Perkembangan Studi Bibliometrik dari tahun 1998-2021 pada Jurnal Library Philosophy & Practice (LPP)

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Ilustrasi by SlideShare

Bibliometrics dikenal luas sejak kemunculan tulisan mengenai studi bibliometrics yang dilakukan oleh para psikologis pada tahun 1950s. Selanjutnya Price yang dikenal sebagai founder bibliometrics dan scientometrics mempublikasikan hasil penelitian bibliometrics dari berbagai bidang ilmu. Beberapa sumber menyebutkan bahwa bibliometrics berasal dari hasil publikasi yang dilakukan oleh pustakawan, ada juga yang berpendapat bahwa studi bibliometrik muncul dari bidang kimia. Hingga saat ini penulisan sejarah bibliometrika masih berlanjut. Bibliometrics identik dengan penghitungan statistik dari output sebuah penelitian atau publikasi (Godin, 2006).

Riset bibliometrics hingga saat ini berkembang sangat pesat. Bibliometrics merupakan salah satu bentuk komunikasi ilmiah untuk melihat perkembangan sebuah bidang ilmu, melihat trend topik-topik penelitian di berbagai bidang, mengetahui bagaimana para ilmuwan mengembangkan ilmu dan menyebarkan hasil temuan. Studi bibliometrik juga dapat digunakan untuk melihat sebuah evolusi pengetahuan. Bidang perpustakaan merupakan salah satu penggagas bibliometrics dan saat ini ada banyak sekali studi bibliometrik dengan subjek perpustakaan dan informasi. Namun masih sangat jarang studi yang menganalisis artikel penelitian bibliometric dibidang ilmu perpustakaan dan informasi pada jurnal open access.

Bibliometrics didefinisikan sebagai ‘to shed light on the processes of written communication and of the nature and course of development of a discipline (in so far as this is displayed through written communication), by means of counting and analysing the various facets of written communication” (Pritchard, 1968). Following that Raizig, 1962 define bibliometrics as ‘the assembling and interpretation of statistics relating to books and periodicals … to demonstrate historical movements, to determine the national or universal research use of books and journals, and to ascertain in many local situations the general use of books and journals”. Dari kedua definisi tersebut dapat dikatakan bahwa bibliometrics merupakan sebuah metode atau proses menganalisis written communication dalam hal ini bisa berupa artikel jurnal atau buku dengan melakukan pengumpulan artikel, dan menggunakan interpretasi statistik seperti menghitung, dengan tujuan untuk pengembangan disiplin ilmu, menunjukkan pergerakan sejarah, dan menentukan arah penelitian.

Teknik bibliometrics dapat digunakan untuk mengevaluasi technical activity pada 3 level yang berbeda. Pada level kebijakan, dimana performance suatu negara atau daerah yang akan dievaluasi, pada strategic level, performance organisasi atau universitas atau departemen yang akan dianalisis, dan tactical level adalah mengidentifikasi dan mengevaluasi aspek penting pada pembangunan teknologi. Ketiganya memiliki proses fundamental yang sama yakni assemble data, define indikator, karakteristik player, mengevaluasi aktivitas kunci, dan melakukan evaluasi database. Pada penelitian ini tujuan penggunaan bibliometrics lebih ke arah level tactical application, dimana pada level ini, analisis dapat digunakan oleh manajemen untuk pengembangan riset. Penelitian bibliometric bisa dilakukan sebelum sebuah organisasi melakukan riset, tactical analysis bertujuan untuk membuat model terkait apa yang terjadi dalam sebuah riset area, melihat perkembangannya, kemajuannya, dan future direction dari point of view yang lebih luas dibandingkan dengan tradisional analisis.

Dalam penelitian bibliometrics ada banyak tipe dan unit analisis yang bisa dilakukan. Unit analysis atau sampling unit, sampling categories, object of study, tokens, cohort, or items about which interference are made. Penggunaan istilah unit analisis tidak konsisten dan berubah-ubah (McGrath, 1996). hingga saat ini belum terdapat theory yang menyatakan unit analis sehingga banyak peneliti bibliometrics yang menggunakan istilah unit analysis secara berbeda.

Studi bibliometrics pada jurnal LPP berkembang pesat selama 10 tahun kebelakang dan menghasilkan hasil penelitian bibliometrics sebanyak 651 judul dengan berbagai topik, topik-topik yang banyak dikaji selain ilmu perpustakaan adalah terkait coronavirus, serta artificial intelligence, social science, dan fisika. Penggunaan terminologi bibliometrics digunakan secara simultan dengan istilah scientometrics. Berbagai unit analysis berhasil diexplore pada penelitian ini, dengan analsisi sitasi termasuk citation pattern, citation impact, publication output, dan highly cited; analsysis produktivitas termasuk author productivity, country productivity, dan scientific productivity; analyss kolaborasi seperti collaborative indeks, degree of collaboration dan collaboration coeffisien. Sedangkan analysis doubling time, raltivity indeks, RGR, dan research trend masih perlu diekspose lebih dalam karena jumlahnya masih sedikit.

Dengan adanya penelitian pada artikel bibliometrics di jurnal LPP dapat memberikan gambaran secara utuh terkait perkembangan publikasi khususnya bibliometric, yang dapat dimanfaatkan oleh peneliti maupun pengelola jurnal dalam menentukan arah topik jurnal kedepan.

Penulis: Nove Eka V Anna

Artikel lengkap dapat diakses pada link berikut https://digitalcommons.unl.edu/cgi/viewcontent.cgi?article=9989&context=libphilprac

Berita Terkait

newsunair

newsunair

https://t.me/pump_upp