UNAIR NEWS – Sudah satu tahun lebih pandemi Covid-19 melanda Indonesia. Selama itu pula, tak sedikit UMKM yang hancur dan memilih gulung tikar. Guna membangkitkan UMKM di daerah Bulak, Kenjeran, Guru Besar Fakultas Kedokteran Hewan (FKH) Universitas Airlangga bersama tim gabungan mengadakan kegiatan pengabdian masyarakat (pengmas).
Pada penyelenggaraannya yang kedua kali ini, tim pengmas yang diketuai Prof. Dr. Wurlina MS., Drh membuat inovasi produk olahan hasil laut. Beberapa diantaranya yakni pizza ikan asap dan pizza kerang. Ada pula burger, abon, hingga kerupuk yang juga berbahan dasar olahan kerang dan ikan asap.
“Sejauh ini sudah ada banyak produk. Kita selalu coba kembangkan inovasi kalau tidak begini nanti ketinggalan,” terangnya usai kegiatan pengmas Jumat (18/6/2021) kemarin.
Menurutnya, potensi wisata kuliner Bulak cukup besar. Sebab dekat dengan tempat wisata andalan di daerah pesisir utara Surabaya.
Demi bertahan selama Pandemi Covid-19, Prof Wur dan tim pengmas mengajak warga mulai memanfaatkan platform media sosial sebagai sarana promosi. Di sisi lain, tim pengmas juga menggandeng sejumlah partner dalam memasarkan produk. Kini, produk olahan hasil laut para istri nelayan di Bulak dapat dijumpai di Gerai Cinderamata Juanda Indomaret; Hartani Supermarket; hingga Indomaret.
Dalam acara pengabdian tahunan itu, Prof Wur bersama tim pengmas rutin menyusun buku untuk diserahkan kepada warga binaan. Isinya memuat resep produk inovasi olahan hasil laut; materi pemasaran yang disampaikan selama pengmas; lengkap dengan analisis usaha di dalamnya.
“Tahun depan, ketika kita adakan pengmas lagi, kemudian ada resep baru misalnya, kita masukkan lagi ke dalam buku,” timpalnya.
Selama kegiatan berlangsung, protokol kesehatan selalu diterapkan ketat. Sosialisasi dilakukan bergantian terbatas 5 sampai 6 orang. Anggota Prof Wur yang terlibat yakni Dr. Kadek Rachmawati M.Kes., Drh dan Suzanita utama, M.Phil., Ph.D., drh dari FKH UNAIR; serta Dr. Gunanti Mahatsri Ir., M.Si dari FPK UNAIR. Sejumlah mahasiswa hingga dokter juga turut serta.
Sebagai Program Pengembangan Produk Unggulan Daerah, upaya yang dilakukan Prof Wur dan tim telah banyak berkembang. Masyarakat yang bergabung dalam UMKM binaan tersebut jadi lebih banyak.
“Antusias warga amat sangat serius. Masyarakat tahu ini menguntungkan akhirnya banyak yang bergabung. Yang sebelumnya hanya ada UMKM Bunda, sekarang semua isteri-isteri nelayan ikut bergabung,” ujar Prof Wur.
Prof Wur menaruh harapan besar akan terwujudnya Kampung Olahan Hasil Laut sebagai Ikon Wisata Kuliner Surabaya.
Untuk itu, Ia juga sangat mengharapkan adanya dukungan dari Pemkot Surabaya. (*)
Penulis: Erika Eight Novanty
Editor: Khefti Al Mawalia