Prodi Ilmu Sejarah FIB UNAIR Lolos Visitasi Program Kompetisi Kampus Merdeka

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Potret saat Prodi Ilmu Sejarah mengadakan kuliah umum bersama Dr. Remco Raben dari Universitas Utrecht Belanda. (Dok. Pribadi)

UNAIR NEWS – Langkah nyata dan upaya internalisasi dengan membantuk tim taskforce yang dilakukan oleh Program Studi Ilmu Sejarah Fakultas Ilmu Budaya Universitas Airlangga (FIB UNAIR) berbuah manis. Dari lima prodi yang diajukan UNAIR, Prodi Ilmu Sejarah berhasil lolos ke tahap seleksi kedua (tahap visitasi) program Kompetisi Kampus Merdeka (PK-KM).

Sebelumnya, Prodi Ilmu Sejarah telah berhasil memperoleh berbagai penghargaan. Salah satunya antaranya adalah dua kali berturut-turut mendapatkan nilai akreditasi A dari BAN-PT. Beberapa tahun lalu, Prodi Ilmu Sejarah juga mendapatkan hibah SP4 dan PHKI. Di tingkat fakultas, Prodi Ilmu Sejarah setiap tahun mendapat penghargaan sebagai prodi terbaik.

Dr. Sarkawi B. Husain, S. S., M. Hum selaku Ketua Prodi Ilmu Sejarah menyampaikan terima kasih kepada pihak rektorat atas kepercayaan yang diberikan untuk menjadi satu dari lima prodi yang diminta mengikuti Program PK-KM.

“Dukungan semua pihak sangat berarti bagi kami sehingga Program Studi Ilmu Sejarah bisa lolos ke tahap seleksi kedua (visitasi),” ungkapnya.

Sarkawi, sapaan akrabnya, menuturkan bahwa untuk proses penilaian PKKM, prodi mengajukan proposal sesuai dengan rambu-rambu yang sudah ditetapkan dalam buku panduan hibah PKKM. Proposal tersebut kemudian dikompilasi oleh panitia pusat, dalam hal ini Rektorat UNAIR, lalu dikirim ke Kemendikbud untuk dinilai oleh tim reviewer.

“Tepat pada tanggal 22 April 2021, Prodi Ilmu Sejarah telah divisitasi dan mendapatkan banyak saran dan masukan untuk perbaikan proposal tersebut.  Saat ini kami sedang menunggu hasil penilaian akhir dari proposal yang kami sudah perbaiki berdasarkan saran dari para reviewer pusat dan reviewer internal Universitas Airlangga,” jelasnya.

Sejak Program Studi Ilmu Sejarah dipilih untuk menjadi salah satu prodi yang akan mengikuti program PKKM, sebagai ketua prodi, Sarkawi langsung melakukan langkah nyata dengan mengadakan rapat dan membentuk tim taskforce. Tim taskforce inilah yang mempersiakan dan menyusun proposal untuk program PKKM.

“Kami melakukan banyak diskusi baik di tingkat prodi maupun dengan pihak universitas agar proposal yang kami ajukan sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan melalui buku panduan PKKM,” sebut Sarkawi.

Ketua Prodi Ilmu Sejarah Dr. Sarkawi B. Husain, S. S., M. Hum

Salah satu program Kampus Merdeka yang akan direalisasikan nantinya adalah pengembangan pembelajaran inovatif dengan metode problem-based Learning (PBL) dengan pemanfaatan situs-situs Kerajaan Airlangga dan situs Arkeologis lainnya. Realisasi kegiatannya antara lain lokakarya penggunaan situs-situs arkeologis untuk pengembangan pembelajaran inovatif dan kreatif, lokakarya dan workshop penyusunan modul terkait situs-situs Raja Airlangga, pengembangan sumber media pembelajaran digital, dan pemagangan mahasiswa.

Ke depan, Sarkawi akan melakukan beberapa upaya untuk Prodi Ilmu Sejarah FIB UNAIR. Pertama, memastikan proses belajar mengajar di tingkat prodi berjalan dengan baik sehingga walaupun masih dalam masa pandemi, hak-hak mahasiswa untuk mendapatkan ilmu pengetahuan tetap tidak terabaikan. Kedua, mengusahakan dengan maksimal agar target yang telah ditetapkan rektor melalui dekan FIB kepada Prodi Ilmu Sejarah dapat terlaksana dengan baik.

“Terakhir, menyiapkan sejumlah langkah dan strategi agar semua program kerja yang telah disusun oleh prodi, termasuk jika berhasil mendapatkan pendanaan PKKM, berjalan dengan baik dan sukses,” tutupnya. (*)

Penulis :  Sandi Prabowo

Editor :  Binti Q. Masruroh

Berita Terkait

newsunair

newsunair

https://t.me/pump_upp