UNAIR NEWS – Sekolah Pascasarjana (SPS) Universitas Airlangga (UNAIR) resmi meluncurkan Center of Women Empowerment in Law Enforcement (CWELE) pada Kamis (29/04/2021). Program itu menjadi kolaborasi SPS UNAIR dengan Polisi Wanita (Polwan) Republik Indonesia.
Diluncurkan untuk memperingati Hari Kartini, Ketua CWELE Brigjen Pol. Dr. Juansih, Dra., SH., M.Hum dalam sambutan pembuka menerangkan bahwa CWELE akan berfokus pada upaya riset, pemberdayaan, sosialisasi, edukasi, dan asistensi bagi perlindungan perempuan dan anak.
“Kegiatan ini sebenarnya didasari keinginan berbagai pengetahuan dan pengalaman yang difasilitasi SPS UNAIR. Namun secara khusus, kami berfokus pada perlindungan perempuan dan anak di bidang hukum dan kajian ilmiah,” paparnya.
Direktur SPS UNAIR Prof. Badri Munir Sukoco, S.E., MBA. dalam sambutannya turut menguraikan urgensi didirikannya CWLE. Prof. Badri menekankan bahwa perempuan menjadi sumber daya yang begitu penting bagi upaya memajukan perekonomian nasional.
“Jumlah perempuan Indonesia hampir setengah dari total populasi. Mereka adalah potensi besar bangsa. Jika kita tak mampu mengusahakan hak-hak dan pemberdayaannya, maka bangsa kita juga tidak akan mencapai cita-cita kemajuan,” paparnya.
Kehadiran CWELE sendiri juga sejalan dengan visi UNAIR untuk meningkatkan kontribusi pada isu-isu global, mengingat gender equality juga menjadi isu yang diusung oleh Sustainable Development Goals (SDGs) milik Perserikatan Bangsa-Bangsa. Melalui CWELE, Prof. Badri pun juga menarget peningkatan riset dan publikasi internasional terkait isu gender equality.
Selain itu, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Republik Indonesia I Gusti Ayu Bintang Darmawati, S.E., M.Si. juga memberikan sambutan dan ucapan selamatnya melalui video. Ia menyampaikan apresiasi besarnya terhadap inovasi dan sumbangsih UNAIR dan Polwan RI bagi pemenuhan hak-hak perempuan.
“Kegiatan ini sangat strategis karena mempertemukan berbagai pemangku kepentingan untuk mengusahakan pemberdayaan dan hak-hak perempuan. Karna perlu diingat, sumber daya manusia Indonesia, termasuk di dalamnya perempuan, menjadi investasi paling penting bagi masa depan bangsa,” jelasnya.
Digelar secara daring dan luring, acara launching itu sendiri juga dihadiri sederet akademisi, petinggi universitas, dan pemerintahan lain seperti Dirreskrimum Polda Jatim Kombes Pol Totok Suharyanto, Perwakilan International Criminal Investigation Training Assistant Program (ICITAP) untuk Indonesia John Ruffcorn, jajaran POLRI dan Polwan RI, media, dan berbagai tamu undangan lain. (*)
Penulis: Intang Arifia
Editor: Binti Q. Masruroh