Pengembangan Model Perilaku Ibu Hamil Berdasarkan Pregnancy Treatment Lifestyle

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Foto oleh infantandtoddlerforum.org

Dalam beberapa dekade terakhir, banyak penelitian telah menemukan bahwa gaya hidup merupakan faktor penting dalam kesehatan individu. Ibu hamil dengan pola hidup yang buruk akan menimbulkan berbagai masalah kesehatan antara lain kehamilan besar, diabetes melitus gestasional, gangguan kardiovaskular, kehamilan berisiko dan banyak hal lainnya, kondisi tersebut juga akan berdampak pada kondisi janin dalam tubuh ibu dan berbagai penyakit penyerta darurat. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), 60% faktor gaya hidup berhubungan dengan kualitas hidup. Gaya hidup seseorang terkait dengan masalah seperti penyakit metabolik, masalah sendi dan tulang, masalah kardiovaskular, hipertensi, kelebihan berat badan, kekerasan dan sebagainya. Oleh karena itu, gaya hidup dan kesehatan harus dipertimbangkan sebagai prioritas. Studi lain juga mengidentifikasi gaya hidup yang akan memperpanjang harapan hidup dan menjauhkan penyakit. Lebih dari itu, Bourdieu juga mengungkapkan bahwa dalam sebuah gaya hidup terdapat interaksi yang menunjukkan identitas individu. Apa yang melekat pada individu menunjukkan gaya hidup yang dia ikuti. Modal yang mereka miliki dapat menciptakan gaya hidup yang mereka inginkan. Namun, keinginan ini juga dipengaruhi oleh media. Lebih lanjut, status sosial tidak ditentukan oleh posisi seseorang dalam kelompok atau kelas sosial, tetapi tercipta dari apa yang mereka asumsikan, misalnya perbedaan keinginan gaya hidup, pilihan cara berpakaian, cara mengisi waktu luang, dan selera. musik memberikan tanda tentang status dan kedudukan sosial seseorang. Ini juga digunakan sebagai alat untuk mempertahankan struktur sosial yang ada.

Perilaku merupakan pembentuk kepribadian setiap individu dan menentukan sikap dalam mengambil keputusan. Perilaku yang baik akan menentukan keberhasilan suatu program yang telah direncanakan. Derajat kesehatan dikatakan berhasil jika perilaku menunjukkan perubahan ke arah yang positif, sebaliknya jika perilaku tidak menunjukkan perubahan dan semakin memburuk maka perlu dilakukan evaluasi terhadap program yang telah direncanakan.

Selama ini model perubahan perilaku belum menunjukkan hasil yang signifikan, perlu dilakukan pengembangan model secara terus menerus untuk terus meningkatkan perilaku yang kurang memuaskan Model perilaku yang ada menunjukkan banyak jenis perubahan yang ada, namun belum menunjukkan hasil yang sempurna terutama pada perilaku ibu hamil. Wanita hamil dengan banyak perubahan gaya hidup yang dapat memiliki dampak positif dan negatif. Hal yang menjadi perhatian adalah jika ibu hamil menunjukkan dampak negatif, maka perlu dilakukan perbaikan model perilaku selama ini.

Penelitian khusus ini dilakukan dalam 2 tahap, tahap pertama adalah desain cross sectional dan yang kedua adalah studi eksperimen semu, antara dua tahap dilakukan focus group discussion (FGD) dan konsultasi ahli.  Jumlah sampel penelitian ini adalah 256 responden, yang diperoleh dari rule of thumb size, 5 kali jumlah indikator dalam penelitian. Penulis menggunakan aturan praktis karena sampel ini adalah pilihan terbaik untuk pengembangan model. Selain itu teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah non probability sampling yaitu purposive sampling. Selain itu, variabel bebas dalam penelitian ini adalah gaya hidup (perilaku, pendapat dan minat) sedangkan variabel terikatnya adalah perilaku ibu hamil berisiko tinggi. Pengumpulan data menggunakan angket modifikasi dengan uji validitas dan reliabilitas sebelumnya, hasilnya valid dan reliabel. Peneliti melakukan pendataan menggunakan sistem online dengan google form dan juga offline oleh 4 orang kader secara langsung praktek. Kader dikoordinir oleh peneliti sebelum mengumpulkan data, peneliti memberikan pengetahuan dan percobaan sampai mereka dapat melakukannya dengan baik. Selanjutnya setelah data ditabulasi, variabel dianalisis menggunakan metode Partial Least Square (PLS) untuk menentukan inner dan outer model, loading factor, good of fitness, statistik T dan uji hipotesis.

