UNAIR NEWS – Capaian Universitas Airlangga (UNAIR) dalam UI Green Metric baru-baru ini tidak terlepas dari campur tangan seluruh fakultas yang ada di dalamnya. Termasuk sederet inovasi yang telah dan akan diwujudkan.
Seperti diketahui, UNAIR masuk dalam top 15 kampus terbaik di Indonesia dalam upaya keberlanjutan kampus versi UI Green Metric 2020. Mengenai capaian itu, Direktur Logistik, Keamanan, Ketertiban, dan Lingkungan Karnaji, S.Sos., M.Si mengungkapkan bahwa kali ini pihaknya melibatkan seluruh fakultas. Terutama dalam hal terkait penyediaan fasilitas sarana dan pra sarana kampus.
“Kita melibatkan seluruh fakultas, jadi seluruh Wadek II dilibatkan karena terkait dengan penyediaan fasilitas sarana prasarana,” jelasnya ketika wawancara, Senin (10/5/2021).
Dari pelibatan fakultas itu, Karnaji –akrabnya disapa- menuturkan, terdapat beberapa inovasi menarik terkait Green Metric yang mencuat. Salah satunya yakni speed bump sebagai penghasil listrik dari Fakultas Sains dan Teknologi (FST). Serta inovasi Pencegahan Covid-19 dari Fakultas Kedokteran (FK).
“Dari aspek energi, kita akan mengubah energi speed track temuan mahasiswa FST menjadi energi listrik. Jadi nanti kita pasang di sepanjang jalan, sehingga ketika dilewati mobil akan gerak dan menghasilkan listrik,” terangnya.
Meski masih terbatas sebagai sumber listrik sederhana, rencana instalasi speed bump penghasil listrik itu cukup matang. Selanjutnya, terkait energi, UNAIR juga akan memanfaatkan tenaga kincir dari danau sumber penghasil listrik.
Di sisi lain, Karnaji menyampaikan, demi mendukung kampus berkelanjutan, seluruh fakultas di UNAIR perlu berbenah. Pertama, penambahan taman dan gazebo perlu diperhatikan.
“Di setiap fakultas, misalnya di parkiran, ada taman vertical atau hutan mini. Di beberapa fakultas, seperti FEB, FPK, dan FF kita buat taman rooftop. Sementara di Kampus E, Gresik, akan kita kembangkan Hutan Kampusnya,” tuturnya.
Selain itu, fakultas juga perlu melakukan standarisasi lampu LED; mengganti barang lama yang berdaya besar; hingga mulai menerapkan sensor pada lampu dan kran air di setiap toilet. Membuat konservasi air; keran air siap minum; juga merancang program Reuse, Reduce, Recycle bagi air, kertas, plastik, dan kardus. Jika perlu, anggaran dapat ditingkatkan guna mewujudkan fakultas yang berorientasi kepada sustainability.
Dari seluruh indikator penilaian UI Green Metric, upaya pelibatan fakultas menunjukkan hasil yang menonjol. Sebelumnya, usaha-usaha tersebut masih dilakukan terpusat di lingkungan Direktorat. Saat itu, peringkat UNAIR tercatat meningkat, meski belum maksimal.
“Kali ini semua fakultas kita libatkan. Seluruh indikator kita bebankan kepada fakultas. Harapannya bisa semaksimal mungkin dipenuhi, meski tidak semua,” tandasnya.
Adanya keterlibatan fakultas diharapkan agar capaian UNAIR pada UI Green Metric sebagai kampus yang berkelanjutan tidak hanya milik Direktorat saja. Tetapi juga seluruh fakultas yang ada di UNAIR.
Pada akhir, Karnaji berharap, seluruh elemen di UNAIR dapat turut serta membangun kampus yang berkelanjutan. Jika memungkinkan, Ia ingin seluruh kegiatan di lingkungan kampus berkaitan dengan keberlanjutan alam, baik pada tingkat fakultas maupun Direktorat. (*)
Penulis : Erika Eight Novanty
Editor : Binti Q. Masruroh