Efisiensi dalam Perbankan Syariah: Tinjauan Bibliometri dan Teoritis

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Foto oleh Republika Online

Dalam 20 tahun terakhir, ekspansi perbankan syariah telah menjangkau berbagai negara di dunia, dengan Bahrain dan Malaysia sebagai pusatnya. Pada tahun 2021, aset industri perbankan syariah global diperkirakan akan melampaui 3 triliun Dollar Amerika. Perluasan perbankan syariah yang dilakukan selaras dengan dengan transformasi struktural dan regulasi telah memperbesar jejak dan dampak dari industri perbankan syariah. Dalam pertumbuhannya, berbagai negara telah berhasil menghilangkan distorsi serta meningkatkan efisiensi dengan melakukan restrukturisasi dan reorganisasi. Namun, pertumbuhan perbankan syariah nyatanya tidak seragam di berbagai negara. Terdapat banyak faktor yang dapat menyebabkan perbedaan tersebut seperti kondisi keuangan, ekonomi, dan sosial. Termasuk diantaranya adalah penerapan hukum syariah setiap negara. Meskipun telah terdapat berbagai penelitian terkait dengan ekspansi bank syariah, penelitian ini secara khusus untuk melakukan analisis efisiensi perbankan Syariah selama dua dekade terakhir berdasarkan variabel input dan output.

Penelitian ini bertujuan untuk menyajikan tinjauan intensif atas penelitian sebelumnya terkait efisiensi bank syariah. Selain itu, penelitian ini juga menyajikan kontribusi teoritis, perkembangan institusi perbankan, efisiensi dan sinergi yang telah dicapai, serta daya saing terhadap bank konvensional di berbagai wilayah di dunia. Penelitian ini juga menyajikan kajian literatur bagi mahasiswa, pembuat kebijakan dan peneliti dengan tujuan meningkatkan pemahaman mengenai dinamika efisiensi bank syariah sehingga dapat mendorong penelitian lebih lanjut.

Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode co-citation serta analisis studi bibliometrik dengan ISI Web of Science (SOS) dan Scopus sebagai sumber data. Setelah tinjauan pustaka secara menyeluruh, 99 penelitian sebelumnya digunakan. Penelitian-penelitian ini diterbitkan sejak tahun 2003 dan mencakup data dari tahun 1990 hingga 2016. Kriteria pada penelitian yang dipilih didasarkan pada variabel yang digunakan, hasil yang diperoleh, teori, negara/wilayah penelitian, serta kesimpulan yang ditarik. Sehingga, berdasarkan kriteria tersebut, penelitian ini berfokus pada dampak sosial dan psikologis dari kepatuhan Syariah, meskipun masih sedikit penelitian yang dilakukan terkait hal ini. Dalam melakukan analisis, penelitian ini mengikuti tiga domain konseptual yaitu motivasi penelitian, pilihan variabel input-output, serta struktur dan tingkat kompetensi perbankan syariah.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan, ditemukan bahwa dari sisi efisiensi teknikal, kinerja bank konvensional di Asia sedikit lebih baik jika dibandingkan dengan bank konvensional lainnya selama periode krisis. Namun, bank syariah di Asia Pasifik menjadi area terunggul dalam hal efisiensi teknikal dibandingkan dengan bank konvensional dan bank syariah di area lainnya. Bank syariah juga menerima dampak krisis keuangan yang paling kecil dibandingkan dengan bank konvensional dalam hal efisiensi murni. Sementara di Eropa dan Amerika, bank syariah ternyata memiliki pertumbuhan produktivitas yang lambat. Dari sisi efisiensi alokasi dan pendapatan, Asia Pasifik kembali memberikan peningkatan dan perkembangan yang signifikan di kedua sistem perbankan tersebut.

Hasil menarik yang ditemukan adalah efisiensi skala (scale efficiency) bank syariah maupun konvensional menerima pengaruh paling besar dari krisis keuangan. Oleh karena itu, efisiensi jenis ini dapat digunakan dalam meprediksi krisis keuangan. Namun, jika dibandingkan, bank syariah memiliki kinerja yang lebih baik dibandingkan bank konvensional dalam efisiensi skala. Dalam hal efisiensi biaya, kawasan Asia Pasifik dan Asia memimpin dari waktu ke waktu serta menunjukkan peningkatan efisiensi biaya bagi perbankan syariah dan konvensional. Terkait dengan efisiensi laba, bank konvensional lebih terdampak oleh krisis keuangan, sedangkan bank syariah di kawasan Asia dan Asia Pasifik menunjukkan peningkatan efisiensi laba bahkan selama krisis. Jika dibandingkan, bank syariah domestik memiliki efisiensi biaya yang lebih rendah daripada bank asing, namun efisiensi pendapatan bank domestik lebih tinggi. Keunggulan pasar domestik menjadi faktor bagi bank domestik dalam kinerja efisiensi pendapatan. Sedangkan, bank asing memiliki keunggulan dalam teknologi yang meningkatkan efisiensi biaya.

Dari analisis yang dilakukan, terungkap bahwa Bank Umum Syariah tidak beroperasi secara optimal (optimum return to scale). Unit Usaha Syariah cenderung beroperasi secara optimal, namun apabila sudah berganti menjadi Bank Umum Syariah, permasalahan yang sama kembali dialami. Dalam hal efektifitas faktor input, faktor tenaga kerja, modal tetap, serta nasabah dan dana jangka pendek telah menjadi variabel input yang paling efektif, sedangkan total pinjaman, aset produktif lainnya serta off-balance sheet menjadi faktor output yang efektif. Sedangkan, regresi TOBIT merupakan model regresi yang paling efektif.

Meskipun bank syariah memiliki inefisiensi biaya sebagai dampak dari penerapan kepatuhan Syariah, Bank Syariah memiliki kapasitas manajerial yang lebih baik seperti yang telah ditunjukkan melalui efisiensi teknis dan efisiensi teknis murni. Hal ini merupakan indikasi kemampuan pengelolaan jangka panjang. Kedepannya, Bank syariah harus terus mengembangkan kemampuannya terkait manajemen risiko, kemajuan teknologi, kepatuhan syariah, dan biaya operasional. Dibutuhkan pengembangan model manajemen risiko bagi bank syariah dengan tetap memperhatikan kebutuhan domestik. Penelitian lebih lanjut juga perlu dilakukan untuk mengetahui mengapa dampak dari krisis keuangan baru terjadi pada bank syariah ketika semua sektor ekonomi telah membaik.

Penulis: Prof. Dr. Raditya Sukmana, S.E., M.A.

Link Jurnal: http://www.inderscience.com/offer.php?id=114268

Artikel ini dirangkum dari Artikel Jurnal yang ditulis oleh Syed Alamdar Ali Shah, Raditya Sukmana, dan Bayu Arie Fianto dengan judul Efficiencies in Islamic Banking : A Bibliometric and Theoretical Review (International Journal Productivity and Quality Management 2021)

Berita Terkait

newsunair

newsunair

https://t.me/pump_upp