukan oleh Shochrul Rohmatul Ajija, dosen Departemen Ilmu Ekonomi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Airlangga, bekerjasama dengan Asif Iqbal Siddiqui, dosen dari Nanyang Technological University Singapura mencoba mengukur dampak keikutsertaan arisan terhadap total aset rumah tangga maupun terhadap bauran asset rumah tangga di Indonesia. Penelitian ini telah dipublikasikan pada The Journal of Developing Areas, Volume 55 No. 3, Edisi Summer 2021. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data longitudinal dari Indonesian Family Life Survey (IFLS) yang dilakukan oleh RAND Foundation dalam tiga periode, yaitu pada tahun 2000, 2007 dan 2014. Data IFLS ini mewakili sekitar 83% penduduk Indonesia yang  mengumpulkan data rumah tangga pada beberapa variabel demografi, sosial, dan ekonomi sebanyak 13 dari 27 provinsi di Indonesia.

Survei secara khusus menanyakan apakah seseorang telah mengikuti arisan dalam 12 bulan terakhir (kuesioner IFLS Buku Bagian IIIB Partisipasi Masyarakat) untuk mengidentifikasi partisipasi atau non-partisipasi. Informasi ini digunakan untuk membuat daftar peserta yang tidak mengikuti arisan pada tahun 2000 dan membuat daftar mereka yang mengikuti arisan setidaknya 12 bulan sebelum survei tahun 2007.

Penelitian ini menggunakan metode Difference in Difference (DiD) atau Double Difference (DD) dalam bentuk perkalian dengan kesalahan standar ketahanan untuk mengevaluasi perubahan aset rumah tangga dari waktu ke waktu. Metode DiD atau DD digunakan untuk mengukur dampak partisipasi arisan terhadap aset rumah tangga karena dalam kondisi seperti itu akan menghasilkan perkiraan yang andal dan obyektif dari dampak partisipasi arisan.

Hasil estimasi menunjukkan bahwa partisipasi dalam arisan memiliki dampak positif yang signifikan dari waktu ke waktu terhadap total aset rumah tangga, termasuk aset rumah, tanah, dan kendaraan dengan dampak beragam pada kategori aset lainnya seperti peralatan, furnitur, ternak unggas, dan perhiasan. Partisipasi arisan tampaknya sangat menarik bagi perempuan yang mewakili mayoritas peserta. Sementara itu, lokasi rumah tangga, yaitu perkotaan atau pedesaan tidak memiliki dampak yang signifikan. Besaran dana arisan yang diterima anggota seringkali dapat digunakan untuk pembelian aset rumah tangga, seperti tanah, rumah, dan kendaraan. Adanya arisan ini juga dapat mengatur perilaku menabung rumah tangga melalui peer monitoring. Selain itu, arisan juga akan meningkatkan modal sosial dan kegiatan kewirausahaan di seluruh masyarakat yang dapat dimanfaatkan oleh berbagai program pembangunan yang dijalankan oleh pemerintah.

Penulis: Shochrul Rohmatul Ajija

Link jurnal: https://muse.jhu.edu/article/791600

Berita Terkait

newsunair

newsunair

https://t.me/pump_upp