Saudara Kandung sebagai Pembanding dalam Proses Identifikasi Personal

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Foto oleh intisari.grid.id

Saudara kandung dalam proses identifikasi forensik, juga melalui alele-alele pada lokus STR yang DNA inti. Sehingga penggunaan saudara kandung sebagai pembanding melalui STR, masih belum diketahui di Indonesia seperti di banyak negara lain terlepas dari tuntutan keragaman etnis, populasi, bencana alam, dan banyak peristiwa lain yang membutuhkan kesiapsiagaan forensik. Aplikasi ini biasanya ditargetkan dengan menggunakan profiling dan typing manusia, aplikasi forensik, hubungan saudara kandung, penelusuran klaneologi atau identifikasi individu, dan identifikasi incest ( Consetino E et al, 2015 : Karbeyas K et al 2016).

Pemilihan etnis Madura dalam penelitian ini yakni secara umum, gambaran keunikan yang kita dapatkan berupa karakter temperamental dan aksen bicara yang khas. Sebagian besar masyarakat Madura memiliki etos kerja yang tinggi, memiliki jiwa petualang, sehingga membuat mereka lebih memilih untuk keluar melakukan migrasi dari tempat asalnya serta 20-30% penduduk kota Surabaya merupakan etnis Madura ( Prastowo W et al, 2018 : Sosiawan A et al, 2019). Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa allelic sharing  lokus STR antar saudara kandung pada etnis Madura di Surabaya.

Sebanyak 40 sampel darah diekstraksi dari darah tepi dari sukarelawan, disimpan dalam tabung  pengumpulan darah, dilabeli dengan huruf F [ayah], M [ibu], dan S [anak] untuk menunjukkan sampel dari ayah, ibu, dan anak kandung masing-masing.

Penelitian ini diawali isolasi DNA dari darah tepi responden dengan metode DNAzol.  Hasil isolasi DNA sampel  diukur kadar  dan kemurnian DNA sampel dengan  Spectrophotometer. Rerata kadar DNA sampel : 595,35 ± 4,15ng/µl sedangkan kemurnian nilai rentang : 1,17 – 1,29. Selanjutnya proses amplifikasi PCR menggunakan primer pada lokus STR CODIS [CSF1PO,THO1,TPOX, vWA], serta visualisasi hasil amplifikasi PCR melalui Polyacrylamide Agorose Gel Electrophorese [PAGE] dengan pengecatan silver nitrate.

Persentase allele sharing pada penelitian saat ini,  Dalam 40 observasi (10 pasang x 4 lokus) pada saudara kandung, yang memiliki 2 alele sharing 82.5% [33 kali], 1 alele sharing 12,5%  [5 kali] dan 5% [2 kali] dengan 0 alele sharing. Dalam perhitungan Sibling indicies (SI), 65% pasangan saudara kandung masing-masing memiliki SI lebih besar dari 100 dan 15% diantara 10-100 (kuat dan sangat kuat).

Jalur orang tua maupun anak kandung tidak didapat dalam paternitas tes, maka diperlukan pembanding yang memiliki kedekatan jalur keluarga sebagai salah satu cara yang dapat ditempuh dalam pemeriksaan identifikasi melalui DNA, seperti halnya adik atau kakak kandung. Penggunaan saudara kandung (sibling) sebagai pembanding ini merupakan salah satu metode dalam identifikasi (Reid TM et al, 2008 : O;Connor et al 2011). Saudara kandung akan berbagi nol atau dua alel identik melalui keturunan pada lokus tertentu dengan probabilitas yang sama yaitu sebesar 0,25 dan berbagi satu alel dengan probabilitas sebesar 0,5 (Wenk, 1996 ; O’Connor 2011). Dalam penelitian saat ini, saudara kandung masing-masing berbagi 5%, 12,5% dan 82.5% nol, tunggal dan dua alel identic pada lokus CSF1PO, TH01, TPOX, vWA. Dalam hasil perhitungan Sibling indicies (SI), 65% pasangan saudara kandung masing-masing memiliki SI lebih besar dari 100 dan 15% diantara 10-100 (kuat dan sangat kuat), menunjukkan bahwa penggunaan sistem STR lokus CSF1PO, TH01, TPOX, vWA,  ini akan sangat prediktif untuk mengidentifikasi saudara kandung dari etnis Madura di Surabaya.

Dari pernyataan di atas, dapat disimpulkan bahwa dua allele sharing merupakan yang terkuat di antara satu allele sharing dan nol allele sharing. Nilai dua allele sharing sebesar 82.5% menunjukkan bahwa interpretasi saudara penuh didukung sehingga hubungan yang diklaim memang benar adanya.

Penulis : Dr.Ahmad Yudianto,dr.SpF.M[K].,SH.,M.Kes

Informasi detail dari riset ini dapat dilihat pada tulisan kami di:

https://jurnal.ugm.ac.id/jtbb/article/view/60318/31562A

Ahmad Yudianto,Fery Setiawan, Simon Martin Manyanza Nzilibili [2021], Sibling Indices as

Comparisons in Personal Identification Process through Short Tandem Repeats [STR] Loci

CSF1PO, THOI, TPOX, vWA of Maduranese Ethnic in Surabaya, Journal of Tropical Biodiversity and Biotechnology Volume 06, Issue 02 (2021): jtbb60318

DOI: 10.22146/jtbb.60318

Berita Terkait

newsunair

newsunair

https://t.me/pump_upp