Efek Nano Kurkumin pada Enzyme Scavenger Gpx dan Apoptosis Sel Granulosa Ovarium Tikus Akibat Timbal Asetat

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Ilustrasi oleh Warstek

Timbal (Pb) adalah logam berat bersifat toksik, Akumulasi timbal dalam tubuh dapat menyebabkan toksisitas dan berpotensi mempengaruhi sistem reproduksi. Paparan timbal juga dapat menyebabkan abortus, kelahiran prematur dan kematian janin. Pengaruh Pb terhadap enzim antioksidan GPx terjadi karena Pb memiliki afinitas dan kereaktivan yang tinggi terhadap selinium, dimana selenium merupakan salah satu komponen enzim GPx agar dapat berperan sebagai antioksidan, ketika selenium tersebut terikat pada Pb akan menyebabkan glutation peroksidase kehilangan kemampuannya sebagai antioksidan. Paparan timbal asetat menyebabkan peningkatan apoptosis sel granulosa ovarium melalui mekanisme stress oksidatif

Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen murni laboratorik dengan rancangan penelitian randomized post test only control experimental. Penelitian menggunakan 45 tikus betina  dibagi menjadi 5 kelompok yaitu kelompok kontrol negatif (tikus diberi corn oil jarak satu jam diberi aquades), kelompok kontrol positif  (tikus diberi corn oil jarak satu jam diberi timbal asetat 40 mg/kg BB) dan kelompok ekperimen 1, 2 dan 3 (tikus diberi nano kurkumin 50 mg, 100 mg dan 200 mg/kg BB secara oral, satu jam setelah pemberian nano kurkumin diberikan timbal asetat 40 mg/kg BB). Semua kelompok diberikan perlakuan secara oral satu hari satu kali selama 26 hari. Pada hari ke 27 tikus dikorbankan dengan dislokasi tekuk leher, kemudian peritoneum dieksisi diambil ovarium  untuk  dilakukan pemeriksaan ekspresi  enzim scavenger GPx dan apoptosis sel granulosa dengan pemeriksaan imunohistokimia.

Hasil penelitian  membuktikan, bahwa paparan timbal asetat 40 mg/ kg BB menurunkan ekspresi enzim scavenger GPx sel granulosa ovarium tikus. Pb memiliki afinitas dan kereaktivan yang tinggi terhadap selinium, dimana selenium merupakan salah satu komponen GPx agar dapat berperan sebagai antioksidan, ketika selenium tersebut terikat pada Pb menyebabkan GPx kehilangan kemampuannya sebagai antioksidan. Meningkatnya Pb dalam tubuh akan menyebabkan Pb berikatan dengan selenium, akibatnya ketersediaan selenium dalam tubuh menurun. Penurunan ketersediaan selenium menyebabkan GPx tidak dapat berperan sebagai antioksidan. Penelitian ini juga membuktikan pemberian nano kurkumin meningkatkan ekspresi GPx sel granulosa ovarium tikus yang diinduksi timbal asetat dosis 40 mg/Kg BB. Mekanisme Proteksi nano kurkumin terhadap penurunan ekspresi GPx sel granulosa ovarium  tikus yang diinduksi timbal asetat adalah melalui penghambatan pembentukan radikal superoksida (O2*), yaitu dengan cara menekan aktivitas sitokrom P450. P450 merupakan isoenzim yang penting untuk bioaktivasi awal pada spesies oksigen reaktif (23). Penghambatan aktivitas sitokrom P450 akan menghambat fosforilasi oksidatif, dimana fosforilasi oksidatif merupakan bagian penting dalam metabolisme yang menghasilkan spesies oksigen reaktif yaitu superoksida (O2*). Penurunan radikal superoksida (O2*) akan meningkatkan ekspresi  GPx

Hasil penelitian membuktikan bahwa, paparan timbal asetat 40 mg/kg bb/hari selama 26 hari pada tikus meningkatkan apoptosis sel granulosa ovarium dibandingkan dengan kelompok kontrol     . Paparan timbal asetat menyebabkan peningkatan apoptosis sel granulosa ovarium melalui mekanisme stress oksidatif. Radikal hidroksil (OH*) yang terbentuk akibat paparan timbal  translokasi ke  inti sel granulosa ovarium dan merangsang pengeluaran P53, P53 bereaksi dengan membran mitokondria dan mengaktivasi pro apoptosis (Bax) dan menyebabkan penurunan anti apoptosis (Bcl-2 dan Bcl-x) yang menyebabkan pelepasan sitokrom c ke sitosol sel granulosa, di sitosol sitokrom c berikatan dengan Apaf-1 (apoptosis-activating factor 1) membentuk caspase recruitment domain (CARD) yang merangsang caspase-9 sel granulosa dan caspase-9 akan merangsang caspase-3 yang merupakan efektor yang melaksanakan apoptosis sel granulosa. Hasil penelitian ini juga membuktikan bahwa pemberian nano kurkumin menurunkan apoptosis sel granulosa ovarium tikus yang diinduksi timbal asetat dosis 40 mg/Kg BB. Nano kurkumin sebagai antioksidan memainkan peran penting dalam mencegah apoptosis yang disebabkan stres oksidatif akibat toksisitas timbal yaitu dengan menghambat pembentukan radikal hidroksil (OH*). Cara penghambatan pembentukan radikal hidroksil (OH*) adalah dengan cara mencegah terjadinya reaksi Haber Weiss dan reaksi Fenton. Pencegahan tersebut dilakukan dengan melakukan pengkelatan logam transisi F++ dan C+ yang bertindak sebagai katalitik pembentukan OH*. Pencegahan pembentukan OH* menekan  Bax, dan Bax meningkatkan pelepasan ekspresi  Bcl-2, Bcl-xl dan menekan ekspresi sitokrom c keluar  dari membrane mitokondria, yang berakibat tidak adanya pengikatan antara sitokrom c dengan Apaf-1 yang disebut apoptosom, sehingga terjadi penurunan rangsangan terhadap caspase-9 yang menangakibatkan penurunan caspase-3 dan berakhir dengan penurunan apoptosis.

Penulis: Anis Satus Syarifah, Sri Agus Sudjarwo, Hendy Hendarto, Reny I’tishom, Supriyanto

Berikut link jurnal terkait artikel di atas: http://www.jidmr.com, Informasi detail dari penelitian ini dapat dilihat di Journal of International Dental and Medical Research ISSN 1309-100X,  Vol. 14 No. 1 (2021). 419 – 425

Berita Terkait

newsunair

newsunair

https://t.me/pump_upp