Peran Dukungan Sosial terhadap Penurunan Stress Keluarga Pasien Kanker Payudara

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Ilustrasi oleh TirtoID

Diagnosis kanker merupakan sebuah realitas informasi yang tidak mudah diterima pasien. Diagnosis kanker menjadi sumber stress bagi pasien. Kondisi stress bagi pasien dapat memperburuk kondisi psikologis dan kesehatan pasien; dibutuhkan dukungan sosial terutama keluarga untuk menurunkan stress pasien yang didiagnosis kanker, khususnya kanker payudara. Data dari World Health Organization (WHO) tahun 2019 menyebutkan bahwa kasus kanker yang paling banyak terjadi di Indonesia adalah kanker payudara, yaitu sebanyak 58.256 kasus atau 16,7 persen dari total 348.809 kasus kanker; Kanker payudara merupakan jenis kanker yang paling sering dialami wanita dan menjadi salah satu penyebab kematian terbesar.

Setelah menerima diagnosis kanker payudara, pasien harus menjalani proses pengobatan dan perawatan. Proses pengobatan dan perawatan ini pasti berdampak pada perubahan dan dinamika dalam kehidupan pasien, tidak terkecuali kehidupan keluarga. Sebagian peran dan fungsi pasien dalam keluarga mengalami perubahan karena sebagian peran dan fungsi yang tidak bisa dijalankan setelah pasien menjalani pengobatan dan perawatan. Misalnya, ketika seorang istri menderita kanker, maka anak atau suami atau keluarga lain harus mengambil peran sebagai caregiver; atau ketika suami didiagnosis kanker, maka istri, anak atau keluarga lainnya harus mengambil alih peran dan fungsi suami serta memberikan perawatan selama proses pengobatan. Caregiver adalah peran perawatan dalam mendampingi pasien menjalani pengobatan. Dengan demikian, baik pasien maupun keluarga yang menjalani peran sebagai caregiver dapat mengalami stress dan membutuhkan dukungan sosial. Bagi keluarga, perubahan peran menjadi caregiver dapat mengurangi kuantitas dan kualitas interaksi sosial karena harus fokus terhadap perawatan pasien (Stenberg et al., 2010; Costa et al., 2016). Artinya, pasien dan keluarga pasien kanker payudara membutuhkan dukungan sosial agar pasien dapat menjalani proses pengobatan sesuai rekomendasi medis dan keluarga dapat memberikan perawatan terbaik selama proses pengobatan sehingga pasien dan keluarga dapat mempertahankan kesehatan mental dan kualitas hidupnya.

Penyebab stres pada family caregiver pasien kanker, khususnya kanker payudara; diantaranya berkaitan dengan masalah kesehatan fisik, keuangan, dan reaksi emosional. Keterkaitan terhadap kesehatan fisik dapat dijelaskan sebagai relasi timbal balik ketika secara psikologis individu dihadapkan pada tekanan yang memberikan tambahan beban pada pola berfikir dan pola emosi sehingga mengurangi waktu dan konsentrasi pada aktivitas rutin keseharian. Keterkaitan terhadap masalah keuangan adalah hal yang pasti terjadi ketika seseorang harus menjalani perawatan dan pengobatan. Reaksi emosional biasanya mulai terjadi ketika menerima kabar negatif dari tenaga kesehatan mengenai perkembangan penyakit pasien: perasaan khawatir, cemas, frustasi, dan perasaan negatif lainnya dapat mengancam kesejahteraan diri (Lazarus & Folkman, 1984).

Dukungan sosial dapat memberikan support pada peningkatan kualitas hidup pasien dan keluarga yang memberikan perawatan dan mendampingi pengobatan pasien; memberikan dukungan melalui waktu yang diberikan selama proses perawatan dan pengobatan, memberikan dukungan melalui pemberian informasi, dukungan emosional, dukungan finansial atau dukungan lain yang membantu pasien dapat menerima diri dan berkomitmen menjalani proses pengobatan adalah hal yang sangat dibutuhkan pasien semenjak menerima diagnosis kanker.

Penerimaan diri dan komitmen pada proses pengobatan akan membantu pasien meningkatkan kesehatan mental dan kualitas hidup. Pasien harus dapat mengidentifikasi pikiran dan perasaan yang dialami guna berproses menerima kondisi dan perubahan yang terjadi, serta berkomitmen meskipun mendapati pengalaman atau situasi yang tidak menyenangkan selama proses pengobatan. Penerimaan terhadap setiap kejadian dalam kehidupan, termasuk peristiwa yang tidak diinginkan dapat menurunkan stress sehingga pasien dapat menjalani proses pengobatan sesuai rekomendasi medis.

Dukungan sosial sangat dibutuhkan oleh pasien untuk menerima proses pengobatan dan keluarga pasien yang mendampingi perawatan selama proses pengobatan sehingga pasien dan keluarga dapat menjalani kehidupan dengan lebih positif, mampu melewati kesedihan, menurunkan kecemasan, stres dan tekanan psikologis yang dirasakan, serta meningkatkan kualitas hidup. Lebih lanjut, kualitas hidup pasien dan keluarga akan membantu pasien dan keluarga menjalankan aktivitas keseharian selama proses pengobatan sehingga dapat mendukung kesehatan fisik, psikologis, interaksi sosial, hubungan dengan lingkungan serta spiritualitas.

Penulis: Afifah Nuraini & Nurul Hartini

Universitas Airlangga, Fakultas Psikologi

Link jurnal: https://journal.ipb.ac.id/index.php/jikk/article/view/32950

Berita Terkait

newsunair

newsunair

https://t.me/pump_upp