Departemen Teknik Fakultas Vokasi Fokus Hasilkan Paten dan HAKI

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
POTRET Staff dan Dosen Departemen Teknik Fakultas Vokasi UNAIR usai acara ICVIAS 2019. (Foto: dok. pribadi)

UNAIR NEWS –  Sebagai salah satu departemen yang unggul di lingkungan Fakultas Vokasi (FV) Universitas Airlangga (UNAIR), Departemen Teknik berupaya memperkaya inovasi melalui berbagai riset.  Departemen yang membawahi Prodi D3 Sistem Informasi (SI); D3 Otomasi sistem instrumentasi (OSI); dan D3 Pepustakaan itu kini tengah fokus menghasilkan Paten dan HAKI.

Seperti dituturkan Ketua Departemen Teknik FV UNAIR Drs. Eto Wuryanto, DEA Rabu sore (19/05/2021) kemarin. Ia mengatakan bahwa kolaborasi penelitian dengan dunia kerja dan industri akan terus digenjot untuk menghasilkan sejumlah Paten dan HAKI. 

“Kita menuju ke HAKI dan Paten. Sebenarnya ini sudah dimulai. Beberapa waktu lalu dari D3 OSI ada tiga Paten, tetapi masih ikut FST (Fakultas Sains dan Teknologi, Red) karena saat itu induknya FST,” ungkapnya.

Menurut Eto, Departemen Teknik memiliki potensi yang sangat besar untuk menciptakan sejumlah produk inovasi bagi masyarakat. Seperti diketahui, sebagian besar dosen Departemen Teknik FV UNAIR telah memiliki sertifikat kompetensi sekaligus anggota asosiasi profesi dan keahlian sesuai program studi.

Di sisi lain, Departemen Teknik juga unggul dalam sejumlah aspek. Misalnya metode pembelajaran berbasis studi kasus atau proyek keterampilan bekerja sesuai keahlian terapan. Kurikulum yang dipakai juga mengacu pada standar KKNI level 5 sesuai Standar Nasional Pendidikan Tinggi.

“Kita mempunyai dosen-dosen yang unggul sebenarnya. Namun, karena masih baru, kita belum ikut moncer. Untuk itu, persiapannya kita dorong dosen-dosen untuk  studi S3 agar lebih baik ke depan,” ujar Eto.

Selain itu, Prodi D3 Otomasi Sistem Instrumentasi dan D3 Pepustakaan telah terakreditasi A. Sementara D3 Sistem Informasi masih B. Dalam kegiatan pembelajaran dan pengembangan, Departemen Teknik FV UNAIR juga melibatkan berbagai pihak praktisi dan industri.

“Daya serap lulusan D3 Perpustakaan ini yang paling tinggi. Tidak sedikit juga lulusan Departemen Teknik yang berkarier di perusahaan nasional hingga multinasional bonafide,” tambahnya.

Pencapaian itu, lanjut Eto, tidak terlepas dari upaya Departemen Teknik mendongkrak Tri Dharma Perguruan Tinggi. Departemen Teknik FV UNAIR juga berencana akan membuka program S2 terapan.

Meski demikian, untuk menghasilkan Paten dan HAKI, Departemen Teknik masih perlu meningkatkan kolaborasi. Sebab, saat ini kerja sama industri masih terbatas untuk PKL atau magang.

“Kami tengah mengupayakan kerja sama untuk riset dan pengmas. Kami juga berharap dapat memberikan ilmu aplikatif kepada mahasiswa dari tenaga pendidik yang memang lulusan vokasi,” harapnya.

UNAIR sebagai salah satu universitas terbaik di Indonesia mendorong seluruh civitas akademika untuk meningkatkan hilirisasi produk sebagai bagian dari program MBKM (Merdeka Belajar Kampus Merdeka) (*)

Penulis: Erika Eight Novanty

Editor: Khefti Al Mawalia

Berita Terkait

newsunair

newsunair

https://t.me/pump_upp