Hubungan Respon Pelayanan dengan Kualitas Pelayanan di IGD RSUD Dr. Loekmono Hadi

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Ilustrasi oleh RS Permata Hati

Departemen Gawat Darurat adalah sebuah instalasi pelayanan di rumah sakit yang memberikan pelayanan pertama selama 24 jam kepada pasien dengan ancaman kematian dan kecacatan secara terintegrasi dengan melibatkan berbagai ilmu multidisiplin dan multi profesi termasuk pelayanan keperawatan. Kualitas pelayanan di IGD dapat dinilai berdasarkan 2 (dua) hal yaitu kualitas pelayanan dan standar pelayanan minimal (SPM). Faktor utama dalam mengevaluasi kualitas pelayanan di IGD adalah kecepatan waktu tanggap pelayanan atau waktu tanggap. Tujuan dari waktu tanggap pelayanan adalah untuk memberikan pelayanan yang cepat, tanggap dan mampu menyelamatkan pasien gawat darurat yang membutuhkan pertolongan. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi waktu tanggap pelayanan di IGD. Ini meliputi jumlah tenaga kesehatan atau petugas gawat darurat, beban kerja yang tinggi, kesesuaian kompetensi petugas dan jumlah kunjungan pasien. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara waktu tanggap pelayanan dan kualitas pelayanan di UGD.

Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara waktu tanggap pelayanan dengan kualitas pelayanan di IGD RSUD Dr. Loekmono Hadi Kudus. Waktu respon pelayanan terhadap penerimaan pasien walaupun dalam hasil menyatakan tidak ada pengaruh terhadap kualitas pelayanan, peneliti melihat hasil respon waktu pelayanan tidak sesuai standar yaitu melebihi 5 menit. Hal ini dipengaruhi oleh ketidakseimbangan rasio jumlah petugas jaga (perawat dan dokter) dengan jumlah kunjungan pasien yang masuk ke IGD. Sesuai standar pelayanan gawat darurat rumah sakit yang dikeluarkan oleh Bina Pelayanan dan Keperawatan ketersediaan jumlah tenaga medis terhadap pasien adalah 1: 7 dan rasio perawat terhadap pasien 1: 4. Petugas yang bertugas setiap shift di IGD RSUD Dr. Loekmono Hadi Kudus terdiri dari satu dokter gawat darurat dan empat perawat, artinya dibutuhkan 6-7 perawat dengan rata-rata jumlah kunjungan per shift 25-35 pasien. Evaluasi pasien terhadap variabel elemen waktu tanggap pelayanan tidak berpengaruh signifikan terhadap kualitas pelayanan yang diberikan oleh petugas IGD IGD Dr. Loekmono Hadi Kudus. Hal ini kemungkinan besar karena pemahaman dan pengetahuan pasien tentang prosedur dan standar darurat rumah sakit.

Berdasarkan hasil analisis hubungan menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara waktu tanggap layanan dan kualitas layanan. Berdasarkan hal tersebut maka peneliti menyarankan perlunya menghitung rasio jumlah petugas penjaga baik dokter maupun perawat dengan jumlah kunjungan pasien sesuai standar yang ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan RI sehingga diharapkan dapat memberikan respon time terhadap pelayanan. dapat dilakukan dengan baik.

Penulis: Abdul Rohim Tualeka

Link artikel : https://medicopublication.com/index.php/ijfmt/article/view/12128

Berita Terkait

newsunair

newsunair

https://t.me/pump_upp