Ikan bawal tawar (Colossoma macropomum) memiliki potensi besar untuk budidaya perikanan. Salah satu aspek budidaya yang berperan penting dalam mendukung pertumbuhan dan kelangsungan hidup ikan adalah pakan. Pakan merupakan komponen biaya terbesar dalam kegiatan budidaya dengan kisaran 50-80% dari total biaya produksi . Tingginya biaya produksi mengakibatkan banyak pembudidaya ikan menggunakan penambahan feed additive untuk menghasilkan pertumbuhan yang optimal dan efisiensi pakan, meningkatkan performa pertumbuhan, kecernaan hara, dan menekan biaya produksi.
Feed additive adalah zat yang dapat ditambahkan ke dalam pakan ikan dalam jumlah kecil untuk meningkatkan kualitas pakan sehingga dapat meningkatkan performa pertumbuhan. Feed additive ini telah menjadi alternatif pengganti antibiotik. Larangan global penggunaan Antibiotik Growth Promoter (AGP) dalam pakan telah mengakibatkan para peneliti mencari alternatif untuk promotor pertumbuhan lainnya. Salah satu alternatif growth promotor yang sering digunakan dalam pakan adalah probiotik, prebiotik, enzim, acidifier, antioksidan, dan feed additive fitogenik.
Probiotik adalah suplemen pakan mikroba hidup yang berguna untuk mempengaruhi hewan inang dengan meningkatkan keseimbangan mikroba ususnya. Probiotik juga mampu mengeluarkan enzim yang membantu proses pencernaan makanan. Salah satu kandidat bakteri yang baik untuk digunakan sebagai probiotik adalah L. acidophilus. Bakteri tersebut merupakan salah satu bakteri asam laktat (BAL) yang memiliki kemampuan menghambat pertumbuhan mikroba patogen karena menghasilkan beberapa bahan kimia antara lain asam laktat, asam asetat, hidrogen peroksida dan bakteriosin.
Aktivitas bakteri probiotik dapat dirangsang dengan pemberian ekstrak daun kelor melalui proses fermentasi pada pakan. Kandungan oligosakarida yang terkandung dalam ekstrak daun kelor dimanfaatkan oleh bakteri probiotik untuk menghasilkan energi melalui proses penguraian gula menjadi asam laktat. Ekstrak daun kelor juga memiliki bahan aktif utama yaitu saponin, tanin, dan flavonoid. Saponin berfungsi sebagai antimikroba yang dapat meningkatkan kekebalan tubuh sehingga tahan terhadap penyakit dan melancarkan sistem pencernaan. Flavonoid sebagai antioksidan dan menjaga sistem imun tubuh. Tanin memiliki sifat antiseptik sehingga memiliki efek yang baik pada saluran pencernaan. Penelitian tentang penggunaan imbuhan pakan fitogenik berupa ekstrak daun kelor pada ikan masih sangat terbatas, namun telah banyak diterapkan pada peternakan, seperti dilansir Trisna et al. (2014) menyatakan bahwa penggunaan ekstrak daun kelor 5% yang dicampur dalam air minum dapat meningkatkan efisiensi penggunaan ransum ayam broiler umur 2-6 minggu secara nyata. Feed additive berupa kombinasi probiotik L. acidophilus dan ekstrak daun kelor pada pakan komersial diharapkan dapat mengoptimalkan penyerapan nutrisi pada pencernaan ikan Tambai sehingga dapat meningkatkan laju pertumbuhan spesifik dan menurunkan rasio konversi pakan.
Laju pertumbuhan Spesifik
Hasil analisis statistik ANOVA menunjukkan bahwa kombinasi ekstrak daun kelor dan Lactobacillus acidophilus probiotik dalam pakan komersial diketahui memiliki perbedaan yang signifikan (p< 0,05) terhadap laju pertumbuhan spesifik ikan tambaqui. Laju pertumbuhan spesifik diketahui tidak berpengaruh nyata (p>0,05) dari pemberian ekstrak daun kelor (faktor A) dan pemberian probiotik (faktor B). Namun terdapat perbedaan yang bermakna (p<0,05) dari faktor interaksi (ekstrak probiotik) sehingga dapat dilanjutkan dengan uji lanjut Duncan dan nilai terbaik diperoleh pada perlakuan A1B2 dengan dosis ekstrak daun kelor 1%. dan probiotik 2% yaitu 4,03% per hari yang tidak berbeda nyata dengan A0B2, A0B0, A2B1.
