Kegemukan dan obesitas pada anak merupakan masalah kesehatan global di antara anak-anak dari segala usia. Obesitas dapat didefinisikan sebagai akumulasi lemak abnormal atau kelebihan lemak yang menimbulkan masalah kesehatan. Anak-anak yang kelebihan berat badan atau obesitas cenderung secara permanen menjadi kelebihan berat badan atau obesitas pada orang dewasa dan lebih berisiko untuk memiliki penyakit tidak menular seperti diabetes mellitus dan penyakit kardiovaskular. Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar Indonesia, masalah kelebihan berat badan pada anak usia 5 – 12 tahun masih tinggi, 18,8% kelebihan berat badan dan 8,8% obesitas.
Di negara berkembang, angka peningkatan obesitas dan kelebihan berat badan pada anak 30% lebih tinggi dibandingkan negara maju. Obesitas dan kelebihan berat badan pada anak memiliki berbagai efek baik langsung maupun jangka panjang pada kesehatan dan kesejahteraan. Anak obesitas dan kelebihan berat badan cenderung memiliki faktor risiko penyakit sindrom metabolik seperti kardiovaskular, diabetes mellitus, kolesterol tinggi, dan tekanan darah tinggi.
Penyebab dasar obesitas pada anak adalah ketidakseimbangan antara energi yang masuk dan energi yang keluar. Obesitas pada anak berhubungan dengan tingginya asupan makanan tinggi gula dan lemak diikuti dengan peningkatan penggunaan perangkat pada anak yang mengakibatkan penurunan aktivitas fisik. Saat aktivitas fisik berkurang, energi tidak akan terpakai dan menumpuk di tubuh sebagai lemak. Selain itu, seiring dengan perkembangan teknologi penggunaan gadget untuk anak-anak juga semakin meningkat. Mereka lebih banyak menghabiskan waktu bermain video game dan gadget daripada melakukan aktivitas fisik. Tingginya interaksi anak dengan teknologi dan internet menyebabkan berkurangnya aktivitas fisik pada anak. American Academy of Pediatrics merekomendasikan agar anak-anak menggunakan gadget tidak lebih dari 1-2 jam per hari.
Sampel dalam penelitian ini adalah anak usia sekolah di sepuluh SD di Surabaya dengan total 672 siswa. Mayoritas subjek berjenis kelamin perempuan (51,7%). Sebagian besar berusia antara 8 – 10 tahun (62,6%) dengan usia rata-rata 10 tahun. Status gizi berdasarkan IMT/U menunjukkan bahwa lebih dari 60% dari total subjek (61,2%) memiliki status gizi normal sedangkan yang berstatus overweight sekitar 38,8%. Rata-rata durasi penggunaan gadget per hari subjek adalah 344 menit (5 jam 44 menit) atau hampir 6 jam per hari. Total subjek yang menggunakan gadget lebih dari 2 jam per hari (>120 menit per hari) adalah 483 subjek (71,9%) dan 189 subjek (28,1%) menggunakan gadget 2 jam per hari (≤ 120 menit per hari). Durasi penggunaan gadget yang lebih tinggi berkorelasi kuat dengan situasi pandemi COVID-19 dimana siswa harus melakukan pembelajaran online selama delapan bulan terakhir. Hal ini perlu dievaluasi untuk sekolah, bagaimana menciptakan pembelajaran jarak jauh dengan meminimalkan penggunaan gadget, misalnya pertemuan online hanya dilakukan selama 2 dari 5 hari dalam seminggu dan sisanya 3 hari dapat digunakan untuk pembelajaran non-online.
Lama penggunaan gadget memiliki hubungan yang signifikan dengan status gizi. Studi kami menemukan prevalensi kelebihan berat badan dan obesitas lebih tinggi dari prevalensi nasional (38,8% dan 27,6%, masing-masing). Anak overweight kebanyakan menggunakan gadget dengan durasi lebih dari 120 menit/hari (>2 jam/hari). Menggunakan gadget lebih dari 2 jam per hari dianggap sebagai gaya hidup yang tidak sehat karena kurangnya aktivitas fisik. Penggunaan gadget yang lebih lama dan aktivitas yang lebih sedikit akan menyebabkan lebih sedikit energi yang dikeluarkan oleh tubuh dan lebih banyak akan disimpan sebagai lemak. Dalam jangka panjang akan menyebabkan penumpukan lemak dan berujung pada masalah obesitas. Peningkatan waktu layar, termasuk penggunaan gadget yang berlebihan, dikaitkan dengan penurunan aktivitas fisik dan konsumsi makanan sehat. Menghabiskan terlalu banyak waktu menonton televisi dan bermain video game secara signifikan terkait dengan peningkatan Indeks Massa Tubuh (IMT). Oleh karena itu, pendidikan gizi secara intensif harus menyasar pada bagaimana mengatur durasi penggunaan gadget untuk mencegah obesitas dan kelebihan berat badan pada anak sekolah.
Penulis: Trias Mahmudiono, SKM., MPH., GCAS., Ph.D
Detailed information from this research can be seen in our article at:
Trias Mahmudiono, Qonita Rachmah, Diah Indriani, Triska Susila Nindya, Calista Segalita, Susi Hidayah,
Azizah Ajeng Pratiwi, Loh Su Peng (2020). Gadget Use, Pocket Money, and Snacking Habits of Children with and without Overweight/Obesity Problem in Surabaya, Indonesia. Sys Rev Pharm.