Profil Faktor-Faktor Determinan Terhadap Severitas Alergi Obat Pada Anak

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Foto by Primadaily

Alergi obat merupakan salah satu dari berbagai masalah kesehatan yang cukup serius pada usia  anak-anak, dimana hal ini sering menimbulkan kekhawatiran pada orang tua maupun para pengasuh. Kejadian reaksi hipersensitivitas obat tidak dapat diprediksi waktu dan gejala yang akan timbul sebelumnya dan terkadang reaksi yang ditimbulkan dapat menjadi suatu keadaan yang mengancam jiwa penderita. Berdasarkan survei penelelitian pada tahun 2011 didapatkan angka persebaran alergi obat di berbagai negara dunia, yaitu Eropa sebanyak 18.2%, Asia pasifik sebanyak 19.5%, Amerika Utara sebanyak 7.8%, Amerika Latin sebanyak 9.1%, dan bagian timur tengah dari Afrika sebanyak 3.9%.

Jumlah angka kejadian alergi obat di Indonesia masih belum diketahui secara tepat, data terbaru hanya menunjukkan bahwa pada tahun 2009-2013 di kota Bandung, Indonesia dilaporkan sebanyak 57 kasus kejadian alergi obat. Kasus kejadian alergi obat pada anak dilaporkan sebanyak 6.5% dari seluruh jumlah kasus alergi obat yang didapatkan di seluruh rumah sakit. Penatalaksanaan alergi obat, terutama pada anak sangat memerlukan peran dari orang tua atau para pengasuh, karena selain penatalaksaan secara medis juga diperlukan identifikasi faktor-faktor yang dapat mempengaruhi severitas gejala alergi obat pada anak.

Faktor-faktor determinan yang mempengaruhi severitas alergi obat

Beberapa faktor perlu diperhatikan oleh para petugas medis diantaranya adalah: jenis kelamin, jenis obat penyebab alergi, riwayat alergi sebelumnya, riwayat alergi orang tua, dan manifestasi klinis. Jenis kelamin merupakan faktor yang dapat mempengaruhi alergi obat, karena reseptor hormon seks pada limfosit dan leukosit ternyata dapat memodulasi jenis reaksi imun dan berpengaruh terhadap reaksi peradangan. Jenis obat yang dapat menyebabkan alergi untuk saat ini paling banyak ditimbulkan oleh golongan antibiotik. Riwayat alergi sebelumnya juga merupakan kondisi yang menjadi pertimbangan oleh tenaga medis dalam memberikan terapi pada anak dengan alergi obat. Riwayat alergi pada orang tua berdasarkan penelitian terdahulu menyatakan bahwa anak yang memiliki orang tua dengan alergi berisiko lebih tinggi untuk memiliki alergi yang sama.

Penelitian-penelitian di Indonesia menunjukkan jumlah pasien anak dengan alergi obat mengalami peningkatan setiap tahunnya dan penelitian yang melaporkan terkait distribusi kasus alergi obat di Indonesia masih sangat sedikit. Maka perlu dilakukan analisis untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi severitas alergi obat pada anak di Indonesia.

Partisipan dalam penelitian ini merupakan anak dengan alergi obat berusia <18 tahun, menjalani rawat inap. tidak memiliki penyakit infeksi (misalnya: campak, rubela, staphylococcal scalded skin syndrome, maupun penyakit infeksi berat lainnya), penyakit immunodefisiensi baik primer (misalnya sindroma hyper immunoglobulin E, defisiensi komplemen) maupun sekunder (seperti human immunodeficiency virus (HIV)/ acquired immunodeficiency disease syndrome (AIDS)), dan penyakit kelainan kongenital (seperti: sindroma down, kelainan jantung kongenital, hipertiroid, palsi serebral, dan lain-lain).

Rancangan penelitian ini secara retrospektif dengan metode consecutive sampling. Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data pasien sebelumnya yang menjalani rawat inap pada periode tahun 2014-2018, dan didapatkan sebanyak 36 partisipan. Penelitian ini dilaksanakan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr. Soetomo, Surabaya, Indonesia. Penelitian ini telah mendapatkan persetujuan etik dari komite etik RSUD DR Soetomo. Data yang dikumpulkan meliputi jenis kelamin, jenis obat-obatan penyebab alergi, riwayat alergi sebelumnya, riwayat alergi orang tua, dan manifestasi klinis. Data dianalisis menggunakan uji chi-square atau fisher yang mana hasil uji statistik dinyatakan signifikan jika p < 0.05.

Usia rata-rata partisipan 93.00 ± 50.54 bulan dengan nilai median usia yaitu 84 bulan.

Faktor-faktor determinan yang diukur meliputi: jenis obat-obatan penyebab, jenis kelamin partisipan, riwayat alergi sebelumnya, dan riwayat alergi obat pada orang tua. Dari berbagai faktor determinan tersebut jenis obat-obatan penyebab yang mempunyai nilai signifikan terhadap severitas alergi obat, sedangkan faktor-faktor determinan lain tidak didapatkan nilai signifikan terhadap severitas alergi obat. Dari data-data yang kami dapatkan setelah diolah secara statistik, maka implikasi dari hasil dari penelitian ini menyatakan bahwa terdapat hubungan signifikan antara severitas alergi obat terhadap jenis obat-obatan penyebab alergi obat pada anak.

Penulis: Dr. Azwin Mengindra Putera, dr, SpA(K)

Informasi detail dari riset ini dapat dilihat pada tulisan kami di:

https://doi.org/10.37506/ijfmt.v15i2

Bagas Triambodo, Azwin Mengindra Putera, Bambang Hermanto (2021). Profile of Determinant Factors on Drug Allergy Severity in Indonesian Children at Dr. Soetomo General Academic Hospital, Surabaya, Indonesia. Indian Journal of Forensic Medicine & Toxicology, April-June 2021, Vol. 15, No. 2.

Berita Terkait

newsunair

newsunair

https://t.me/pump_upp