UNAIR NEWS – Beberapa tahun belakangan kesadaran masyarakat untuk merawat diri terus meningkat. Hal ini sejalan dengan semakin banyak industri kosmetika yang berkembang pesat. Fenomena ini membuat tim dosen Departemen Ilmu Kefarmasian Fakultas Farmasi (FF) Universitas Airlangga (UNAIR) menginisiasi program Pengabdian Masyarakat (Pengmas) berupa webinar yang berjudul “Upaya Hilirisasi Produk Kosmetika” pada Sabtu, (7/8/2021).
Webinar tersebut ditujukan untuk siswa SMK Farmasi Sekesal & Kapasari Surabaya. Tujuannya untuk meningkatkan pengetahuan dan wawasan siswa di bidang produk kosmetika sebagai acuan dalam mendorong siswa berwirausaha.
Acara dibuka dengan sambutan Dekan Fakultas Farmasi UNAIR, Prof. apt. Junaidi Khotib, S.Si., M.Kes., Ph.D. Selanjutnya sambutan Wakil Kepala Sekolah SMK Farmasi Sekesal Surabaya, Mayor Laut (Kesehatan) Achmad Burhanuddin S.Si., Apt., dan sambutan Kepala Sekolah SMK Farmasi Kapasari Surabaya, Hari Subagio, S.Pd.
Kegiatan dilanjutkan dengan pemaparan materi pertama mengenai produk kosmetika yang disampaikan oleh Prof. apt. Dr. Widji Soeratri, DEA. Beliau menjelaskan pengertian kosmetika, perbedaannya dengan produk obat, jenis-jenis produk kosmetika, dan perkembangan kosmetika untuk meningkatkan akseptabilitas.
“Kosmetik itu intinya untuk beautifying, tanpa efek sistemik (tidak mempengaruhi struktur dan fungsi tubuh). Sedangkan obat mempunyai efek lokal dan sistemik, yang jelas dia akan mempengaruhi struktur dan fungsi tubuh. Namun ada suatu produk yang berada di tengah-tengah kosmetik dan obat, yaitu cosmeceuticals,” ujar Prof. Widji.
Selanjutnya materi mengenai formulasi sediaan kosmetika disampaikan oleh Dr. apt. Noorma Rosita, M.Si. Dalam kesempatan tersebut, Dr. apt Noorma menyampaikan hal-hal apa saja yang dipersiapkan dalam formulasi sediaan kosmetik seperti cara pembuatan, evaluasi, proses produksi, dan perencanaan kemasan.
Pemateri ketiga, Dr. apt. Dewi Isadiartuti, M. Si., menjelaskan mengenai stabilitas sediaan kosmetik. Dr. Dewi menyampaikan jenis-jenis stabilitas, bagaimana ketidakstabilan sediaan dapat berpengaruh pada mutu, keamanan, dan manfaat sediaan. Selain itu, Dr. apt. Dewi juga menjabarkan faktor-faktor yang mempengaruhi stabilitas, manfaat data stabilitas, dan pengujian stabilitas kosmetika.
“Ketidakstabilan produk kosmetik menghasilkan dampak beruntun. Dimulai dari ketidakstabilan bahan kimia yang akan merubah pH sediaan lalu merubah penampilan/viskositas dan merubah sediaan pada kulit/tempat pemakaian. Akibatnya menghasilkan efek samping yang tidak diinginkan,” jelas apt. Dewi.
Terakhir materi ditutup oleh apt. Dra. I Gusti Ayu Adhi Aryapatni, Kepala Balai Besar POM Mataram dan alumni Fakultas Farmasi UNAIR terkait perizinan kosmetika. Dr. Ayu menjelaskan, mengenai sistem pengawasan produk bermutu seperti kosmetika, perizinan edar (notifikasi) sebelum dipasarkan, pengawasan/penindakan kosmetika setelah dipasarkan, dan peraturan/legal aspek yang mengatur kosmetika.
Penulis: Rayya Afifah Ikhsani
Editor: Khefti Al Mawalia