Peningkatan Regulasi Kematian Sel Punca Tali Pusat Manusia Akibat Paparan Kalsium Hidroksida

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Ilustrasi by Gaya Tempo

Bahan Kalsium hidroksida merupakan suatu bahan standar yang paling sering dipergunakan pada perawatan saluran akar di bidang konservasi gigi. Bahan ini pada aplikasinya berupa bubuk berwarna putih yang memiliki sifat alkali kuat atau basa kuat. Pada perawatan endodontik regeneratif, bahan ini dipergunakan sebagai salah satu protokol pilihan karena bahan ini dapat mendorong mineralisasi dan mempercepat penyembuhan. Penggunaan sel punca di bidang kedokteran gigi khususnya konservasi gigi masih sangat terbatas dan perlu diteliti lebih lanjut. Sel punca tali pusat manusia merupakan salah satu sumber sel punca yang sangat menarik untuk terapi regenerasi jaringan dalam bidang konservasi gigi, khususnya endodontik regeneratif.

Kematian sel secara alamiah dan normal harus terus terjadi dan sangat dibutuhkan didalam tubuh. Kematian otomatis ini terjadi dengan tujuan untuk membuang sel-sel yang sudah tidak diperlukan oleh tubuh dan memiliki tujuan untuk digantikan dengan sel-sel yang baru. Gangguan atau kelainan yang terjadi pada proses kematian sel otomatis ini dapat mengakibatkan terjadinya suatu kanker atau pertumbuhan sel yang tidak terkendali. Hal ini penting untuk diketahui dan diteliti lebih lanjut. Perawatan endodontik regeneratif sangat membutuhkan suplai sel yang secara terus menerus tersedia selama sel tersebut dibutuhkan untuk kemampuan dan kapasitas regenerasinya dalam suatu terapi. Penggunaan sel punca tali pusat manusia untuk terapi nantinya diperlukan agar terus tersedia sehingga dapat memberikan efek terapeutiknya pada tempat dimana sel ini dibutuhkan. Beberapa penanda yang penting untuk menggambarkan terjadinya suatu kematian sel yang otomatis ini antara lain adalah Apoptotic Protease Activating Factor-1 atau yang disebut juga APAF-1, kemudian Caspase-3 dan Caspase-9.

APAF-1 merupakan penanda yang secara normal terdapat di sitoplasma sel dalam bentuk tidak aktif yang dapat diaktifkan oleh sitokrom-c dan dikendalikan oleh molekul-molekul yang pro dan anti terhadap kematian sel. Caspase-3 merupakan penanda yang penting dalam proses kematian sel yang dipengaruhi oleh jalur intrinsik dan ekstrinsik. Caspase-9 merupakan ekspresi sel yang dipengaruhi oleh APAF-1 dan dapat mengaktifkan Caspase-3.

Untuk mengetahui pengaruh kalsium hidroksida terhadap terjadinya kematian sel otomatis pada sel punca tali pusat manusia, dilakukan penelitian eksperimental pada konsentrasi kalsium hidroksida dengan kadar 0.1 mikrogram/ml. Dosis ini dipilih berdasarkan pada penelitian-penelitian yang sudah dilakukan sebelumnya. Penelitian ini sangat perlu dilakukan untuk mengetahui sejauh mana respon dan sebagai dasar penelitian berikutnya untuk tujuan perawatan gigi endodontik regeneratif. Pada penelitian ini dilakukan pengamatan pengaruh kalsium hidroksida terhadap kematian otomatis dari sel punca tali pusat manusia selama 1 hari, 3 hari dan 7 hari. Beberapa studi telah melaporkan uji toksisitas kalsium hidroksida pada beberapa jenis sel fibroblast yang sudah baku menunjukkan biokompatibilitas yang dapat diterima. Tim peneliti tertarik untuk melakukan penelitian ini karena sel punca tali pusat manusia memiliki beberapa keunggulan yang berbeda dibandingkan dengan sel-sel yang lain. Pada penelitian ini dilakukan pengamatan sel secara imunositokimia dengan fluoresensi menggunakan antibodi poliklonal berlabel fluoresensi (FITC) untuk mengetahui kematian sel punca tali pusat manusia karena pengaruh kalsium hidroksida. Pengamatan terhadap sel punca tali pusat manusia dilakukan dengan menggunakan mikroskop fluoresensi pada hari yang telah ditentukan yaitu 1 hari, 3 hari, dan 7 hari.

Setelah penelitian, didapatkan hasil yang kemudian diolah secara statistika, menunjukkan bahwa kalsium hidroksida 0.1 mikrogram/ml menunjukkan peningkatan ekspresi APAF-1, caspase-3 dan caspase-9 jika dibandingkan dengan kelompok kontrol. Penanda-penanda ini memiliki fungsi yang saling terkait dalam memelihara keseimbangan dalam tubuh dan memiliki fungsi yang positif. Selain memiliki fungsi untuk kematian sel secara otomatis, Caspase-3 dan Caspase-9 juga memiliki fungsi pengaturan yang penting yaitu regenerasi dan diferensiasi yang tidak memiliki hubungan dengan kematian sel. Sel punca tali pusat manusia mengalami kematian sel yang lebih cepat dalam pengaruh kalsium hidroksida, tetapi dalam hal ini kalsium hidroksida dapat menyebabkan kematian sel yang erat kaitannya dengan fungsi mekanisme pertahanan dan imunitas, karena didukung oleh penelitian lain yang menunjukkan adanya peningkatan ekspresi anti inflamasi yang tinggi pada rentang waktu tersebut. Hal tersebut penting karena dapat memberikan dampak pada penggunaannya dalam prosedur regeneratif secara klinis. Dalam hal ini kalsium hidroksida memiliki pengaruh terhadap penambahan jumlah atau proliferasi, ketahanan atau diferensiasi sel punca tali pusat manusia. Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi tentang prospek pemanfaatan sel punca yang berguna untuk pengembangan terapi regeneratif di bidang konservasi gigi terutama untuk perawatan endodontik regeneratif.

Penulis: Tim Peneliti

Prasetyo EP, Kuntjoro M, Goenharto S, Juniarti DE, Cahyani F, Hendrijantini N, Nugraha AP, Hariyani N, Rantam FA. Calcium Hydroxide Increases Human Umbilical Cord Mesenchymal Stem Cells Expressions of Apoptotic Protease-Activating Factor-1, Caspase-3 and Caspase-9. Clinical, Cosmetic and Investigational Dentistry. 2021;13: 59-65.

Korespondensi:

Eric Priyo Prasetyo, drg., M.Kes., Sp.KG (K).

NIP: 198101142006041003

HP: 083831116090

Link Jurnal terkait tulisan di atas: https://doi.org/10.2147/CCIDE.S284240

Berita Terkait

newsunair

newsunair

https://t.me/pump_upp