UNAIR NEWS – Perkembangan sektor pertanian mengalami kemajuan setiap tahunya. Hal ini dipicu oleh peran pemuda milenial dalam pengembangan teknologi pertanian. Ditambah, pandemi Covid-19 yang melanda negara Indonesia, yang berdampak akan penurunan ekonomi terutama sektor pertanian sebagai bahan baku utama makanan. Sehingga perlu adanya sosialisasi bagi petani milenial dalam menerapkan pertanian modern saat ini.
Mengatasi hal tersebut, tim KKN 64 Kelompok 140 menggelar Webinar Pertanian Modern dengan tema “Model Pertanian Modern Bagi Petani Milenial” pada Senin (9/8/2021), secara online melalui platform zoom meeting. Diwawancarai pihak UNAIR NEWS, Pryanka Pandu, selaku penanggung jawab kegiatan menjelaskan bahwa tujuan dilaksanakan kegiatan tersebut yaitu, peserta dapat memahami mengenai model pertanian modern bagi petani millennial sebagai regenerasi petani Desa Gelang.
“Model pertanian ini diharapkan mampu menjadi solusi untuk meningkatkan minat pemuda Desa Gelang terlibat langsung mengolah lahan dan pertanian sebagai bentuk ketahanan pangan dalam menghadapi dampak pandemi virus corona. Serta mendukung penggunaan yang berkelanjutan terhadap ekosistem daratan sesuai dengan nilai SDGS ke-15,” jelasnya.
Selain itu, sambung Pryanka, Pemateri pada kegiatan webinar pertanian modern ini mengundang Agung Prasetyo, S.Hut., yang merupakan alumni Institut Pertanian Bogor. Acara dilaksanakan dengan dua sesi, yaitu sesi pemaparan materi dan tanya jawab oleh peserta webinar.
“Kami mengundang mas Agung selaku pemateri karena beliau memiliki pengalaman yang kompeten dalam mendukung pertanian modern bagi petani milenial saat ini,” tuturnya.
Pada akhir, Pryanka berharap dengan adanya webinar pertanian modern ini, peserta dapat menerapkan teknik pertanian dengan pemanfaatan lahan di sekitar rumah. Sehingga, mampu meningkatkan perekonomian masyarakat di desa masing-masing.
“Seperti yang diulas oleh pemateri bahwa pertanian di masa pandemi saat ini memiliki peluang besar untuk menjaga ketahanan pangan khususnya bagi masyarakat di Desa Gelang,” tutupnya.
Penulis: Ananda Wildhan Wahyu Pratama
Editor: Nuri Hermawan