Konsep Triple Helix dalam Peningkatan Kinerja Bank Sampah

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Ilustrasi oleh Suara com

Bank Sampah merupakan salah satu contoh inovasi masyarakat dalam mengelola sampah. tim pengabdian masyarakat dalam mengoptimalkan Bank Sampah adalah Dina Heriyati, Wasiaturrahma, Shochrul Rohmatul Ajija, dan Chorry Sulistyowati selaku dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Airlangga yang bertujuan untuk menanggulangi permasalahan sampah juga merupakan strategi untuk meningkatkan kepedulian masyarakat terhadap sampah.  

Shochrul menuturkan “Dengan adanya bank sampah, manfaat yang dirasakan masyarakat tidak hanya ekonomi kerakyatan yang kuat, namun pembangunan lingkungan yang bersih dan hijau guna menciptakan lingkungan masyarakat yang sehat dan nyaman”

Kegiatan pengabdian masyarakat ini bekerja sama dengan Karang Taruna RT.20 Kelurahan Tanah Kali Kedinding, Kecamatan Kenjeran yang telah mendirikan Bank Sampah sejak 2015. Kegiatan Bank sampah yang dilakukan Karamg Taruna selama ini meliputi pengumpulan sampah, pemilahan dan pembersihan, penjualan dan pelaporan.

Meskipun demikian, masih ada problematika yang cukup serius, yaitu sistem pengelolaan sampah yang masih rendah dan sarana prasarana dasar pengelolaan sampah belum memadai. Hal tersebut tentu saja menghambat atau bahkan menghentikan operasional Bank Sampah di RT.20 Kelurahan Tanah Kali Kedinding, sehingga sampah kembali menumpuk dan menjadi kumuh.

Tim pengabdian masyarakat, Dina Heriyati menyatakan “Guna meningkatkan kinerja Bank Sampah di RT.20 Kelurahan Tanah Kali Kedinding maka perlu pendekatan melalui model Triple Helix dimana model tersebut melibatkan interaksi antara pemerintah, intelektual dan pelaku usaha di sebuah wilayah.”

Kegiatan ini dilakukan melalui beberapa tahapan. Dimana tahapan pertama adalah  melakukan koordinasi dengan ketua Rukun Tetangga (RT) terkait gagasan perencanaan perbaikan operasional Bank Sampah serta menyampaikan kebutuhan fasilitas dan infrastruktur yang dibutuhkan. Selanjutnya, melalui kerjasama  dengan perguruan tinggi departemen ilmu ekonomi Universitas Airlangga, dimana kerjasama tersebut berupa pemberian bantuan berupa dana dan pelatihan manajemen Bank Sampah

Sedangkan tahap yang terakhir yakni melakukan koordinasi dengan masyarakat setempat dengan membuat kepengurusan Bank Sampah baru yang melibatkan banyak pihak bukan hanya Karang Taruna, namun juga ibu-ibu Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK).

“Ibu-ibu lebih memiliki waktu yang luang dibandingkan dengan para siswa pengurus karangtaruna sehingga akan lebih totalitas dalam memanajemen Bank Sampah.” ujar Wasiaturrahma.

 Selain itu, Baitul Maal Wat Tamwil MUDA Jatim juga mengambil peran dalam peningkatan operasional bank sampah yaitu dengan memberikan bantuan dana untuk renovasi. Setelah berkoordinasi dengan ketiga pihak, Bank Sampah pada Desember 2019 mulai kembali beroperasi.

Saat ini jumlah anggota yang tergabung dalam bank sampah sebanyak 21 orang. Para anggota rutin menyetorkan sampah rumah tangga masing berupa botol, kaleng, kardus, plastik, dan berbagai jenis ampah lainnya. Para anggota sangat antusias dalam menyetorkan sampah, karena semakin banyak sampah yang disetor, maka semakin banyak uang yang diperoleh.

Shochrul menambahkan “Dari segi tempat, Bank Sampah di RT.20 Kelurahan Tanah Kali Kedinding menjadi lebih rapi dan hijau, pencatatan tabungan sampah juga dilaksanakan dengan tertib dan adanya Bank Sampah ini, membantu pemerintah dalam mengurangi sampah yang ada karena sampah yang terkumpul di Bank Sampah akan didaur ulang kembali oleh para pengepul sampah.”

Ke depannya pelaksanaan ini perlu diadakan pelatihan pengelolaan sampah menjadi barang yang memiliki nilai jual. Hal tersebut dalam rangka meningkatkan penghasilan dari Bank Sampah agar tidak hanya disetor kepada para pengepul tapi mampu mendaur ulang sendiri. Semakin banyak penghasilan yang diterima anggota, maka anggota akan semakin antusias dalam mengelola sampah, serta dapat menarik warga lain untuk bergabung menjadi anggota. Semakin banyak warga yang tergabung, maka Bank Sampah di RT.20 Kelurahan Tanah Kali Kedinding akan semakin memberikan dampah besar dalam rangka penanggulangan peramasalahan sampah khususnya di kota Surabaya.

Penulis: Shochrul Rohmatul Ajija

Link jurnal: https://ejournal.umm.ac.id/index.php/skie/article/view/13152

Berita Terkait

newsunair

newsunair

https://t.me/pump_upp