Kondisi yang membatasi hidup adalah kondisi di mana tidak ada kemungkinan untuk disembuhkan, dan kematian tidak dapat dihindari. Hal ini bisa terjadi masa kanak-kanak atau dewasa muda. Pediatric Palliative Care (PPC) adalah perawatan dengan pendekatan multidisiplin yang bertujuan meningkatkan kualitas hidup anak dan keluarganya dengan cara mempersiapkan mereka untuk mengantisipasi kematian dengan memberikan dukungan fisik, psikososial, dan spiritual, serta mengelola kondisi kompleks selama akhir hayat.
Jumlah anak-anak dengan kondisi yang membatasi hidup meningkat sebagai hasil dari peningkatan kelangsungan hidup. Data di Inggris menunjukkan bahwa 66,4 per 10.000 individu dalam populasi anak-anak berusia 0 hingga 19 tahun hidup dengan kondisi yang membatasi hidup pada tahun 2017, dan prevalensinya kemungkinan akan meningkat menjadi 84,2 per 10.000 individu pada tahun 2030. Sayangnya, diperkirakan hanya 18,6 % dari mereka benar-benar menerima Pediatric Palliative Care (PPC) sebelum meninggal.
Tujuan dari tinjauan sistematis ini adalah untuk menentukan dampak Pediatric Palliative Care (PPC) pada pasien anak-anak dengan kondisi kritis yang membatasi hidup di saat – saat akhir Kehidupan mereka. Tinjauan sistematis ini mengeksplorasi delapan database online (PubMed, Medline, EMBASE, Cochrane Library, CINAHL, Airiti, GARUDA Garba Rujukan Digital, dan OpenGrey) dengan batasan tahun publikasi dari tahun 2010 hingga 2020. Dari 6.468 artikel hasil pencarian secara sistematis yang teridentifikasi, didapatkan 14 studi kohort dan satu case series yang sesuai dengan kriteria peneliti.
Sebuah studi yang terpercaya menunjukkan bahwa rumah sakit rawat inap yang menyediakan Pediatric Palliative Care (PPC) terbukti menurunkan kebutuhan akan perawatan intensif. Studi yang lain juga ditemukan bahwa penerapan Pediatric Palliative Care (PPC) sangat berdampak pada lama tinggal di rumah sakit, kebutuhan resusitasi dan proporsi kematian di rumah sakit. Sebagai bukti penunjang, beberapa studi menunjukkan bahwa perlunya perawat spesialis, keterlibatan multidisiplin, dan kesinambungan sangat berdampak pada kebutuhan perawatan pada akhir kehidupan.
Dalam penelusuran sistematis ini, Pediatric Palliative Care (PPC) dikaitkan dengan penurunan jumlah pasien anak yang harus dirawat di ICU, kematian di ICU. Hasil penelusuran sekaligus menunjukkan bukti bahwa Pediatric Palliative Care (PPC) mampu mengurangi kebutuhan perawatan intensif di ICU, mengurangi CPR yang sia-sia, dan menghindari kematian di rumah sakit.
Berdasarkan bukti-bukti yang kami temukan dalam studi tinjauan sistematis ini, kami membuat rekomendasi sebagai berikut: Pertama, Pediatric Palliative Care (PPC) serta kesinambungannya diperlukan untuk mengurangi perawatan intensif yang sangat memakan biaya. Kedua, perhatian yang cermat harus diberikan pada perhitungan lamanya dirawat di rumah sakit, dan diskusi perawatan di saat-saat akhir kehidupan lebih awal harus dilakukan dengan pasien / pengasuh. Ketiga, diperlukan studi eksperimen lanjutan dengan pengumpulan data yang ketat, komprehensif, dan multi-dimensi yang berfokus pada dampak. Selain itu, mungkin ada alasan untuk meyakini bahwa aplikasi Pediatric Palliative Care (PPC) bervariasi di berbagai wilayah di seluruh dunia, karena penyertaan faktor budaya
Ini adalah tinjauan sistematis pertama yang menunjukkan dampak Pediatric Palliative Care (PPC) pada perawatan di saat saat terkhir kehidupan pada anak-anak dengan kondisi yang membatasi hidup. Karena ulasan ini berfokus pada studi yang diterbitkan dari 2010 hingga 2020, hal ini menunjukkan kemajuan perawatan kuratif dan kebutuhan Pediatric Palliative Care (PPC) pada populasi anak. Kriteria studi yang bisa masuk dalam tinjauan sistematis ini adalah studi yang membandingkan antara pasien anak yang menerima dan tidak menerima Pediatric Palliative Care (PPC). Ini memastikan bahwa semua subjek dalam kelompok intervensi menerima PC. Tidak ada studi termasuk yang membandingkan kelompok menggunakan desain sebelum-sesudah.
Tinjauan sistematis ini tidak terbatas pada model Pediatric Palliative Care (PPC) tertentu untuk memungkinkan perbandingan dampak di berbagai komponen intervensi. Hal ini memperluas cakupan studi yang dimasukkan dan memperkaya sintesis data, tetapi hasilnya mungkin tidak dapat digeneralisasikan untuk suatu populasi pada tahap awal diagnosis. Hasil dalam tinjauan ini mungkin dipengaruhi oleh perbedaan karakteristik kelompok intervensi dan kontrol. Pasien yang meninggal karena sebab apapun dianggap berada dalam kondisi yang membatasi hidup dan dimasukkan dalam ulasan ini.
Penulis: Deni Yasmara
