Rektor Sematkan Renungan Substansi Pendidikan Nasional

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
PROSESI peringatan Hari Pendidikan Nasional Universitas Airlangga secara daring maupun luring, Senin (3/4/2021). (Foto: M Alhazimi)
PROSESI peringatan Hari Pendidikan Nasional Universitas Airlangga secara daring maupun luring, Senin (3/4/2021). (Foto: M Alhazimi)

UNAIR NEWS – Hari Pendidikan Nasional tahun 2021 diperingati Universitas Airlangga bersamaan dengan Pelaksanaan Rapat Pimpinan (Rapim) Triwulan I Tahun 2021 pada Senin (3/4/2021) secara daring maupun luring. Rektor UNAIR Prof. Dr. Mohammad Nasih, SE., MT., Ak., CMA., dalam paparannya mengajak seluruh civitas akademika kembali merenungi substansi pendidikan nasional. Khususnya dalam upaya pembangunan karakter dan kemampuan generasi muda dalam menyongsong kemajuan bangsa. 

“Dalam kesempatan ini pula, saya mengajak seluruh civitas akademika mengenang dan mengheningkan cipta atas jasa serta keteladanan para pahlawan-pahlawan pendidikan Indonesia,” ungkapnya.

Secara substantif dan fundamental, menurut Prof Nasih, pendidikan mencakup dua hal mendasar. Pertama, pembinaan dan pengembangan karakter. Kedua, pengembangan kompetensi serta kemampuan bagi seluruh peserta didik. Baik jenjang siswa, mahasiswa, maupun jenjang masyarakat pendidikan secara umum.

”Pendidikan, baik secara formal maupun non-formal, seharusnya tidak bisa hanya dibatasi oleh ruang dan waktu. Termasuk, pendidikan tidak dapat hanya dibatasi dengan metode-metode tertentu,” sebutnya.

Pendidikan harus dipastikan dan dijamin memperoleh penghayatan karakter positif kebangsaan yang kuat. Bahkan dimulai dari tataran yang sangat sederhana di tengah kehidupan berbangsa dan bermasyarakat.

“Dalam contoh kecil, misal menyingkirkan duri atau batu di tengah jalan,” contoh Prof Nasih.

“Termasuk lingkup karakter yang lebih besar. Misal, nasionalisme, optimisme, berpikir positif, serta ke-tekad-an penuh dalam mengantarkan masyarakat kepada peradaban,” tambahnya.

Prof Nasih berpandangan, penguatan karakter itu hendaknya benar-benar diperhatikan dalam lingkup pendidikan-pendidikan dasar. Kemudian, dalam tataran perguruan tinggi, peserta didik bisa difokuskan pada pengembangan kemampuan keilmuan. 

”Tanpa adanya karakter positif yang kuat, kemampuan dan keahlian keilmuan yang tinggi justru berpotensi menimbulkan ketidakseimbangan dalam berkehidupan. Muncullah eksploitasi besar-besaran, kerusakan bumi, dan semacamnya,” ungkapnya.

Meski demikian, karakter yang kuat dengan minimnya kemampuan dan keahlian juga turut menciptakan ketidakseimbangan. Menurut Prof Nasih, hal tersebut juga justru menimbulkan pelambatan perkembangan dan kemajuan dunia. Karena itu, integrasi keduanya sangat penting dilakukan untuk membangun kemajuan dengan karakter yang mulia. 

” Di kita (UNAIR, Red) fokus pada hardskill dan softskill  yang menjadi bagian penting dalam kurikulum pendidikan. Itu menjadi salah satu bagian dari implementasi motto Excellence with Morallity,” ujarnya. 

Karena itu, Prof Nasih berpesan universitas harus mampu memberikan opsi-opsi pengembangan bagi mahasiswa. Sekaligus memastikan adanya pilihan-pilihan pengembangan diri dari seluruh mahasiswa. Atau yang diwujudkan Kemendikbud dalam Kampus Merdeka: Merdeka belajar.

”Universitas harus bisa memberikan jalan dan alternatif bagi peserta didik ke jalan yang mana dengan karakter positif kebangsaan yang kuat,” ucapnya.

Prof Nasih berpandangan pendidik atau dosen mesti mampu menjadi motor inspirasi dan rekan pengembangan mahasiswa. Salah satu caranya adalah dosen tidak hanya aktif mengajar, namun turut aktif dalam riset dan penyelesaian problem-problem di tengah masyarakat. 

”Dosen harus bisa menginspirasi jiwa semangat belajar bagi mahasiswa. Terus belajar, terus belajar dari hal apapun dan di manapun,” katanya.

“Selamat Hari Pendidikan Nasional tahun 2021. Serentak Bergerak Wujudkan Merdeka Belajar,” pungkasnya.

Universitas Airlangga sebagai salah satu universitas terbaik Indonesia aktif dalam upaya mendukung pelaksanaan program Kampus Merdeka: Merdeka Belajar. Terbaru UNAIR mengelar pembahasan penjajakan kerja sama dengan Konselor Kedutaan Prancis perihal kerja sama universitas untuk Kampus Merdeka. (*)

Penulis: Feri Fenoria

Berita Terkait

newsunair

newsunair

https://t.me/pump_upp