UNAIR NEWS – FKp UNAIR kembali mengadakan International Nursing Conference yang ke-12 pada Rabu (7/4/2021) melalui zoom meeting dan youtube. Acara ini merupakan serangkaian dari peringatan Dies Natalies FKp UNAIR yang ke-22.
Wakil Rektor Bidang Akademik, Kemahasiswaan, dan Alumni Prof. Dr. Bambang Sektiari Lukiswanto, DEA, DVM dalam sambutannya menjelaskan bahwa saat ini dunia sedang berada pada era VUCA (Volatility, Uncertainty, Complexity, Ambiguity). Era ini menggambarkan keadaan yang penuh dengan ketidakjelasan, tidak berarah, situasi yang cenderung berubah-ubah dengan sangat cepat berasal dari sebab dan akibat yang tidak jelas, situasi ini sangat ironis.
“Kita sedang memasuki era VUCA dimana dunia kampus saat ini sangat mudah mengalami keadaan yang penuh gejolak (Volatility), tidak pasti (Uncertainty), rumit (Complexity), dan serba kabur (Ambiguity). Itu semua menumbuhkan tantangan dan juga kesempatan, sehingga membutuhkan penyesuaian dan adaptasi kualitas SDM,” tandasnya.
Dalam menghadapi era VUCA, sektor pendidikan adalah tulang punggung untuk mencetak sumber daya manusia berkualitas. Sehingga untuk dapat merealisasikan hal tersebut perlu menciptakan karakteristik pembelajaran yang fleksibel, dinamis, kreatif, inovatif, dan cerdas. Jika terealisasi maka akan tercipta atmosfer kebebasan belajar, kreatifitas, adaptasi, dan kompetensi menjadi maksimal yang berujung pada lulusan keperawatan yang berkualitas.
Lebih lanjut, beliau menjelaskan bahwa SMART education yang dicanangkan oleh UNAIR harus tercermin pada seluruh fakultas. Salah satunya Fakultas Keperawatan, dimana arti dari SMART education adalah suatu konsep cerdas pendidikan meliputi penelitian dan pengabdian masyarakat, memajukan inovasi, perusahaan dan keterkaitan industri, manajemen yang responsif, menambah pemanfaatan sumber daya yang berwujud dan tidak berwujud, serta berkelanjutan untuk semua.
SMART education dapat direalisaikan dalam bentuk pertukaran pelajar, magang atau praktik kerja, asistensi mengajar disatuan pendidikan, penelitian atau riset, proyek kemanusiaan, kegiatan wirausaha, studi atau proyek independen, serta membangun desa atau KKN tematik.
Diakhir materi Prof Bambang juga memberikan sebuah konsep Chain of Quality yang diambil dari jurnal AORN. Konsep tersebut gunanya mendesak perawat untuk menggunakan kekuatan the Chain of Quality guna memastikan kesempurnaan keperawatan. Inti dari perawatan kesehatan saat ini adalah kualitas, yang berjuang untuk keunggulan – keunggulan yang diminta oleh klien. Kualitas adalah strategi untuk saat ini dan masa depan saat kita bergerak menuju dunia masa depan. Prof. Bambang berharap keperawatan masa depan dapat berkembang pesat dalam mempersiapkan sumber daya manusia dengan kekuatan Chain of Quality untuk memastikan keunggulan keperawatan.
“Meskipun efek pandemi sangat menghancurkan, namun kita harus dapat menemukan dan melihat lapisan peraknya. Kita harus mampu mengubah tantangan dan ancaman ini menjadi suatu yang bermanfaat bagi diri kita sendiri dan bahkan lebih, seperti kepada masyarakat dan bangsa,” pungkasnya.
Unair sebagai Universitas terbaik di Indonesia berkomitmen mencetak mahasiswa berkualitas dan berdaya saing global.
Penulis: Adelya Salsabila Putri
Editor: Khefti Al Mawalia