Sungai merupakan ekosistem lotic yang memiliki peran secara biologis, ekologis, dan ekonomis sangat penting bagi manusia. Sungai merupakan salah satu sumber pemasok air terbesar bagi manusia. Ekaaosistem sungai dapat rusak disebabkan oleh aktivitas manusiadisekitar aliran sungai. Sungai Kanceng adalah salah satu sungai di Desa Maneron, Kecamatan Sepulu, Kabupaten Bangkalan. Kondisi Sungai Kanceng saat ini telah mengalami perubahan akibat kegiatan manusia disekitarnya. Berdasarkan hasil survei, sebagian besar disepanjang Sungai Kanceng terdapat area pertambakan yaitu budidaya udang vaname yang menggunakan sistem budidaya intensif sehingga menghasilkan limbah organik yang lebih besar. Potensi pencemaran tersebut dapat berdampak pada kandungan zat hara perairan.
Zat hara merupakan zat yang dibutuhkan dan berpengaruh terhadap proses dan perkembangan fitoplankton, terutama zat hara nitrat dan fosfat. Fosfat dan nitrat dibutuhkan dalam proses dan perkembangan hidup organisme seperti fitoplankton. Tinggi rendahnya kelimpahan fitoplankton di suatu perairan tergantung pada kandungan zat hara di perairan antara lain fosfat dan nitrat. Menurut Fachrul dkk.,. Peranan fosfat dan nitrat sangat penting bagi pertumbuhan dan metabolisme fitoplankton yang merupakan indikator untuk mengevaluasi kualitas dan tingkat kesuburan perairan. Fitoplankton juga merupakan bioindicator dari kesuburan sekaligus bioindicator terhadap pencemaran, dimana kelimpahannya dapat diindikasikan dengan nilai dari nitrat dan fosfat.
Pengambilan sampel air untuk menghitung data kelimpahan fitoplankton serta mengukur kadar nitrat dan fosfat dilakukan pada beberapa 3 stasiun (lokasi) di sepanjang aliran sungai Kanceng, yaitu Stasiun I berada dekat muara sungai Kanceng, stasiun II berada setelah area pertambakan, dan stasiun III terletak setelah area pemukiman penduduk, untuk engambilan sampel dilakukan sebanyak tiga kali pada tiga stasiun pada bulan Juni. Hasil yang diperoleh adalah Konsentrasi nitrat pada stasiun I berkisar antara 1,12-1,76 mg/L, stasiun II berkisar antara 1,42-2,14 mg/L, dan stasiun III berkisar antara 1,69-2,82 mg/L. Sedangkan konsentrasi fosfat pada stasiun I berkisar antara 0,03-0,05 mg/L, stasiun II berkisar antara 0,09-0,11 mg/L, dan stasiun III berkisar antara 0,19-0,23 mg/L. Kadar nitrat dan fosfat tersebut masih baik untuk pertumbuhan fitoplankton. Beberapa data penelitian menyatakan bahwa nilai nitrat yang optimum untuk pertumbuhan fitoplankton berkisar antara 0,9–3,5 mg/L dan nilai fosfat yang optimal untuk pertumbuhan fitoplankton yaitu 0,09-1,80 mg/L.
Hasil identifikasi fitoplankton di Sungai Kanceng ditemukan 18 genus fitoplankton yang terdiri dari enam kelas meliputi Bacillariophyceae (tiga genus), Chlorophyceae (tiga genus), Cyanophyceae (tiga genus), Dinophyceae (enam genus), Euglenophyceae (dua genus), Eustigmatophyceae (satu genus). Jenis-jenis fitoplankton yang teridentifasi merupakan jenis fitoplankton yang tumbuh pada keadaan perairan yang tingkat kesuburannya baik. Kelimpahan fitoplankton di sungai Kanceng baik di stasiun I, II, dan III tergolong ke dalam perairan eutrofik yaitu perairan yang memiliki tingkat kesuburan tinggi dengan kelimpahan fitoplankton > 15.000 sel/ml. Berdasarksn kelimpahan fitoplankton di sungai Kanceng dapat digolongan ke dalam status trofik perairan berdasarkan kelimpahan fitoplankton di suatu perairan.
Penulis: Daruti Dinda Nindarwi, S.Pi., M.P.
Link: https://iopscience.iop.org/article/10.1088/1755-1315/679/1/012063/meta
Nindarwi, D. D., Samara, S. H., & Santanumurti, M. B. (2021, February). Nitrate and phosphate dynamics of phytoplankton abundance in Kanceng River, Sepuluh, Bangkalan, East Java, Indonesia. In IOP Conference Series: Earth and Environmental Science (Vol. 679, No. 1, p. 012063). IOP Publishing.