UNAIR NEWS – Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Airlangga (UNAIR) kembali menjadi jawara dalam ajang rancangan bisnis. Kali iniTim KSEI AcSES UNAIR berhasil mengukir prestasi sebagai Best Paper dalam Temu Ilmiah Regional (Temilreg) Jawa Timur 2021. Mereka adalah Rosy Riska Maya, Hayyi Birrulwalidaini Ihsan, dan Vita Amalia Hidayati
Temilreg 2021 merupakan ajang silaturahmi dan kompetisi yang mempertemukan berbagai Kelompok Studi Ekonomi Islam (KSEI) di Jawa Timur. Terdapat tiga cabang perlombaan dalam Temilreg, yaitu lomba karya tulis ilmiah, business plan, dan olimpiade ekonomi Islam.
Ketua Tim Rosy Riska Maya pada Selasa (27/7/2021) mengungkapkan bahwa motivasi terbesar tim dalam berprestasi adalah keinginan untuk membanggakan orang tua serta rasa ingin terus bangkit dan mencoba kembali dari kegagalan lomba di masa lalu.
“Kebetulan tim saya mengikuti lomba business plan yang mengangkat tema ‘Peningkatan Literasi Keuangan Syariah sebagai Upaya Akselerasi Dakwah Ekonomi Islam Indonesia yang Inklusif,” jelas Rosy.
Konsep Business Plan yang dibuat oleh tim menyesuaikan dengan tema dan tidak jauh-jauh dari hal-hal mengenai keuangan dan bisnis syariah. Mereka mencoba untuk menghubungkan antara bisnis syariah dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang ada di Indonesia. Tim KSEI AcSES UNAIR berhasil membuat model bisnis dengan platform aplikasi UMSYAR. UMSYAR diharapkan dapat mempermudah kerja sama dan permodalan tanpa riba yang dilakukan oleh UMKM.
“Dengan demikian, nantinya UMKM di Indonesia tersebut akan mendapatkan edukasi tentang bisnis yang sesuai dengan syariah dan tentunya terbebas dari riba,” jelasnya.
Mereka bertiga bergabung dalam Unit Kegiatan Mahasiswa Fakultas (UKMF) Association of Sharia Economics Studies (AcSES). Rosy menuturkan bahwa AcSES sangat memberikan dukungan terkait kadernya yang mengikuti perlombaan. Selalu ada bimbingan dan pertemuan yang dijadwalkan sendiri untuk Temilreg dan perlombaan lainnya.
“Untuk proses seleksi, kita mendaftarkan diri terlebih dahulu dan dibentukkan tim dari AcSES. Setelah itu mengikuti bimbingan lomba yang sudah dipersiapkan oleh AcSES untuk melakukan brain storming ide dan bedah struktur BP, mengirim proposal hingga, akhirnya pengumuman semifinalis,” ungkapnya.
Mahasiswa Akuntansi 2019 itu pada awalnya sempat kaget saat diumumkan lolos ke babak semifinal. Hal itu karena timnya melakukan pengumpulan proposal business plan di 30 menit terakhir pengumpulan. Rosy mengaku pengalaman paling berkesan adalah saat presentasi babak semifinal, tepatnya saat sesi tanya jawab sama juri.
“Alhamdulillah bisa melewati semuanya bersama tim. Saat pengumuman malam harinya, pengumuman pemenang speechless juga kalau dapet juara best proposal,” tutupnya. (*)
Penulis : Sandi Prabowo
Editor : Binti Q. Masruroh