Wakaf di Bidang Pendidikan : Tinjauan Bibliometrik pada Jurnal Terindeks Scopus

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Ilustrasi oleh bwi.go.id

Pendidikan memiliki peran penting dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia untuk kemajuan dan pembangunan suatu bangsa. Namun, tidak semua orang mampu untuk mendapatkan akses pendidikan yang layak. Oleh karena itu, berbagai bentuk dukungan sangat diperlukan untuk memastikan keberlangsungan dan kemajuan dunia pendidikan, Sejak zaman Rasulullah SAW, wakaf dalam bidang pendidikan telah diperkenalkan sebagai solusi pendanaan untuk pendidikan. Aset wakaf yang bersifat permanen, serta pemanfaatannya yang lebih bersifat sustainable, menjadikannya salah satu instrumen paling sempurna untuk menunjang dunia pendidikan, terutama dalam aspek keuangan dan kesejahteraan. Untuk itu, penelitian ini bertujuan untuk menelusuri peta pengembangan penelitian terkait wakaf di bidang pendidikan dalam 25 tahun terakhir dengan menggunakan pemetaan bibliometrik. Dengan demikian, penelitian ini diharapkan dapat menyajikan informasi yang komprehensif terkait tren penelitian tentang wakaf pendidikan, sehingga dapat memberikan inspirasi bagi pembaca untuk terus mengembangkan riset lanjutan terkait wakaf pendidikan. 

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan teknik studi pustaka dan analisis statistik deskriptif. Jenis data yang digunakan adalah data sekunder, berupa artikel jurnal yang telah dipublikasi dan terindeks di Scopus. Pengumpulan data penelitian dilakukan dengan menggunakan metode purposive non-probabiliy sampling, yaitu dengan memilih sampel berdasarkan kriteria topik wakaf pendidikan yang juga terkait dengan tema wisata halal. Kemudian, analisis bibliometrik pada jurnal dilakukan berdasarkan beberapa kriteria, diantaranya adalah volume temporal jurnal, kutipan, negara asal artikel, kata kunci, bidang ilmu artikel, serta analisis terhadap arah penelitian di masa depan dan klasifikasi metodologi dan sifat artikel. Sebanyak 56 artikel yang terkumpul, kemudian dianalisis menggunakan aplikasi perangkat lunak VOSViewer untuk membangun dan meninjau peta bibliometrik. Bibliometrik adalah metode analisis statistik yang digunakan untuk menganalisis buku, artikel dan jenis publikasi lainnya untuk mengeksplorasi pengaruh dari penelitian di bidang tertentu. Dalam penelitian ini, tinjauan bibliometrik dilakukan pada artikel terindeks Scopus yang mengangkat topik terkait wakaf pendidikan.

Berdasarkan tinjauan terhadap 56 artikel terindeks Scopus, menunjukkan bahwa peta perkembangan penelitian di bidang wakaf pendidikan terbagi menjadi dua jenis, yaitu co-authorship dan co-occurence. Berdasarkan pemetaan hasil co-authorship, terdapat 10 penulis paling populer dalam tinjauan bibliometrik ini, yaitu Ariff M, Mohamad S, Yusof A, Hashim H, Wan Yusof WS, Shamsudin AF, Abidin IZ, Hashim J, Yusof AM, and Zainudin H. Sementara lembaga paling populer yang menerbitkan artikel di bidang wakaf pendidikan adalah Departemen Studi Bahasa Arab dan Peradaban Islam, Fakultas Studi Agama Islam, Universiti Kebangsaan Malaysia. Dalam hal ini, Malaysia juga menempati posisi sebagai negara terpoler yang menerbitkan riset terkait wakaf pendidikan. Sedangkan berdasarkan co-occurence, kata kunci paling populer adalah Wakaf, Pendidikan, Wakaf Tunai, Pendidikan Tinggi, Pengaruh Ekonomi dan Sosial.

Penelitian ini juga menemukan beberapa skema yang dapat digunakan untuk praktek wakaf di dunia pendidikan, salah satunya adalah dengan memanfaatkan wakaf tunai yang pengelolaannya relatif lebih mudah dibandingkan bentuk wakaf lainnya. Manfaat wakaf tunai juga lebih cepat dirasakan oleh masyarakat, khususnya dalam bidang pendidikan, salah satu contoh penyalurannya bisa dalam bentuk beasiswa pendidikan. Selain itu, wakaf pendidikan juga selaras dengan tujuan pembangunan berkelanjutan, khususnya untuk mencapai tujuan nomor 4, yaitu memastikan pendidikan berkualitas yang layak dan inklusif serta mendorong kesempatan belajar seumur hidup bagi semua orang.

Pendidikan berkualitas memiliki peran vital untuk mendorong kemajuan peradaban dalam jangka panjang. Jika meninjau kembali sejarah peradaban Islam, pada masa pemerintahan Bani Umayah Abbasiyah, Kekhalifahan Fatimiyah, Ayyubiyah, Mamluk dan Utsmaniyah, lembaga pendidikan seperti Kuttab (sekolah dasar), Madrasah (perguruan tinggi) dan Baitul Hikmah (Rumah Kebijaksanaan) terus mengalami perkembangan yang signifikan. Begitu pula dengan institusi pendidikan berbasis wakaf yang juga terus berkembang, terbukti dengan berdirinya ribuan sekolah, perpustakaan dan universitas. Selanjutnya sistem wakaf pendidikan juga mulai berkembang di wilayah Eropa, dengan berdirinya berbagai lembaga pendidikan berbasis wakaf, seperti Al-Azhar di Kairo, Al-Qarawiyyin di Fez dan Zaitouna di Tunis yang juga menghasilkan tokoh-tokoh ahli yang hebat. Sementara pada zaman kontemporer, Malaysia menjadi salah satu negara yang paling banyak menerapkan konsep wakaf dalam dunia pendidikan. Pencapaian ini tidak lepas dari keberhasilan Malaysia dalam mengoptimalkan pemanfaatan instrumen wakaf untuk perkembangan dunia pendidikan di negara tersebut. Mendapatkan pendidikan yang layak merupakan hak bagi semua orang dan sudah menjadi tanggung jawab setiap negara untuk menjamin pendidikan yang berkualitas bagi setiap warganya. Hal ini dilakukan agar setiap orang dapat fokus untuk belajar tanpa harus mengkhawatirkan masalah keuangan untuk pendidikannya. Oleh karena itu, peran wakaf dalam dunia pendidikan sangat dibutuhkan sebagai solusi pendanaan yang berkelanjutan.

Penulis: Prof. Dr. Raditya Sukmana, S.E., M.A.

Informasi detail dari riset ini dapat dilihat pada tulisan kami di: https://digitalcommons.unl.edu/libphilprac/5537/

Berita Terkait

newsunair

newsunair

https://t.me/pump_upp