Bagi perguruan tinggi, Ikatan alumni juga sangat penting bagi sebuah Perguruan Tinggi. Pengaruh tersebut juga menentukan keberhasilan serta keberlangsungan proses dalam jangka panjang dari sebuah Perguruan Tinggi.
Ikatan Alumni (IKA) Universitas Airlangga (UNAIR) kembali mengadakan agenda rutin per 5 tahun sekali, yakni Kongres IKA UNAIR. Kongres Ke-10 periode ini mengangkat tema “Sinergi Alumni Untuk Membangun Negeri”.
“Pengusungan tema Sinergi Alumni Untuk Membangun Negeri ini bertujuan agar konsolidasi alumni IKA UNAIR akan lebih bermanfaat bagi masyarakat dan menguatkan sinergitas kami yang harapannya mampu menjadi andalan untuk menopang pembangunan negeri,” tutur Ketua Umum IKA UNAIR, Dr. Akmal Budianto, S.H., M.Hum, M.Si
Dikabarkan oleh Pak Akmal -sapaan karibnya- bahwa Kongres Ke-10 IKA UNAIR itu akan diselenggarakan pada tanggal 2 dan 3 Juli 2021 secara hybrid online melalui platform zoom. Juga dilaksanakan secara offline di Gedung Airlangga Convention Center (ACC), Kampus C, UNAIR.
“Terkait pelangsungan acara secara offline, yang pasti diikuti oleh alumni-alumni yang ada dalam struktur perusahaan, ada Dewan Pertimbangan, Dewan Pengurus Pusat, dan beberapa utusan-utusan dari Komisariat Fakultas. Selebihnya dapat mengikuti jalannya acara lewat platform zoom,” jelas Pak Akmal.
Adapun beberapa persiapan yang telah dipersiapkan sebelum acara Kongres berlangsung. “Persiapan dari segi teknis sudah siap, bahan untuk kongres juga sudah siap, terkait rancangan AD ART yang akan dibahas saat kongres juga sudah siap,” ujarnya.
Terhitung sejak 15/6/2021 melalui keterangan Pak Akmal, ada sebanyak 7 usulan calon kandidat dari beberapa komisariat di fakultas. Beberapa calon kandidat tersebut diusulkan oleh para IKA UNAIR.
“Siapapun nantinya yang akan terpilih dalam kongres diharapkan mampu menjunjung tinggi motto UNAIR, Excellence with Morality,” pesan Pak Akmal.
Ditekankan oleh pihaknya, bahwa IKA UNAIR ini bukan organisasi politik, bukan pula organisasi masyarakat yang bebas. “Sebab apapun dinamika yang terjadi di dalam kongres merupakan hal yang biasa tetapi kita tetap harus membangun nilai-nilai persaudaraan,” pungkasnya.
“Kita memiliki ciri khas yg tidak bisa ditinggalkan, yakni membawa khas nilai keguyuban, kekeluargaan, dan kebersamaan. Oleh karenanya sesama alumni, kita memiliki panggilan tersendiri, berupa cak dan ning, serta dulur,” imbuh Pak Akmal.
Karena IKA UNAIR ini tersebar di segala sektor, baik di sektor pembangunan, pendidikan, maupun sektor pengabdian, tentunya Kongres IKA UNAIR ini nantinya perlu menguatkan dan membuat jejaring guna tercapainya sinergitas alumni itu sendiri.
“Mari kita bersama-sama, para alumni UNAIR untuk menyambut kongres ini dengan gembira, dan suka cita,” pungkas Pak Akmal saat dihubungi via telepon. (*)
Penulis: Zahwa E. Bella
Editor: Feri Fenoria