Ayam petelur rentan terhadap penyakit kolibasilosis yang disebabkan oleh avian pathogenicEscherichia coli (APEC) sebagai agen primer maupun sekunder. Kolibasilosis menyebabkangangguan pertumbuhan, penurunan produksi, penurunan kualitas karkas dan telur, sertamendukung munculnya penyakit kompleks pada saluran pernafasan, saluran pencernaan, dan saluran reproduksi yang cukup sulit diobati. Penggunaan antibiotik pada APECsangat perlu memperhatikan karakteristik kepekaan serotipe Escherichia coli yang berbeda, beberapa serotipe Escherichia coli resisten terhadap beberapa antibiotik.
Salah satu penanganan penyakit bakterial adalah dengan menggunakan tanamanobat. Indonesia sebagai negara tropis memiliki kekayaan tumbuhan yang berpotensi menjadi obat. Phyllanthus niruri dan Andrographis paniculata merupakan tumbuhan yang dapat digunakansebagai pencegahan dan pengobatan alternatif untuk APEC.
P. niruri merupakan tumbuhan yang termasuk dalam marga Phyllanthus yangdikenal dengan P. niruri yang memiliki aktivitas antibakteri terhadap APEC. P. niruri mengandungbeberapa senyawa kimia seperti lignin, flavonoid, alkaloid, terpenoid, saponin dan tanin.
Senyawa aktif penyusun A. paniculata adalah lakton, tanin, saponin, alkaloid, flavonoid, danandrografolid yang dapat meningkatkan imunitas. Kandungan Andrografolid padaA. paniculata dapat mengganggu jalur transfer materi genetik virus dan bakteri sehinggaefektif melawan agen infeksi.
Penelitian kami bertujuan untuk mempelajari khasiat kombinasi P. niruri dan A. paniculatadalam meningkatkan kinerja ayam petelur (berupa konsumsi pakan, produksi telur ayamras, produksi telur, dan konversi pakan) yang terinfeksi Escherichia coli.
P. niruri dan A. paniculata mengandung senyawa tanin, flavonoid, saponin dan alkaloid. P. niruri mengandung senyawa terpenoid, flavonoid, alkaloid, saponin dan tanin. Sel imunmeningkatkan sistem imun. Flavonoid menghambat fungsi membran sel dengancaramengganggu komponen penyusun peptidoglikan dalam sel bakteri sehingga lapisandindingsel tidak terbentuk secara sempurna yang menyebabkan kematian sel.
Alkaloid pada P. niruri merupakan senyawa alkali yang mengandung atomnitrogenyangberfungsi sebagai antimikroba, antimalaria, antidiare dan antidiabetik. Alkaloidbekerjadengan cara menghancurkan komponen penyusun peptidoglikan di dinding sel bakteri danmenghambat sintesis asam nukleat, sehingga menghambat metabolisme energi sel bakteri.
Saponin bersifat antimikroba, senyawa ini dapat menurunkan tegangan permukaandindingsel yang menyebabkan dinding sel mengalami lisis dan akhirnya kematian bakteri. Senyawatanin yang merupakan senyawa P. niruri memiliki mekanisme kerja untuk menghambat danmembunuh bakteri yang bereaksi dengan membran sel bakteri dan merusakataumenonaktifkan fungsi materi genetik pada sel bakteri.
Mekanisme senyawa tanin adalah masuk ke dalam dinding sel bakteri yang telahterlisisakibat aksi senyawa saponin dan flavonoid sehingga senyawa tanin dapat denganmudahmasuk ke dinding sel bakteri dan mengkoagulasi protoplasma sel bakteri. Taninjugamempunyai target pada polipeptida dinding sel sehingga pembentukan dinding sel menjadi tidak sempurna yang menyebabkan sel-sel bakteri menjadi lisis akibat tekanan osmotikataufisik, sehingga sel-sel bakteri tersebut akan mati. Peningkatan produksi telur jugadipengaruhi oleh terpenoid yang berperan sebagai penghambat antibakteri E. coli.
A. paniculata memiliki komponen aktif yaitu andrographolide yang memiliki efek antibakteri terhadap berbagai mikroba dengan cara merusak membran sel bakteri sehinggamenghambat biosintesis enzim tertentu dan meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Tanintermasuk senyawa polifenol yang dapat menghambat adhesi sel bakteri, menghambat enzim dan mengganggu transpor protein pada lapisan sel sehingga sel bakteri menjadi terlarut akibat tekanan osmotik dan tekanan fisik, sedangkan senyawa flavonoiddapat menghambat pertumbuhan bakteri dengan cara merusak susunan membran plasmadanmenyebabkan perubahan permeabilitas dinding sel bakteri pada konsentrasi rendah.
Saponin memiliki mekanisme antibakteri dengan cara menurunkan tegangan permukaandinding sel bakteri sehingga mengganggu kelangsungan hidup bakteri. Senyawaalkaloidberfungsi sebagai antibakteri dan memiliki mekanisme penghancuran komponenpeptidoglikan dalam sel bakteri sehingga dinding sel bakteri tidak terbentuk sempurnadanmenyebabkan kematian sel. Pasokan kombinasi ekstrak A. paniculata dan P. niruri menyebabkan kesembuhan pada ayam petelur yang terinfeksi APEC dan mengakibatkanproses pembentukan telur dan produksi telur kembali normal. Pemberian dosis kombinasi 20%: 20% ekstrak P. niruri dan A. paniculata meningkatkan performa ayampetelur.
Sedangkan Indonesia merupakan negara kepulauan dengan kurang lebih 17.508 pulaudanditutupi oleh hutan hujan tropis, hutan musim, rawa, vegetasi semak subalpine, vegetasi pantai, dan vegetasi pegunungan. Dengan campuran reflektif spesies asli Asia danAustralia, Indonesia dinyatakan memiliki keanekaragaman hayati terbesar kedua di dunia, dengansekitar 40.000 spesies tumbuhan endemik termasuk 6.000 tumbuhan obat. Alhasil, Indonesia kaya akan tanaman obat yang digunakan penduduknya secara tradisional dari generasi ke generasi dalam pengobatan. Oleh karena itu sumber daya alamdi Indonesiasangat mendukung untuk penggunaan terapi berbasis bahan alam secara in vitro maupun invivo.
Kesimpulan dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa kombinasi P. niruri danA. paniculata dapat meningkatkan performa ayam petelur yang terinfeksi E. coli.
Penulis: Prof. Sri Hidanah
Link: https://medicopublication.com/index.php/ijfmt/article/view/13637/12528