Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi pada saat ini sangatlah berpengaruh pada kehidupan masyarakat dunia, termasuk dalam bisnis internasional. Seiring berkembangnya jaman, teknologi informasi dan komunikasi semakin berkembang hingga saat ini memasuki era internet. Internet telah memasuki seluruh aspek kehidupan masyarakat termasuk dalam penjualan, pengiriman, pembayaran dan aspek lainnya dalam bisnis.
Internet cenderung menyediakan kemudahan bagi pembeli dan penjual terkait yang telah penulis jelaskan sebelumnya, termasuk juga penyediaan interface lintas negara tanpa mengunjungi basis pengembang atau produsen dari produk tersebut. Fenomena viralnya internet ini hampir sama dengan pada saat penemuan printing press pada tahun 1445 telah memfasilitasi produksi flyers, brosur, dan majalah, kemudian juga penemuan televisi dan radio pada tahun 1900.
Globalisasi dan Perkembangan Sharing Economy
Globalisasi menjadi alasan terjadinya penemuan-penemuan penting pada abad ini, berjalan dengan semangat untuk mempermudah kehidupan manusia, menyediakan keefektifan dan efisien. Berdasarkan teori konvergensi, globalisasi cenderung membuat homogenisasi terhadap semua hal. Contohnya ketika seseorang membeli sebuah telepon selular dan menganggapnya sangat fungsional, pasti orang lainnya akan cenderung melakukan hal yang sama sehingga nantinya dalam argument teori ini, manusia akan menciptakan keseragaman diantara mereka.
Namun kemudian berkembang teori yang sebaliknya, teori divergensi yang menyatakan bahwa identitas nasional masyarakat malah tidak akan dapat dihomogenisasi. Kedua teori tersebut dihasilkan dari dua fenomena yang berbeda, tapi meskipun demikian sebenarnya kejadian tersebut dapat menjadi satu bentuk, yaitu keseragaman dalam keberagaman, ada yang memang harus berbeda dan ada yang sama namun berbeda dan lain sebagainya.
Dalam dunia bisnis internasional dibahas dua fenomena menarik pengaruh internet didalamnya yaitu hadirnya sharing economy dan sosial media (e-commerce).
Konsep Sharing Economy dalam Gojek, Airbnb dan Uber
Sharing economy menyediakan kemudahan berupa efisiensi dan efektifitas, contohnya bisnis Uber, Gojek, dan Airbnb. Contohnya saja uber, sangat efisien bagi masyarakat untuk melakukan aktifitas tertentu, tidak perlu nyetir sendiri, dijemput dan lain sebagainya, untuk kemudahan masyarakat. Pengembangan sharing economy dan konsep e-commerce ini didasari oleh adanya isu-isu lingkungan terkait polusi, kemacetan dan penggunaan bahan bakar fosil berlebihan, kemudian secara fungsionalitas bahwa sebaiknya dalam sebuah mobil seharusnya dipakai oleh banyak penumpang (tidak hanya satu) dan faktor-faktor lainnya. Selanjutnya membahas mengenai e-commerce, dalam e-commerce sangat dibutuhkan peran sosial media, karena sosial media merupakan sebuah pasar bagi pelaku-pelaku bisnis daring. Masyarakat masa kini cenderung senang beraktifitas dalam sosial media, dan kecenderungan untuk terpengaruh sangat besar.
Keistimewaan Algoritma pada Fenomena Setting The Trend
Apalagi dengan adanya algoritma yang dapat mencerminkan kesukaan dan kebutuhan pemakai sosial media, sangat menguntungkan bagi para produsen. Keuntungan lainnya adalah penjualan dapat lintas negara, penjualan barang yang optimal melalui sosial media dapat membangun citra baik bagi perusahaan, tidak perlu interface dengan konsumen secara langsung. Jenis e-commerce terdapat dua yaitu business to business (b2b) dan business to consumer (b2c).
Business to business contohnya adalah ketika Taylor Swift memutuskan untuk menjual produknya ke platform atau perusahaan penyedia jasa lagu seperti sportify, joox dan lain sebagainya, sedangkan dalam business to consumer adalah seperti yang biasa dilakukan konsumen barang-barang melalui platform internet marketingseperti Tokopedia, Lazada, Alibaba dan lain sebagainya. Biasanya dalam b2b ini memiliki lingkup yang luas (global) menyangkut persaingan antar perusahaan, sedangkan b2c lebih bersifat domestik dan karena dipengaruhi oleh konsumen secara langsung.
Penulis: Agung Tri Putra
Presiden Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Airlangga 2019