Perbandingan antara Penggunaan Arteri dan Vena Mesenterika Bovine sebagai Prototipe Graft Pembuluh Darah Berdiameter Kecil

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Foto oleh Cardioncology.org

Pembedahan pintas atau bypass sering dilakukan oleh dokter bedah di dunia menggunakan konduit atau pembuluh darah yang berasal dari diri pasien itu sendiri, seperti menggunakan vena atau arteri tetapi pembuluh darah tersebut seringnya dalam kondisi yang kurang baik sehingga patensi nya juga tidak bertahan lama. Operasi bedah pintas pembuluh darah koroner merupakan operasi bypass yang terbilang cukup rumit karena harus menyambung pembuluh darah berdiameter kecil. Bahan atau konduit yang digunakan untuk menyambung pembuluh darah tersebut dapat menggunakan konduit dari pembuluh darah manusia, seperti arteri dan vena, atau bahan sintetik tetapi keduanya belum menunjukkan hasil patensi yang yang memuaskan. Seringkali jika menggunakan konduit dari pembuluh darah manusia, kualitasnya kurang memadai dan jika menggunakan konduit sintetik, dapat mudah terbentuk  trombus di dalam lumennya dan juga lebih rentan terhadap infeksi dan reaksi penolakan oleh tubuh karena bahan sintetik termasuk benda asing yang apabila diimplantasikan ke dalam tubuh manusia, maka akan dapat reaksi penolakan dari tubuh.

Para peneliti telah mengembangkan beberapa material lain yang dapat digunakan sebagai konduit pengganti pembuluh darah, seperti human umbilical vein, bovine carotid artery, dan autologous vein with cryopreservation tetapi semuanya belum menunjukkan hasil yang memuaskan. Untuk itu, beberapa peneliti mengembangkan bahan lain yang dapat digunakan sebagai konduit yang memiliki hasil akhir adalah patensi yang baik. Beberapa penelitian mengembangkan vena mesenterika dari Bovine sebagai konduit pembuluh darah berdiameter kecil yang menunjukkan hasil memuaskan. Ada juga penelitian lain menggunakan arteri mesenterika dari Bovine yang juga mendapatkan hasil yang cukup bagus. Dalam beberapa riset menunjukkan bahwa patensi dari arteri mesenterika Bovine  cukup baik, yaitu sebesar 83%. Dari penelitian tersebut, kami juga beranggapan bahwa penggunaan arteri dan vena mesenterika dari Bovine atau sapi ini sangat mungkin dilakukan dan tidak sulit untuk mendapatkannya karena di Indonesia cukup mudah mendapatkan Bovine atau sapi. Hal yang cukup menjanjikan dan merupakan suatu terobosan terbaru adalah penggunaan arteri dan vena mesenterika dari Bovine  atau sapi sebagai konduit.

Berbeda dari riset lainnya, kami akan membandingkan patensi mana yang lebih baik antara arteri dan vena mesenterika dari Bovine ini sehingga nantinya diharapkan dapat digunakan sebagai konduit dalam operasi bedah pintas pembuluh darah pada penyakit jantung koroner.   

Riset ini adalah suatu riset eksperimental in-vivo yang menggunakan 32 kelinci dari Selandia Baru dengan spesies Oryctolagus cuniculus. Sampel dibagi menjadi dua kelompok secara acak yang masing-masing terdiri dari 16 kelinci, yaitu kelompok kelinci dengan implantasi arteri mesenterika Bovine dan kelompok kelinci dengan implantasi vena mesenterika dari Bovine. Evaluasi dilakukan empat minggu kemudian meliputi pemeriksaan mikroskopik ketebalan tunika intima, ada tidaknya trombosis dan ada tidaknya stenosis atau penyempitan. Hasil yang didapat menunjukkan tidak ada perbedaan yang bermakna dalam hal patensi antara arteri dan vena mesenterika dari Bovine (p=0.054),tetapi untuk vena mesenterika resiko terjadinya stenosis atau penyempitan lebih besar 3 kali lipat dibandingkan arteri mesenterika (50%, NTT value 3).

Berdasarkan analisis kami, hal tersebut dapat terjadi karena perbedaan aliran yang mempengaruhi hiperplasia intima dari tunika intima, infiltrasi sel pro inflamasi dan trombosis pada graft  arteri dan vena. Secara umum, tunika intima vena dibuat untuk aliran darah yang pelan. Pada riset ini, vena mesenterika diimplantasi pada arteri karotis yang secara normal, aliran darah di arteri lebih deras dan lebih kuat dibanding vena. Aliran yang deras tersebut memberikan shear stress yang sangat besar pada tunika intima vena. Kerusakan tunika intima menyebabkan penurunan jumlah prostasiklin dan heparin sulfat, suatu substrat penghambat Vascular Smooth Muscle Cell (VSMC). VSMC adalah suatu sel yang dapat berproliferasi dan bermigrasi dari tunika media ke tunika intima yang dapat menyebabkan penebalan tunika intima dan akhirnya menyempitkan lumen dari vena.

Hasil dari riset ini menunjukkan bahwa patensi antara arteri dan vena mesenterika dari Bovine sama-sama menunjukkan hasil yang baik tetapi arteri mesenterika lebih baik karena tidak mudah terjadi stenosis atau penyempitan sehingga diharapkan dapat menjadi konduit pengganti pembuluh darah dari manusia dan konduit sintetik dalam operasi bedah pintas pembuluh darah.    

Penulis : dr. Yan efrata Sembiring, SpB., SpBTKV(K)

Informasi detail dari riset ini dapat dilihat pada tulisan kami di:

Sembiring et al. 2021. Comparation Of Bovine Mesenteric Artery With Bovine Mesenteric Vein Patency As Xenograft In Oryctolagus Cuniculus Carotid Artery, European Journal of Molecular & Clinical Medicine, 7(10), pp. 3356-3361.

Comparation Of Bovine Mesenteric Artery With Bovine Mesenteric Vein Patency As Xenograft In Oryctolagus Cuniculus Carotid Artery (ejmcm.com)

Berita Terkait

newsunair

newsunair

https://t.me/pump_upp