Pandemi Covid-19 memberikan dampak yang besar pada kehidupan sosial ekonomi masyarakat. Dampak tersebut berimbas pada penurunan omset para pelaku usaha terutama kelompok usaha tani dari desa Tambakrigadung di Kabupaten Lamongan.
Sektor pertanian menjadi sektor ekonomi unggulan dimana mayoritas masyarakat desa ini bekerja sebagai petani dan buruh tani dengan produk unggulan berupa tanaman padi dan palawija. Sedangkan dari sektor industri rumah tangga, beberapa olahan dari palawija seperti jamu tradisional menjadi produk andalan. Namun, walaupun dengan potensi yang dimiliki, kelompok ini memiliki dua bidang permasalahan prioritas yaitu produksi dan manajemen usaha. Minimnya kemampuan untuk mengembangkan varian produk, berkurangnya pembelian produk olahan tanaman palawija. Hal ini perlu menjadi perhatian khusus para pemangku kebijakan, lembaga pemerintah dan lembaga sosial terkait.
Sebagai solusi serta dalam rangka meringankan beban Pemerintah Daerah dalam menghadapi krisis pandemi Covid-19 pada umumnya dan secara khusus menyelesaikan permasalahan yang muncul di kelompok tersebut, beberapa dosen dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Airlangga Airlangga yang diketuai oleh Dr. Tika Widiastuti S.E, M.Si. bekerja sama dengan mitra Yayasan Dompet Dhuafa Republika Jawa Timur berencana mencanangkan suatu program pengabdian masyarakat yang dikhususkan untuk pemberdayaan ekonomi dhuafa, berupa pelatihan dan pendampingan usaha untuk membantu anggota dan industri rumah tangga mengasah beragam potensi mengembangkan usaha. Program ini bertujuan untuk membentuk masyarakat yang tangguh, menghadapi dampak pandemi Covid-19 khususnya dalam kehidupan sosial dan ekonomi. Program yang direncanakan telah mulai dirintis beberapa waktu terakhir dengan melakukan pendampingan awal untuk mengobservasi kondisi kelompok tani dhuafa.
Program Pengabdian Masyarakat Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Airlangga dilakukan pada 23 Mei dan 5 Juni 2021 yang dilaksanakan di Desa Tambakrigadung, Kecamatan Tikung, Kabupaten Lamongan dengan dihadiri oleh anggota kelompok tani. Pelatihan yang diberikan seperti pengelolaan keuangan keluarga, Pengecekan kesehatan keuangan keluarga, pencatatan keuangan usaha, pemberdayaan ekonomi keluarga, serta pengelolaan hasil pertanian berbasis digital. Beberapa output yang diberikan , seperti pencatatan keuangan yang baik, mekanisme perencanaan keuangan, pemanfaatan distribusi menggunakan platform digital e-commerce, media sosial, hingga website jual beli hasil pertanian, serta adanya optimalisasi lembaga BUMDes.
Masyarakat sangat menyambut baik pelatihan tersebut. Kepala Desa juga mengatakan bahwa solusi tersebut juga sejalan dengan langkah pemerintah desa kedepannya. Harapannya dari tim pengmas bahwa solusi tersebut dapat membuat masyarakat untuk berkembang terutama dalam menghadapi COVID-19 dengan berbasis digital.
Penulis: Tim Pengmas