UNAIR NEWS – Sivitas Rumah Sakit Universitas Airlangga (RSUA) memperingati tanggal 14 Juli sebagai hari ulang tahun dari rumah sakit perguruan tinggi tersebut. Pada Senin (14/6/2021), umur RSUA telah genap mencapai 10 tahun.
Tentu saja, usia satu dekade tersebut dimeriahkan oleh berbagai rangkaian kegiatan. Dalam pembukaan acara puncaknya, Prof. Dr. Kusnanto, S.Kp., M.Kes., selaku Ketua Panitia HUT RSUA bercerita bahwa rangkaian kegiatan yang diadakan adalah seperti acara webinar tentang kesehatan dan rumah sakit yang dihadiri oleh ribuan peserta, kompetisi inovasi untuk tenaga kesehatan di seluruh rumah sakit di Jawa Timur, lomba TikTok, dan masih banyak lagi.
Tak hanya itu, sebelum acara puncak dimulai, dilaksanakan juga perhelatan RS UNAIR Berbagi. Kegiatan ini adalah dimana petinggi RSUA dan UNAIR membagikan ratusan goodie bag kepada para pengguna jasa pelayanan kesehatan di RSUA.
“Hal ini sebagai sebuah tanda terima kasih dari kami karena telah mempercayakan jasa pelayanan kesehatan ke RSUA,” tutur Direktur RSUA Prof. Dr. Nasronudin, dr., Sp.PD., K-PTI.FINASIM., saat membagikan goodie bag kepada salah satu pengguna jasa RSUA.
Dalam sambutan pembukaannya, Prof. Nasron berkata bahwa eksistensi RSUA sebagai rumah sakit perguruan tinggi harus tetap berkembang dengan orientasi sebagai institusi pelayanan kesehatan. Ia menambahkan bahwa terdapat urgensi untuk terus dipakemkan orientasi ini karena satu tahun setengah hinggapnya pagebluk COVID-19 di tanah air.
“Sebagai rumah sakit perguruan tinggi, kita harus maju dalam bidang pendidikan dan penelitian kesehatan. Hasilnya untuk apa? Ya, untuk perkembangan pelayanan kesehatan masyarakat Indonesia. Memang dalam pelayanan rumah sakit ini pasti terdapat kekurangan-kekurangan, namun celah itu sejatinya harus terus dijadikan refleksi untuk kemajuan,” ujar dokter spesialis penyakit dalam itu.
Tak hanya itu, Prof. Nasron juga berharap bahwa elan untuk menuju kemajuan RSUA tersebut juga berperan sebagai cita-cita peningkatan kualitas pelayanan kesehatan di Indonesia. Ia menambahkan bahwa hal ini agar pengobatan warga negara Indonesia tidak perlu ke luar negeri, karena di tanah air sudah tersedia fasilitasnya.
“Harapannya RSUA agar menjadi rumah sakit pilihan masyarakat, karena selalu mengedepankan mutu dalam pelayanan kesehatan dan teknologi, serta keselamatan pasien. Kemajuan tersebut tentu harusnya tidak melupa kearifan lokal masyarakat sekitar, RSUA juga harus terus mengimplementasikan kearifan lokal tersebut,” tutup sambutannya.
Dalam wawancara terpisah bersama tim redaksi, Direktur RSUA itu juga menceritakan bahwa ulang tahun RSUA yang kesepuluh ini juga dijadikan momentum untuk soft launching Pusat Inovasi RSUA. Menurutnya, Pusat Inovasi RSUA merupakan suatu panggung bagi para-para tenaga generasi muda.
“Pusat tersebut didorong untuk membuat dan/atau menginovasi produk-produk yang berperan positif dalam perkembangan ilmu dan pelayanan kesehatan, seperti vaksin dan inkorporasi 3D printing dalam pengobatan,” pungkasnya.
Penulis: Pradnya Wicaksana
Editor: Nuri Hermawan