“Be Happy” Konsep Inovatif untuk Pasien Covid-19 oleh Laksamana dr IDG Nalendra

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
dr Nalendra (tengah) saat memegang penghargaan. (Foto: Lampumerah id)

UNAIR NEWS – Kiprah alumni Universitas Airlangga (UNAIR) sudah tidak diragukan lagi. Salah satunya adalah Laksamana Pertama I Dewa Gede Nalendra Djaya Iswara yang memperoleh anugerah Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Jatim Award 2021.

Anugerah tersebut bertajuk Tokoh Penanganan Covid-19. Laksamana Nalendra mendapat anugerah tersebut karena kiprahnya sebagai penanggungjawab dan Kepala Rumah Sakit Lapangan Indrapura (RSLI) Surabaya.

Pemberian penghargaan kepada dokter Nalendra atas keberhasilan RSLI Surabaya menekan angka kematian pasien Covid-19 katagori inovatif. Konsep “Be Happy” menjadi inovasi dokter Nalendra untuk persoalan psikis pasien Covid-19 yang harus diperhatikan, sejak mereka datang sampai mereka pulang atau setelah dinyatakan sembuh (tes PCR swab negatif).

Berbagai aktivitas rekreasi mental ini difasilitasi oleh relawan pendamping dari awal sampai mereka pulang. Sampai ada permasalahan di perusahaan dan tempat tinggalnya difasilitasi para relawan.

“Kami menyediakan fasilitas konsultasi psikologis bagi para tenaga kesehatan dan pasien. Untuk hiburanlain, juga tersedia ruang karaoke, gim, perpustakaan, hingga kafe,” ujar alumni Fakultas Kedokteran UNAIR itu.

Selain itu, tambahnya, bagi mereka yang punya hobi fotografi, karena tempatnya di taman, mereka bisa mengambil foto disana. Bahkan, imbuhnya, untuk mengatasi kegelisahan utama pasien yang kehilangan waktu mencari nafkah, RSLI mengumpulkan relawan untuk memberikan donasi bagi keluarga pasien yang nyaris kehilangan nafkah.

Disamping monitoring dan perawatan pasien, juga diadakan morning report. Isinya, menggali permasalahan yang dihadapi para tenaga kesehatan saat bertugas. Hal tersebut ternyata memberikan rekreasi mental bagi mereka. Beberapa kegiatan yang diikuti pasien mulai dari berjemur pagi, melakukan senam pagi yang dipandu dokter dan juga perawat, serta olahraga lainnya yang diminati pasien.

Dokter Nalendra mengatakan, penghargaan yang diberikan ini tidak terlepas dari peran serta tenaga kerja kesehatan dan tim medis, relawan dan insan jurnalis yang setia memberitakan kegiatan di rumah sakit.

“Saya berterimakasih kepada awak media dan para nakes yang telah mengampanyekan prokes secara benar. Dengan begitu, masyarakat tak hanya teredukasi, tapi juga sadar akan kesehatan secara detil. Media juga punya tugas dan bagaimana relawan menyampaikan prokes. Saya benar-benar berterima kasih, penghargaan ini buat kalian semua juga para jurnalis,” tandas dokter spesialis bedah thorax dan kardiovaskuler tersebut.

Perlu diketahui, dokter Nalendra merupakan putra dari Peltu (Purn.) I Dewa Made Pegeg. Salah satu saksi hidup pelaku sejarah pertempuran Laut Arafuru sebagai ABK RI Matjan Kumbang (653), yang bersama-sama RI Matjan Tutul (650) dan RI Harimau (654) bertempur dengan penuh heroik di Laut Arafuru melawan kapal-kapal kombatan dan pesawat tempur dari Kerajaan Hindia Belanda.

Penulis: Muhammad Suryadiningrat

Editor: Nuri Hermawan

Berita Terkait

newsunair

newsunair

https://t.me/pump_upp