Deteksi Dini Sepsis Neonatorum dengan Pemeriksaan yang Mudah dan Murah

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Ilustrasi by Suara com

Permasalahan utama bagi neonatus di seluruh dunia, terutama di negara berkembang dan memiliki kontribusi terhadap morbiditas dan mortalitas yang signifikan adalah sepsis neonatorum. Angka kematian neonatus karena infeksi dilaporkan sebanyak 1,6 juta setiap tahun dan 60%  dari kematian neonatus tersebut terjadi di negara berkembang. Sepsis neonatorum dilaporkan sebanyak 1-5 per 1000 kelahiran hidup di negara maju, sedangkan insiden yang lebih tinggi dilaporkan di negara berkembang yaitu 10-50 per 1000 kelahiran hidup.

Parameter untuk mendiagnosis sepsis neonatorum yang rutin digunakan memiliki nilai diagnostik yang bervariasi seperti total jumlah leukosit, jumlah neutrofil absolut (ANC/ absolute neutrophil count), immature/ total neutrophil ratio (I/T ratio) dan c-reactive protein (CRP). Procalcitonin, penanda infeksi bakteri yang specifik, memiliki harga yang tinggi dan tidak selalu tersedia di berbagai fasilitas pelayanan kesehatan. Kultur darah sebagai baku emas, membutuhkan waktu yang lama dan sering memberikan hasil negatif.

Rasio neutrofil-limfosit (NLR/ neutrophil-to-lymphocyte ratio) adalah pemeriksaan yang terjangkau dan merupakan bagian dari pemeriksaan darah lengkap yang dapat digunakan untuk menilai infeksi bakteri dengan berdasarkan pada diferensiasi leukosit. Penelitian mengenai peran NLR pada infeksi bakteri pada anak-anak, terutama neonatus, masih sangat terbatas. Nilai NLR normal dalam populasi neonatal atau pediatrik yang sehat hanya dilaporkan sekali dengan nilai NLR rata-rata 0,52-0,91.

Penelitian ini dilakukan pada bulan April – September 2019 dengan tujuan untuk menganalisis peran NLR sebagai penanda awal sepsis neonatorum. Seluruh neonatus yang lahir di RSUD Dr. Soetomo dan dirawat di ruang perawatan intensif neonatus (NICU/ neonatal intensive care unit) dengan manifestasi klinis sepsis neonatorum dijadikan sampel pada penelitian ini. Pemeriksaan darah lengkap, CRP dan kultur darah dilakukan sebelum pemberian antibiotik. Nilai NLR diperoleh dengan membagi jumlah absolut neutrofil terhadap limfosit secara manual yang didapat dari pemeriksaan darah lengkap. Diagnosis sepsis neonatorum dikategorikan menjadi dua kelompok berdasarkan hasil kultur darah yaitu terbukti sepsis neonatorum jika hasil kultur darah positif dan suspek sepsis neonatorum jika hasil kultur darah negatif.

Sebanyak 52 neonatus terbukti sepsis neonatorum dan 52 neonatus suspek sepsis neonatorum dianalisis pada penelitian ini. Sebanyak 51,9% neonatus pada penelitian ini berjenis kelamin laki-laki. Hampir sebesar 90% neonatus pada penelitian ini adalah neonatus prematur yaitu neonatus yang lahir pada usia gestasi <37 minggu dengan median usia gestasi 33 minggu (IQR 31 – 34 minggu). Sebesar 90% neonatus memiliki berat badan lahir kurang dari 2500 gram dengan median berat badan lahir 1500 gram (IQR 1125 – 1800 gram).

Median NLR (3,63 95%CI 2,39-6,12 vs 2,67 95%CI 1,39-4,55; p=0,018) dan CRP (6,4 95%CI 3,0-13,05 vs 2,6 95%CI 1,44-6,7; p=0,001) secara signifikan lebih tinggi pada kelompok terbukti sepsis neonatorum dibandingkan kelompok suspek sepsis neonatorum. Luas area dibawah kurva (area under curve/ AUC) untuk NLR adalah sebesar 0,63 (95% CI 0,528 – 0,741) dengan nilai acuan/ cutoff sebesar 2,12 (sensitivitas 80,77%; spesifisitas 42,31%; PPV 58,33%; NPV 68.75%; dan akurasi 61,54%. Nilai diagnostik yang lebih baik didapatkan NLR dikombinasikan dengan CRP dengan nilai acuan/ cutoff 2,7 mg/dL, yaitu dengan AUC sebesar 0,725 (95% CI 0,636 – 0,814); sensitivitas 75%; spesifisitas 67,3%; PPV 69,64%; NPV 72,9%; dan akurasi 71,15%.

Dengan demikian, NLR dapat digunakan untuk sebagai penanda alternatif sepsis neonatorum yang relatif tidak mahal dan mudah dilakukan meskipun di daerah dengan fasilitas kesehatan yang terbatas. Deteksi sepsis neonatorum akan lebih baik apabila menggunakan NLR dan dikombinasikan dengan CRP. Penggunaan NLR sebagai salah satu dasar diagnosis sepsis neonatal dihararpkan dapat menurunkan penggunaan antibiotik yang tidak sesuai indikasi, komplikasi dan angka kematian neonatal yang diakibatkan infeksi terutama infeksi bakterial.

Penulis: Dr. Martono Tri Utomo, SpA(K)

Informasi detail dari riset ini dapat dilihat pada tulisan kami di:

http://www.omjournal.org/articleDetails.aspx?coType=2&aId=2820

Sumitro KR, Utomo MT, Widodo ADW. Neutrophil-to-Lymphocyte Ratio as an Alternative Marker of Neonatal Sepsis in Developing Countries. Oman Med J. 2021 Jan 6;36(1):e214. doi: 10.5001/omj.2021.05. PMID: 33437537; PMCID: PMC7786268.

Berita Terkait

newsunair

newsunair

https://t.me/pump_upp