Peningkatan jumlah penduduk menyebabkan peningkatan sarana transportasi. Masyarakat memerlukan sarana transportasi untuk menunjang mobilitas mereka. Motor merupakan sarana transportasi yang banyak digunakan di Indonesia dan negara berkembang lainnya. Penggunaan motor di Indonesia sangat populer karena harganya yang relatif murah. Motor juga mempunyai keunggulan dalam kemampuan bermanuver di sela-sela kemacetan. Penggunaan motor juga memberikan efisiensi dalam biaya perjalanan. Penggunaan motor juga dapat meningkatkan mobilitas masyarakat penduduk dalam hal fleksibilitas dan pengurangan waktu perjalanan. Selain itu, penggunaan motor juga dapat menumbuhkan kegiatan ekonomi berupa jasa pengantaran orang atau barang. Dalam sepuluh tahun terakhir, jasa transportasi online menggunakan motor juga mulai berkembang di Indonesia.
Indonesia menjadi negara dengan pembelian sepeda motor terbanyak di kawasan Asia Tenggara. Selain itu, Indonesia merupakan negara pengguna kendaraan motor terbesar ketiga di dunia setelah India dan China. Merujuk Motorcycles data, penjualan motor di Indonesia pada tahun 2019 mencapai 6.53 juta unit, meningkat 1.3% dari tahun sebelumnya. Penjualan motor di Indonesia didominasi oleh merek Jepang diproduksi secara local menguasai lebih dari 98% pasar motor di Indonesia.
Penjualan motor di Indonesia didominasi oleh perusahaan yang tergabung dalam Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (Association of Indonesia Motorcycle Industry). Asosiasi ini terdiri lima perusahaan yang merupakan produsen motor merk Honda, TVS, Kawasaki, Suzuki, dan Yamaha. Merujuk data dari Association of Indonesia Motorcycle Industry, penjualan motor di Indonesia pada tahun 2019 didominasi oleh motor merk Honda dan diikuti oleh motor merk Yamaha, Suzuki, Kawasaki dan TVS. Meskipun penjualan motor di Indonesia mengalami penurunan pada tahun 2020 akibat pandemic Covid-19, penjualan motor di Indonesia diperkirakan akan mengalami peningkatan pada tahun-tahun mendatang.
Potensi penjualan motor di Indonesia yang cukup besar mendorong produsen motor berkompetisi untuk memproduksi motor yang menarik minat konsumen. Kompetisi penjualan menggambarkan tren/kecenderungan konsumen dalam memilih motor dalam jangka panjang. Prediksi yang akurat dapat membantu perusahaan dalam mengidentifikasi potensi pertumbuhan atau potensi penurunan permintaan suatu merk motor. Hasil prediksi potensi pertumbuhan atau potensi penurunan tersebut dapat digunakan oleh produsen motor dalam upaya mempertahankan dan meningkatkan volume penjualan produk mereka.
Pemodelan matematika memiliki peran penting dalam memahami banyak masalah nyata, termasuk dinamika persaingan antar spesies makhluk hidup dan kompetisi dalam bidang ekonomi. Dinamika kompetisi antar spesies makhluk hidup dapat dijelaskan melalui model matematika kompetisi tipe Lotka-Volterra. Secara matematis, model kompetisi tipe Lotka-Volterra berbentuk system persamaan diferensial biasa yang menggambarkan dinamika pertumbuhan dan pengurangan jumlah populasi yang terlibat dalam persaingan. Model kompetisi tipe Lotka-Volterra juga digunakan untuk menjelaskan persaingan antar perusahaan dalam memperebutkan pangsa pasar, termasuk persaingan antar pasar saham Korea, kompetisi industri ritel di Taiwan, dan persaingan antara bank komersial dan Bank Perkreditan Rakyat (BPR) di Indonesia.
Penulis telah mengaplikasikan model matematika kompetisi tipe Lotka-Volterra untuk mendeskripsikan dinamika kompetisi penjualan motor antara dua produsen motor di Indonesia. Hasil analisis model menunjukkan bahwa kompetisi antara kedua produsen motor tersebut merupakan persaingan murni, dengan salah satu produsen motor diperkirakan tetap mendominasi pasar penjualan motor di Indonesia dalam beberapa tahun mendatang.
Penulis: Windarto
Artikel lengkap (open access) dapat diakses melalui laman http://scik.org/index.php/cmbn/article/download/5309/2612