Analisis Efisiensi Lembaga Zakat di Indonesia: Pendekatan Data Envelopment Analysis dan Free Disposal Hull

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Foto oleh baznas.go.id

Potensi zakat bagi umat Islam sangat besar, namun perlu digali dan dikelola. Di Indonesia, zakat dikelola oleh Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAZ) dan Lembaga Zakat yang dibentuk oleh masyarakat bekerjasama dengan BAZNAZ. Sedangkan dalam klaster korporasi, lembaga zakat dibentuk untuk mewujudkan tanggung jawab sosial Islam melalui pengelolaan keuntungan, klaster sosial kemasyarakatan yaitu Lembaga Zakat berdasarkan tatanan sosial masyarakat, dibentuk untuk mendekatkan muzakki dengan mustahik dengan lingkungannya.

Pada tahun 2021, BAZNAS memperkirakan Indonesia memiliki potensi zakat sebesar Rp 327,6 triliun. Namun, total dana yang terkumpul hanya mencapai 3,14% dari total potensi zakat Indonesia. Oleh karena itu, kepercayaan terhadap organisasi zakat akan mempengaruhi langkah-langkah yang dapat diambil untuk memaksimalkan potensinya. Sistem zakat yang adil, moralitas bersama (kepatuhan zakat dari muzakki, perilaku peka zakat terhadap orang lain, dan kesadaran dari umat Islam untuk berkontribusi pada lembaga zakat. Untuk memaksimalkan zakat, muzakki harus terpercaya, maka zakat disalurkan langsung kepada mustahiq, karena sebagian besar zakat yang diberikan digunakan untuk manajemen dalam operasional.

Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode penelitian non parametrik yaitu Data Envelopment Analysis (DEA) dan Free Disposal Hull (FDH). Data Envelopment Analysis (DEA) merupakan metode yang dikembangkan untuk mengevaluasi kinerja suatu organisasi yang dikenal dengan Decision Making Units (DMUs). Unit Pengambilan Keputusan (DMU) yang efisien akan menghasilkan garis frontier yang terdiri dari semua unit yang efisien dengan skor satu, sedangkan DMU yang relatif tidak efisien memiliki skor kurang dari satu. DEA memberikan skor efisiensi dan proyeksi batas berdasarkan skor lemah untuk unit pengambilan keputusan yang tidak efisien.

Pendekatan FDH adalah metode pengukuran non-parametrik lain yang digunakan untuk memperkirakan efisiensi teknis DMU. Dengan mengkodekan input dan output sebagai sekali pakai, model ini menghindari asumsi tentang konveksitas. Dengan menggunakan metode FDH, input dan output dibandingkan dengan batas produksi untuk menghasilkan output yang lebih banyak dengan input yang lebih sedikit.

Dengan menggunakan software MAXDEA, nilai efisiensi dihitung berdasarkan metode DEA dan FDH. Studi ini menggabungkan data sekunder yang dikumpulkan dari data panel, yang mencakup periode antara 2014 dan 2018. Variabel input dan output yang didukung dalam penelitian ini konsisten dengan teori produksi, yang berfokus pada proses konversi input menjadi output. Biaya input variabel termasuk biaya manajerial dan tenaga kerja, serta biaya sosialisasi dan tunjangan. Selain itu, variabel output meliputi penyaluran zakat dan dana zakat. Data dikumpulkan dari laporan tahunan masing-masing lembaga zakat. Dalam penelitian ini, kami menggunakan purposive sampling untuk mengambil sampel dari seluruh populasi Lembaga Zakat di Indonesia. Kami menggunakan kriteria seperti Lembaga Zakat yang menyelenggarakan laporan keuangan dari tahun 2014 hingga 2018.

Penulis: Muhamad Nafik Hadi Ryandono

Informasi lebih detail dari penelitian ini dapat ditemukan pada jurnal ilmiah pada link berikut ini:

https://www.abacademies.org/articles/Efficiency-analysis-of-zakat-institutions-in-indonesia-data-envelopment-analysis-dea-and-free-disposal-hull-fdh-approaches-1528-2635-25-6-847.pdf

Berita Terkait

newsunair

newsunair

https://t.me/pump_upp