Cerita Pelaku Usaha Pariwisata dan Penginapan Hadapi Pandemi

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
SALAH seorang pegawai usaha penginapan melakukan bersih-bersih. (Foto:
SALAH seorang pegawai usaha penginapan melakukan bersih-bersih. (Foto: indonesia.go.id)

UNAIR NEWS – Tidak bisa dimungkiri bahwa pandemi Covid-19 memberikan dampak yang sangat besar bagi dunia usaha. Salah satu sektor yang paling terasa penurunannya pada masa sekarang ini adalah sektor pariwisata dan tempat penginapan. Merespons hal itu, Direktorat Pengembangan Karir, Inkubasi Kewirausahaan, dan Alumni (DPKKA) Universitas Airlangga (UNAIR) menggelar webinar Airlangga Entrepreneur Club bertajuk “Tourism and Hospitality Challenge During Pandemic Era”. Tidak tanggung-tanggung, kegiatan yang dilaksanakan melalui aplikasi Zoom itu mengundang Glen Pattiradjawane, PhD., sebagai pemateri.

Glen saat memberikan paparan dalam Webinar DPPKA pada Kamis (8/7/2021). (Tangkapan layar ZOOM)

General manajer The Surga Villa Estate tersebut membuka paparannya dengan menyebutkan beberapa struggle yang harus dilalui oleh para pelaku bisnis pariwisata dan penginapan. Mengingat, pandemi Covid-19 mampu meruntuhkan target pemerintah menjaring 18 juta turis asing pada 2020. Ambruknya target pariwisata itu, menurut lelaki yang kerap disapa Glen itu, tentu berdampak pada usaha penginapan hotel yang digelutinya.

“Melihat data pada Januari hingga April tahun lalu, sekitar 2.000 hotel kehilangan potensi pendapatan sebesar 30 triliun. Bisa dikatakan bahwa kami mengalami masa suram. Di tempat saya sendiri dulu pernah selama 6-7 bulan benar-benar kosong pengunjung, tidak ada tamu sama sekali,” ceritanya.

Kondisi tersebut, lanjut Glen, tentu membutuhkan strategi yang inovatif agar tetap bisa mempertahankan usahanya. Tetap produktif dengan pola kerja baru menurutnya menjadi salah satu prinsip penting untuk menjaga produktivitas kerja selama pandemi. Salah satu cara yang bisa dilakukan adalah tetap membuka tempat penginapan dengan menerapkan perubahan yang berkaitan dengan keamanan dan kesehatan. 

Memastikan tempat selalu bersih, waktu bertemu dengan tamu dibatasi, menerapkan protokol kesehatan yang ketat, dan meminta seluruh karyawan untuk vaksin menjadi sejumlah cara tersendiri yang dilakukan Glen. Hal itu ditujukan agar pengunjung yang datang tetap merasa aman dan tidak takut untuk menginap.

“Masih bisa buka dan bertahan di masa pandemi ini sudah sangat untung bagi para pelaku usaha. Prinsip believe you can and you’re halfway there harus terus dipegang kuat, sisanya jangan lupa untuk berusaha tanpa lelah,” pungkasnya dalam kegiatan yang berlangsung pada Kamis (8/7/2021) itu.

Penulis: Nikmatus Sholikhah

Editor: Feri Fenoria

Berita Terkait

newsunair

newsunair

https://t.me/pump_upp