Waspada terhadap Gangguan Kesehatan saat Berwisata ke Pemandian Umum

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Foto by Pasbana

Pemandian umum merupakan tempat wisata yang sangat diminati masyarakat. Pemandangan alam  yang cantik di sekitar pemandian umum serta air pemandian yang segar dan alami menjadi daya tarik tersendiri bagi masyarakat. Namun perlu diingat, bahwa air pemandian umum (air alami tanpa pengolahan) yang langsung dimanfaatkan sebagai sarana rekreasi air ini berpotensi menyebarkan penyakit yang bersumber atau berkembang melalui media air, atau dikenal sebagai water borne disease.  

Penyebaran penyakit yang terjadi pada tempat wisata air maupun pemandian umum menjadi perhatian dunia kesehatan dalam beberapa tahun terahir, seperti yang telah dilaporkan oleh Centre for Disease Control and Prevention (CDC) selama tahun 2011 – 2012 terdapat 1700 kasus penyakit berbasis  air dan 100 kasus diantaranya memerlukan perawatan. Gangguan kesehatan yang sering dialami dan dilaporkan, setelah pengunjung menggunakan fasilitas wisata air baik untuk berendam, berenang, maupun aktivitas lainnya, antara lain adalah gangguan pencernaan (gastroenteritis), diare (buang air besar dengan kondisi tinja yang encer sebanyak tiga kali atau lebih dalam waktu 24 jam), muntah, mual, dan kram perut, gangguan pernafasan, iritasi kulit, iritasi mata, iritasi telinga, gatal atau peradangan pada kulit (dermatitis), dan gangguan sistem pernafasan.

Penyebab terjadinya gangguan kesehatan tersebut dapat disebabkan oleh adanya cemaran mikroba pathogen (bakteri, virus, parasit, jamur yang merugikan kesehatan manusia) maupun cemaran bahan kimia berbahaya pada air di pemandian umum. Cemaran mikroba dapat berasal dari kontaminasi fekal (bersumber dari kotoran manusia), kemudian tertelan dan masuk ke saluran pencernaan. Beberapa contoh mikroba air yang dapat menimbulkan penyakit melalui transmisi fekal-oral adalah cacing trematode, Norovirus, Giardia, Cryptosporodium, Trichobilharzia franki, Eschericia coli, dan Shigella. Cemaran berupa bahan kimia berbahaya berasal dari sisa penggunaan deterjen, limbah industri, limbah pertanian, serta residu pestisida.

Terjadinya pencemaran dan penurunan kualitas badan air pada pemandian umum dapat disebabkan karena adanya aktivitas masyarakat di sekitar kawasan wisata baik aktivitas domestik seperti mandi, cuci dan buang air besar di sungai, kegiatan pertanian yang mencemari irigasi, dan kegiatan industri yang membuang limbahnya ke badan air. Selain itu, ditambah dengan lemahnya pengawasan dan pengelolaan sanitasi serta kebersihan di tempat wisata air. Perilaku buruk pengunjung saat menggunakan fasilitas di kawasan wisata air juga berpengaruh terhadap penurunan kualitas air. Kebiasaan buang air kecil dan meludah dalam air pemandian, tidak menggunakan baju khusus untuk berenang, makan saat berendam, membuang sampah di air pemandian, tetap berenang saat sedang sakit flu, diare, ataupun sakit kulit merupakan perilaku tidak boleh dilakukan oleh pengguna pemandian umum.

Sangat penting bagi pengguna pemandian umum untuk turut mempertahankan kualitas air pemandian umum. Pengunjung disarankan untuk menghindari pemandian umum dengan kondisi fasilitas sanitasi tidak memenuhi  syarat, lingkungan yang tidak bersih, air yang berlumut atau keruh, kondisi bangunan yang tidak layak, dan terlalu banyak pengguna (overcrowding) agar terhindar dari gangguan kesehatan setelah beraktivitas di pemandian umum tersebut. Pengelola pemandian umum harus menyediakan fasilitas sanitasi seperti tempat bilas, tempat ganti pakaian, jamban, fasilitas cuci tangan, dan tempat sampah yang cukup, serta melakukan pengelolaan fasilitas sanitasi dan kebersihan pemandian umum, berikut monitor kualitas air secara periodik sesuai dengan peraturan yang berlaku.

Penulis: Retno Adriyani dan Zida Husnina

Judul dan link artikel nasional terindeks Sinta 2 yang dituliskan menjadi opini

Judul   : Literature Review: Water Quality of Public Bathing, Potential Health Problems and Water Borne Diseases on Visitors

DOI:  http://dx.doi.org/10.20473/jkl.v13i2.2021.102-112

Berita Terkait

newsunair

newsunair

https://t.me/pump_upp