Kanker kandung kemih adalah keganasan sistem genitourinari, yang secara global merupakan kanker kesembilan, dengan diperkirakan ada 430.000 kasus baru pada tahun 2012. Sekitar 60% dari semua kasus kanker kandung kemih dan setengah dari kasus kematian akibat kanker kandung kemih terjadi di daerah yang kurang berkembang. Tumor Urothelial Carcinoma adalah merupakan tipe tersering di antara semua Kanker kandung kemih. Proses terjadinya kanker dapat melalui berbagai jalur, yaitu melalui terganggunya gen penekan tumor sehingga menghambat apoptosis, jalur siklus sel yang tidak terkendali sehingga proliferasi sel terjadi terus menerus dan tidak terkendali.
Apoptosis yang merupkan mekanisme bunuh diri sel, untuk menbuang sel yang tidak bermanfaat dapat dinilai dari protein p53 yang diekspresikan oleh sel tumor. Ekspresi p53 ini dapat digunakan untuk mengukur keadaan tumor, sehingga dapat dinilai proliferasi sel tumor termasuk kanker sel Urothelial Buli.
Penilaian proliferasi sel tumor dapat dilihat juga melalui aktivitas Cyclin D1 yang menghambat siklus sel, sehingga penurunan ekspresi Cyclin D1 akan menyebabkan siklus sel berjalan terus dan mengakibatkan tumor bertambah ukuran dan terjadi invasi kejaringan sekitar. Peningkatan ekspresi Cyclin D1 berhubungan dengan perkembangan dan kelangsungan hidup yang baik pada kanker kandung kemih. Tingkat proliferasi sel tumor juga dapat dinilai dari ekspresi protein Ki67 yang merupakan indeks proliferatif yang sudah diakui untuk berbagai tumor termasuk Kanker Kandung kemih, terkait dengan hasil onkologis yang lebih buruk pada tumor urothelial.
Penilaian tersebut diharapkan dapat mengungkap faktor penyebab terjadinya Urothelial karsinoma, sehingga dapat menjadi informasi dan pertimbangan dasar penemuan obat-obatan kanker.
Penelitian ini merupakan penelitian observasional Analisis Observasional dengan pendekatan cross-sectional dilakukan terhadap 53 pasien Karsinoma Urothelial kandung kemih yang menjalani sistektomi di RSUD Dr. Soetomo selama tahun 2010-2019 dan dilakukan pemeriksaan Imunohistokimia pada blok parafin dengan antibodi p53, Cyclin D1, dan Ki-67. Slide diamati digunakan Mikroskop Olympus CX31. Ekspresi Imunohistokimia diukur secara semi-kualitatif dan dianalisis secara statistik menggunakan uji korelasi untuk menemukan keterkaitan antara Ki-67, p53 dan cyclin D1 dengan derajat diferensiasi dan stadium T pada kanker sel urothelial kandung kemih.
Subjek penelitian didominasi oleh kasus invasif, derajat diferensiasi tinggi, dengan ukuran tumor stadium T4. Ekspresi imunohistokimia p53, Ki67 dan Cyclin D1 didominasi secara berurutan oleh skor 0, skor 1 dan skor 2.
Kesimpulan penelitian ini menunjukkan terdapat korelasi yang signifikan antara Ki-67 dan stadium T, tetapi tidak terdapat korelasi antara Ki-67 dengan derajat diferensiasi karsinoma sel urothelial kandung kemih. Korelasi yang signifikan juga ditemukan antara p53 dengan derajat diferensiasi karsinoma sel urothelial kandung kemih, tetapi tidak ada korelasi antara p53 dan stadium T. Tidak terdapat korelasi antara Cyclin D1 baik dengan derajat diferensiasi maupun stadium T karsinoma sel urothelial kandung kemih. Riset ini mendapatkan hasil terdapat korelasi kuat antara derajat diferensiasi karsinoma sel urothelial kandung kemih dengan ekspresi p53 dan terdapat korelasi antara Ki-67 dan stadium T karsinoma sel urothelial kandung kemih, sehingga p53 dan Ki-67 merupakan biomarker yang menjanjikan untuk tumor urothelial.
Penulis: Anny Setijo Rahaju, Arifa Mustika, Etty Hary Kusumastuti , Priangga Adi Wiratama, Sutrisno , Lukman Hakim, Doddy M Soebadi
Judul dan link artikel jurnal scopus yang dituliskan menjadi opini.
CYCLIN D1, p53, AND Ki-67, THEIR ROLES IN UROTHELIAL CARCINOMA OF BLADDER IN DR. SOETOMO GENERAL ACADEMIC HOSPITAL, SURABAYA, INDONESIA DURING 2010-2019
Link : http://www.connectjournals.com/toc2.php?abstract=3336101H_907A.pdf&&bookmark=CJ-033216&&issue_id=01&&yaer=2021