Feed Convertion Rate
Hasil analisis statistik ANOVA menunjukkan bahwa pemberian ekstrak daun kelor (faktor A) dan pemberian probiotik L. acidophilus (faktor B) tidak memberikan pengaruh yang nyata (p>0,05), tetapi interaksi kombinasi ekstrak daun kelor dan probiotik L. acidophilus (faktor AB) berpengaruh nyata (p<0,05) terhadap rasio konversi pakan ikan Tambai. Hasil interaksi perlakuan terbaik adalah A2B1 dengan nilai rasio konversi pakan terendah sebesar 0,92 yang tidak berbeda nyata dengan perlakuan A0B2, A1B2, A0B0, A1B0 dan A1B1 sebesar 0,95; 0,96; 0,98; 1,00 dan 1,02. Sedangkan nilai rasio konversi pakan tertinggi terdapat pada perlakuan A2B2 sebesar 1,15 yang tidak berbeda nyata dengan perlakuan A2B0, A0B1 dan A1B1 sebesar 1,13; 1,07 dan 1,02.
Diskusi
Menurut Anggraeni dkk. (2013), Pertumbuhan adalah persentase pertambahan ikan setiap hari. Pertumbuhan juga didefinisikan sebagai peningkatan jumlah sel mitosis yang akan menyebabkan perubahan ukuran jaringan. Menurut Wiadnya dkk. (2000) menyatakan bahwa kandungan nutrisi dalam pakan dapat mempengaruhi nilai laju pertumbuhannya. Bahan baku utama pembentukan sel dan jaringan tubuh adalah protein, oleh karena itu protein sangat dibutuhkan untuk pertumbuhan.
Nilai laju pertumbuhan spesifik ini baik karena pakan yang dikombinasikan dengan ekstrak daun kelor dan probiotik merupakan pakan yang mudah dicerna. Hal ini juga didukung oleh Analysa, bahwa ekstrak daun kelor merupakan pakan tambahan yang baik untuk ikan karena mengandung zat aktif yang dapat meningkatkan kinerja organ dalam dan mencegah kerusakan organ dalam seperti pankreas yang akan memberikan efek baik pada peningkatan metabolisme dan penyerapan nutrisi (karbohidrat, lemak dan protein) dalam tubuh ternak. Kandungan nutrisi yang tinggi pada daun kelor berpotensi sebagai suplemen dalam pakan untuk meningkatkan kinerja produktivitas ikan bawal tawar.
Bkateri L. acidophilus probiotik dalam pakan dapat menghasilkan enzim pencernaan yang dapat merombak nutrisi makro yang masuk melalui pakan di saluran pencernaan ikan sehingga membantu proses pencernaan pakan. Probiotik L. acidophilus juga dapat meningkatkan panjang vili usus dengan mengaktifkan mitosis sel dan menginduksi proliferasi sel epitel usus. Peningkatan tinggi vili bermanfaat bagi ikan karena peningkatan luas permukaan vili meningkatkan penyerapan nutrisi dalam saluran pencernaan.
Nilai rasio konversi pakan yang baik diduga karena tingginya penyerapan nutrisi di saluran pencernaan karena peran aktivitas bakteri L. acidophilus yang dirangsang oleh ekstrak daun kelor. Hal ini didukung oleh Setiarto dkk. (2017) menyatakan bahwa ekstrak daun kelor mengandung oligosakarida yang dapat merangsang aktivitas bakteri probiotik L. acidophilus dalam menghasilkan energi melalui proses pemecahan oligosakarida menjadi asam laktat yang akan digunakan untuk pertumbuhan, metabolisme dan aktivitas sel bakteri probiotik. Probiotik L. acidophilus memiliki kemampuan untuk menurunkan pH melalui proses penguraian oligosakarida menjadi asam laktat sehingga kondisi lingkungan di saluran pencernaan menjadi asam, yang menyebabkan bakteri patogen tereliminasi dan proses penyerapan nutrisi dapat dilakukan. bekerja secara optimal tanpa terhalang oleh bakteri patogen.
Rendahnya nilai konversi pakan akibat pemberian kombinasi ekstrak daun kelor dan probiotik L. acidophilus dapat menurunkan konsumsi pakan. Konsumsi pakan yang rendah disebabkan oleh kecukupan nutrisi dan energi yang dibutuhkan oleh ikan. Lokapirnasari dkk. (2019) menyatakan bahwa penurunan nilai rasio konversi pakan menunjukkan peningkatan efisiensi pakan. Semakin tinggi nilai efisiensi pakan maka respon ikan terhadap pakan semakin baik yang ditunjukkan dengan pesatnya pertumbuhan ikan.
Penulis: Ir. Agustono, M.Kes
Tulisan lengkap pada
link : https://iopscience.iop.org/article/10.1088/1755-1315/718/1/012079/meta
Sitasi: Veronica, D. R., Martaningrum, E. T., Agustono., Lokapirnasari, W. P. (2021, March). The inclusion of moringa leaf extract fermentation in commercial feed to enhance feed conversion ratio and specific growth rate of tambaqui fish, Colossoma macropomum. In IOP Conference Series: Earth and Environmental Science (Vol. 718, No. 1, p. 012079). IOP Publishing.