UNAIR NEWS – Trisna Nurya Majid, Imas Elva Khoiriyah, Eka Swastika Putri, Kiki Damasari Millenia, dan Estit Raca Alda Nur Wakhid adalah lima mahasiswa Universitas Airlangga (UNAIR) yang tergabung dalam satu tim program kreativitas mahasiswa bidang pengabdian masyarakat (PKM-PM). Mereka juga salah satu tim yang berhasil lolos pendanaan pada tahun 2021.
PKM yang diusung Trisna dan tim berjudul “Pregnancy Care Community Pemberdayaan Berbasis Integrated Psychological Approach Sebagai Upaya Penurunan Angka Kematian Ibu Era New Normal Kelurahan Kertajaya Surabaya”. Melewati PKM itu, Trisna dan tim ingin memberdayakan mitra dalam mengatasi masalah angka kematian ibu (AKI) di Kelurahan Kertajaya berbasis Integrated Psychological Approach.
“Dalam PKM-PM ini tim kami bermitra dengan ibu PKK Kelurahan Kertajaya,” ucapnya.
Lebih lanjut, Trisna menuturkan bahwa PKM yang mereka buat dilatarbelakangi oleh angka kematian ibu yang masih cukup tinggi di Kelurahan Kertajaya, Surabaya. Selain itu, adanya pandemi Covid-19 juga dapat berpotensi meningkatkan AKI karena beberapa pelayanan untuk ibu hamil yang dihentikan atau ditunda. Sehingga, diperlukan kegiatan pemberdayaan bagi masyarakat mitra agar mampu beradaptasi dengan kondisi saat ini.
“Kami juga melihat adanya potensi dari mitra untuk melaksanakan program Pregnancy Care Community secara berkelanjutan dan diharapkan dapat membentuk kader sebagai konselor kesehatan yang baik dan berkompeten dalam membantu menjaga kesehatan ibu hamil di Kelurahan Kertajaya, Surabaya,” jelas Trisna pada Kamis (29/07/21).
Proses pelaksanaan PKM, sambung Trisna, dilakukan dengan sistem blended atau kombinasi daring dan luring. Ketika kegiatan dilaksanakan secara luring, Trisna dan tim tentu memperhatikan protokol kesehatan secara ketat. Adapun kegiatan yang telah dilakukan yakni sosialisasi program dan pelatihan mitra sebanyak empat kali pertemuan.
Menurut Trisna, melalui PKM yang dia dan tim buat tersebut dapat membantu tercapainya poin ketiga sustainable development goals (SDGs) terkait kesehatan yang baik dan kesejahteraan dimana masalah AKI menjadi salah satu masalah kesehatan yang harus diselesaikan.
“Menjaga kesehatan ibu saat hamil tidak hanya menjadi tanggung jawab dari wanita yang sedang hamil saja, melainkan juga menjadi tanggung jawab suami, keluarga, masyarakat, tenaga kesehatan, dan pemerintah,” tambah Trisna.
Terakhir, Trisna dan tim berharap program yang mereka usung dapat dilaksanakan secara berkelanjutan oleh mitra. Sehingga, dapat menjadi salah satu upaya untuk menurunkan AKI pada era new normal khususnya di Kelurahan Kertajaya, Surabaya. (*)
Penulis: Dita Aulia Rahma
Editor: Binti Q. Masruroh