UNAIR NEWS – Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) diterapkan untuk menyesuaikan aktivitas hidup di era pandemi Covid-19. Namun, masih banyak masyarakat belum memahami arti AKB. Inilah yang menjadi latar belakang salah satu kelompok KKN dari Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga untuk menjadikan sosialisasi AKB menjadi program kerja utamanya.
“Masa pandemi sudah hampir setahun ternyata masyarakat masih banyak yang belum paham apa itu AKB, jadi minimal kita harus sosialisasi tentang 3M, yaitu menggunakan masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak,” ungkap Nadia Firdausi Taurizanti selaku anggota kelompok C Koor 5 KKN Desa Pakistaji.
Sebagai salah satu bentuk AKB, tahun ini mahasiswa diperbolehkan mengadakan KKN di daerah asal masing-masing dengan tetap mematuhi protokol kesehatan. Nadia beserta anggota lain yang terdiri dari Arini Khoirunnisa, Reza Nabila Aullyanaa, Aisyah, Farah Faulin Nur, Shelviana Mathovani, dan Wiwik Auliana mengadakan KKN di Desa Pakistaji, Kecamatan Kabat, Kabupaten Banyuwangi, Provinsi Jawa Timur.
Sosialisasi AKB dilakukan baik secara online maupun offline. Sosialisasi online dilakukan dengan memanfaatkan media sosial melalui akun Instagram KKN mereka di @kkn63_koor5_kc. Sedangkan sosialisasi secara offline dilakukan dengan teknik door to door mengitari Desa Pakistaji yang meliputi Dusun Kepuh, Dadapan, dan Krajan.
Sosialisasi disampaikan kepada sejumlah 49 keluarga dengan memfokuskan anak-anak sebagai sasaran. Sosialisasi tersebut dilakukan setiap hari dimulai sejak sehari setelah pembukaan di kampus yakni pada tanggal 19 Januari 2021.
“Kami juga melakukan sosialisasi pada Fatayat di Dusun Krajan Desa Pakistaji serta dilangsungkan bersamaan dengan sosialisasi vaksin dan saat proses belajar bersama dengan adik-adik di MI ANNAJAHIYAH,” terang Nadia.
Selain itu, lanjut Nadia, mereka juga dilibatkan dalam kegiatan rutin desa yakni sidak masker yang dilakukan bersama perangkat desa Desa Pakistaji dan BABINSA (Bintara Pembina Desa) dan BHABINKAMTIBMAS (Bhayangkara Pembina Keamanan dan Ketertiban Masyarakat) di depan balai desa guna menyidak penggunaan masker oleh masyarakat yang melintasi balai desa.
Tak hanya sosialisasi AKB, ada juga sosialisasi tentang vaksin yang juga menjadi program kerja utama dari serangkaian program KKN yang diusung kelompok tersebut. Sosialisasi dilakukan secara offline pada tanggal 1-3 Februari 2021 kepada perangkat desa dan pada seluruh ketua RT dan RW.
“Jadi nanti mereka yang menyebarkan infonya ke warga bisa ketika arisan, pengajian Fatayat, PKK, atau saat kerja bakti,” jelas mahasiswi Prodi S1 Kesehatan Masyarakat angkatan tahun 2018 tersebut.
Indikator keberhasilan dari program sosialisasi tersebut diukur melalui hasil pretest dan posttest selama sosialisasi. Menurut pengakuan Nadia, hingga kini program berjalan lancar dan tidak ada kendala yang terlalu berarti. Kelompok mereka mendapat respons positif dari masyarakat setempat. Masyarakat merasa tersadarkan akan pentingnya melakukan protokol kesehatan dan menyadari betapa pentingnya vaksin serta mengetahui berita-berita hoax tentang vaksin.
Nadia berharap dengan mengadakan program KKN tersebut mereka dapat menumbuhkan kesadaran, menumbuhkan komitmen, dan merubah perilaku masyarakat di Desa Pakistaji yang semula abai protokol kesehatan menjadi lebih disiplin. (*)
Penulis : Tyas Ratna Manggali
Editor : Binti Q. Masruroh