UNAIR NEWS – Sebagai orang tua, menjaga kesehatan dan kebersihan gigi anak menjadi tantangan besar. Apalagi seringkali anak mengalami rasa takut berlebihan apabila telah berhadapan dengan dokter gigi. Untuk itu, kelas online seri pengabdian masyarakat Fakultas Psikologi Universitas Airlangga kembali hadir untuk mengedukasi para orang tua tentang strategi mengenalkan kesehatan gigi dan mulut pada anak.
Acara pada Rabu (4/8/2021) tersebut diisi dengan materi pembuka dari dosen Psikologi UNAIR Valina Khiarin Nisa, S.Psi., M.Sc. yang membagikan kiat membangun ketahanan keluarga. Menurut Valina, ketahanan keluarga dapat tercermin dalam beberapa karakteristik.
Karakteristik tersebut mencakup pemberian apresiasi dan afeksi, komunikasi positif, memperkuat komitmen dengan tuhan dan pasangan, memberikan waktu berkualitas bagi keluarga, serta mampu menghadapi tekanan dan tantangan dengan efektif.
“Keluarga yang tangguh memiliki ketahanan yang kuat baik secara fisik, ekonomi, sosial, mental, maupun spiritual. Ketahanan dalam berbagai aspek ini harus diperjuangkan bersama oleh setiap anggota keluarga,” jelas Valina.
Pada sisi lain, kelas daring tersebut juga mengundang dosen Fakultas Kedokteran Gigi (FKG) Universitas Diponegoro (Undip) drg. Avina Anin Nasia, S.KG., M.Sc. yang berbagi materi tentang komunikasi orang tua dan anak tentang kesehatan mulut dan gigi.
Menurut drg. Avina, komunikasi dalam mengenalkan kesehatan gigi dan mulut pada anak dapat diawali dengan beberapa langkah sederhana. Langkah tersebut dilakukan dengan mempersilahkan anak memilih sikat gigi sendiri, menggunakan timer atau lagu selama dua menit selama sikat gigi, serta membaca buku.
“Usahakan pula memberikan hadiah kecil jika anak berhasil melakukan sikat gigi. Lalu lakukan kebiasaan sikat gigi bersama di depan cermin serta memuji keberanian anak. Beberapa langkah itu dapat menjadi bentuk edukasi kesehatan gigi dan mulut yang efektif bagi anak,” jelasnya.
Selain itu, drg. Avina pun juga membagikan strategi mengatasi ketakutan anak saat pergi ke dokter gigi. Menurutnya, pengenalan awal sebelum anak pergi ke dokter gigi sangatlah penting. Orang tua didorong untuk menceritakan pengalaman atau cerita menarik yang sekiranya mampu membangkitkan keingintahuan dan antusiasme sang anak.
“Hindari cerita-cerita mengancam seperti menakut-nakuti anak dengan ancaman gigi dicabut atau disuntik,” imbuhnya.
Kelas online itu akan terus digelar mulai 28 Juli hingga 13 Agustus 2021 dengan menghadirkan berbagai pakar dan praktisi kesehatan mental dan ketahanan keluarga. Menarik antusiasme dari puluhan peserta nasional dari berbagai kalangan, kegiatan terdiri dari 14 topik mulai dari pernikahan hingga parenting.
Dosen Psikologi Valina Khiarin Nisa, S.Psi., M.Sc. selaku ketua pengmas mengungkapkan bahwa kegiatan tersebut ditujukan untuk menumbuhkan literasi kesehatan mental keluarga. “Kami akan mengupas tuntas faktor-faktor yang menumbuhkan ketahanan keluarga. Tentu harapannya ilmu yang kita bagikan dapat diimplementasikan setelah peserta lulus dari kuliah online gratis ini,” ungkapnya.
Pengmas yang turut ditujukan untuk menyukseskan SDGs ini pun diadakan secara gratis dan memanfaatkan berbagai platform mulai dari Zoom Meeting, live Instagram, hingga website Massive Open Online Course UNAIR mooc.unair.ac.id. Pelaksana kegiatan terdiri dari civitas akademika terbaik FPsi UNAIR yakni Reza Lidia Sari, S.Psi., M.Si., Tiara Diah Sosialita, M.Psi.,Psikolog, Titania Caesary R., S.Psi, serta Fitriyatun Ni’mah, S.Psi. (*)
Penulis: Intang Arifia
Editor: Binti Q. Masruroh