Pengolahan Hasil Pertanian untuk Meningkatkan Ekonomi Masyarakat di Era New Normal

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Webinar Agribisnis yang diadakan oleh tim KKN 64 Kelompok 59. (Foto: SS Zoom)

UNAIR NEWS – Pertumbuhan ekonomi di Indonesia pada triwulan kedua tahun 2020 mengalami penurunan yang sangat signifikan. Hal tersebut dipicu dengan pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar atau dikenal dengan PSBB. Sehingga, berdampak pada berbagai sektor terutama sektor pertanian yang merupakan salah satu sektor pemasok utama bahan baku makanan. Dengan adanya pandemi Covid-19, daya beli masyarakat menurun dan masyarakat cenderung mengeluarkan uang untuk kesehatan dibanding dengan makanan. 

Dalam paparan materi pada Webinar Agribisnis yang diadakan oleh tim KKN 64 Kelompok 59, Ahmad Ali M., S.Tr.P., selaku pemateri menyampaikan bahwa sebagai upaya dalam meningkatkan ekonomi masyarakat, terutama sektor pertanian. Maka perlu adanya inovasi dalam meningkat harga jual produk pertanian dengan cara mengelola hasil pertanian tersebut. 

“Harga jual dan daya beli masyarakat akan lebih maksimal apabila pengolahan hasil pertanian dapat diwujudkan karena memiliki harga jual yang lebih tinggi dibanding harga panen dan langsung menjualnya ke pengepul,” tuturnya.

Selain itu, sambung Ali, ada beberapa cara yang dapat dilakukan dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi di sektor pertanian. Pertama, adalah peningkatan hasil pertanian meliputi diversifikasi tanaman dengan menanam lebih dari satu jenis tumbuhan di suatu lahan pertanian. 

Selanjutnya, mekanisasi pertanian dengan memanfaatkan teknologi untuk mengurangi biaya sumber daya manusia. Kemudian, yaitu pengolahan hasil pertanian dengan mengolah hasil pertanian untuk meningkatkan nilai jual. 

“Diversifikasi tanaman, mekanisasi pertanian, dan pengolahan hasil pertanian dapat menjadi suatu inovasi dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat petani,” ungkapnya.

Ada beberapa contoh pengolahan hasil pertanian yang dapat dilakukan. Seperti pengolahan cabe menjadi abon cabe, cabai kering dan saos. Olahan jagung mencakup dodol sirup dan makanan ringan. Olahan singkong yang dapat diolah menjadi kue singkong, keripik singkong dan keripik kulit singkong.  

“Keripik kulit singkong menjadi salah satu solusi dalam pengolahan limbah kulit singkong yang terbuang dan tidak dimanfaatkan kembali,” jelasnya.

Pada akhir, Ali berpesan kepada mahasiswa untuk mencari inovasi dan bereksperimen mengenai pengolahan hasil pertanian di daerahnya masing-masing sehingga dapat membantu masyarakat dalam meningkatkan ekonomi daerah tersebut.

Penulis: Ananda Wildhan Wahyu Pratama

Editor: Nuri Hermawan

Berita Terkait

newsunair

newsunair

https://t.me/pump_upp