Resmi Dibuka, Summer School Pascasarjana UNAIR Hadirkan Pemateri dan Peserta dari 19 Negara

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Pembukaan acara Online Summer School: Comparative Regionalism in a Changing World Order 2021, SPS UNAIR. (Dok. Pribadi)

UNAIR NEWS – Online Summer School Sekolah Pascasarjana (SPS) Universitas Airlangga (UNAIR) resmi dibuka pada Senin (21/6/2021). Mengangkat tema Comparative Regionalism in a Changing World Order 2021, acara yang digelar selama lima hari tersebut setidaknya diikuti oleh 9 pemateri dari 5 negara dan 30 peserta dari 19 negara.

Direktur SPS UNAIR Prof. Badri Munir Sukoco dalam sambutannya mengungkapkan bahwa summer school pertama SPS UNAIR tersebut menjadi ajang mengenalkan mahasiswa pada isu-isu regionalisme yang kini tengah banyak disoroti.

“Regionalisme dapat dikatakan menjadi fokus kebijakan di berbagai negara. Apalagi hadirnya pandemi Covid-19 tentu akan membuat tatanan dunia kita berubah. Untuk itu kita perlu memahami bagaimana perspektif setiap kawasan terhadap berbagai isu global melalui comparative regionalism,” jelasnya.

Hal senada juga diungkapkan Duta Besar Indonesia untuk Kazakhstan dan Tajikistan H.E. Rahmat Pramono yang menekankan pentingnya kajian comparative regionalism agar mampu merespon isu multidimensional menggunakan perspektif yang sesuai.

Sementara itu Dr. Saule Kemelbayeva, Dekan Higher School of Economics M.Narikbayev KAZGUU University Kazakhstan dalam video sambutannya mengharapkan kolaborasi dari seluruh peserta program melalui ide-ide inovatif dan partisipasi aktif mereka.

Dari pembukaan tersebut, SPS UNAIR juga menghadirkan dua invited speaker yang memberikan materi singkat terkait comparative regionalism. Prof. Philippe De Lombaerde dari UNU Institute on Comparative Regional Integration Studies Belgia misalnya, menjelaskan teori-teori dasar dari comparative regionalism serta potensi masa depannya.

Sementara itu Dr. Farkhad Tolipov selaku Director of Non-governmental Research Institution ‘Knowledge Caravan’ Uzbekistan lebih menyoroti isu regionalisme di Asia Tengah, khususnya terkait integrasi, geopolitik, serta teori-teori pembentuk regionalisme.

Acara yang akan digelar mulai 21 Juni 2021 hingga 25 Juni 2021 itu nantinya akan diisi oleh pemateri dari European Council on Foreign Relations (ECFR) Africa Programme, London School of Economics and Political Science, St. Andrew University Inggris, KAZGUU University Kazakhstan, Ghent University Belgia, serta dosen-dosen terbaik dari UNAIR. SPS UNAIR berhasil menggaet antusiasme mahasiswa dari Malaysia, Kamboja, Argentina, China, Thailand, Azerbaijan, India, Kazakhstan, Latvia, Nepal, Meksiko, Skotlandia, Tajikistan, United Kingdom, Amerika Serikat, Uzbekistan, Brazil, Nigeria, serta tentunya Indonesia. (*)

Penulis: Intang Arifia

Editor: Binti Q. Masruroh

Berita Terkait

newsunair

newsunair

https://t.me/pump_upp