Hasil validitas konvergen, yaitu yang menyajikan hasil validitas konvergen untuk variabel laten penelitian didapatkan bahwa semua variabel memiliki nilai loading factor > 0,6 dan hasil t hitung dapat dikatakan valid jika nilai tersebut lebih dari 1,96 sehingga dari hasil tabel semua indikator lolos uji validitas konvergen. Hasil konvergen validitas konstruk untuk variabel penelitian menunjukkan bahwa ditemukan semua variabel memiliki nilai AVE > 0,5 sehingga lolos uji validitas konstruk. Reliabilitas dan Cronbach’s Alpha masing-masing variabel > 0,70 dengan kata lain variabel tersebut konsisten dalam pengukuran ini, sehingga disimpulkan bahwa variabel yang digunakan dalam penelitian ini telah memenuhi uji reliabilitas.

Diketahui nilai hasil uji t untuk masing-masing variabel laten eksogen hingga endogen dengan nilai t > 1,97. Nilai statistik tertinggi adalah pengaruh pola aktivitas makan dengan T statistik 4,649 serta minat terhadap pemeriksaan keteraturan dengan T statistik 3,982. Hasil uji statistik pre dan post test menggunakan uji Wilcoxon menunjukkan bahwa untuk kelompok kontrol nilai siq > 0,05 pada semua variabel yang berarti tidak ada perbedaan antara pre dan post pada kelompok kontrol. Sedangkan pada kelompok perlakuan, hasil siq < 0,05 pada semua variabel yang berarti terdapat perbedaan antara sebelum dan sesudah pada kelompok perlakuan. Berdasarkan tabel 6 diketahui bahwa setelah dilakukan pengujian perbedaan perilaku ibu hamil pada kelompok kontrol dan perlakuan dengan menggunakan Mann Whitney didapatkan bahwa pre treatment (sebelum treatment) memiliki nilai siq > 0,05 pada semua variabel yang berarti tidak ada perbedaan antara kontrol dengan perlakuan pada pre test. Sedangkan pada kelompok post (setelah perlakuan) didapatkan hasil siq < 0,05 pada semua variabel yang berarti terdapat perbedaan antara kontrol dan perlakuan pada post test.

Kesimpulannya, gaya hidup (faktor aktivitas, minat dan pendapat) dapat mempengaruhi keteraturan pemeriksaan kehamilan pada ibu hamil, gaya hidup (faktor aktivitas, minat) dapat mempengaruhi ketepatan konsumsi obat atau vitamin pada ibu hamil. Sedangkan faktor opini tidak mempengaruhi ketepatan konsumsi obat atau vitamin pada ibu hamil. Selain itu, gaya hidup (faktor aktivitas, dan opini) dapat mempengaruhi pola makan ibu hamil, sedangkan faktor minat tidak mempengaruhi ketepatan konsumsi obat atau vitamin pada ibu hamil. Di sisi lain, kehidupan (faktor aktivitas, minat dan pendapat) dapat mempengaruhi pemantauan gerakan janin pada ibu hamil, sedangkan gaya hidup (faktor aktivitas dan pendapat) dapat mempengaruhi pola aktivitas pada ibu hamil. Selain itu, faktor minat tidak mempengaruhi ketepatan konsumsi obat atau vitamin ibu hamil. Peningkatan perilaku ibu hamil dikembangkan aplikasi model gaya hidup (aktivitas, minat dan pendapat).

Penulis: Evi Pratami, Sukesi Sukesi, Ervi Husni, Nursalam Nursalam

Informasi detail dari riset ini dapat dilihat pada tulisan kami di:

https://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S221339842100110X

Evi Pratami, Sukesi Sukesi, Ervi Husni, Nursalam Nursalam, The Behavioral Model development of pregnant women in accordance to pregnancy treatment lifestyle, Clinical Epidemiology and Global Health,Volume 12,2021,100802,ISSN 2213-3984,https://doi.org/10.1016/j.cegh.2021.100802.(https://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S221339842100110X)

Berita Terkait

newsunair

newsunair

https://t.me/pump_upp