UNAIR NEWS – Pandemi COVID-19 mengharuskan setiap warga negara untuk berdiam diri di rumah. Meskipun segala aktivitas dilakukan dirumah, tunjangan layanan 4G masih belum terjangkau diseluruh daerah. Hal ini dikarenakan layanan internet masih belum menjangkau daerah-daerah pelosok.
Mengenai hal itu, Badrus Zaman, S.Kom., M.Cs., salah satu pakar UNAIR menuturkan bahwa kehadiran layanan 5G dapat membawa peningkatan perekonomian. Hal ini tentu tidak terlepas dari upaya Indonesia menyongsong era Revolusi Industri 4.0.
“Melalui layanan 5G di Indonesia, untuk saat ini memang sangatlah urgen. Meskipun demikian terdapat hal urgen lainnya yaitu pemerataan akses internet di Indonesia. Dua hal inilah yang saya kira mudah-mudahan dapat dipenuhi secara bersamaan,” ungkapnya kepada UNAIR NEWS pada Rabu (2/6).
Perihal kehadiran layanan 5G, Badrus mengatakan bahwa layanan 5G memiliki keunggulan yaitu mempunyai kecepatan tinggi hingga gigabits dan berlantensi rendah. Tentu, tandasnya, hal itu menjadi solusi bagi kebutuhan streaming video, cloud computing, big data, IoT, game dan lain-lain.
Meskipun demikian, Badrus membeberkan pemerataan layanan internet di Indonesia terutama daerah 3T, hingga saat ini masih menjadi tantangan tersendiri.
“Dengan geografis di Indonesia yang berupa kepulauan dan pegunungan, perlu dilakukan upaya inovatif baik dari kebijakan maupun teknologi yang melibatkan pemerintah dan swasta,” tutur dosen Sistem Informasi UNAIR itu.
Melalui momentum kehadiran layanan 5G ini, Badrus mengharapkan agar layanan ini dapat dinikmati oleh seluruh rakyat di berbagai daerah di Indonesia, bukan hanya kota-kota besar saja tetapi juga daerah-daerah pelosok di Indonesia.
“Harapan kita seharusnya begitu, layanan 5G dapat dinikmati oleh seluruh rakyat diberbagai daerah di Indonesia. Namun, hingga saat ini layanan 4G saja belum merata, apalagi layanan 5G,” ujarnya.
Lebih lanjut, Badrus menekankan bahwa melalui layanan 5G ini tentu dapat mengupayakan pemerataan akses internet dan peningkatan layanan 5G. Hal itu dapat menjadi solusi tersendiri bagi kebutuhan SFH dan WFH selama pandemi masih berlangsung.
“Salah satu keuntungan untuk pemerataan akses internet dan peningkatan layanan 5G. Bahkan bisa dibilang layanan 5G ini dapat menjadi solusi bagi kebutuhan SFH dan WFH selama situasi pandemi COVID-19,” tutupnya. (*)
Penulis: Dimas Bagus Aditya
Editor: Nuri Hermawan